Saham

IHSG Melonjak ke 7.230, Ini Rekomendasi Saham Pilihan untuk Perdagangan 11 Juni 2025

IHSG Melonjak ke 7.230, Ini Rekomendasi Saham Pilihan untuk Perdagangan 11 Juni 2025
IHSG Melonjak ke 7.230, Ini Rekomendasi Saham Pilihan untuk Perdagangan 11 Juni 2025

JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan performa impresif dalam perdagangan bursa pada Selasa, 10 Juni 2025. Indeks berhasil ditutup di zona hijau dengan lonjakan signifikan sebesar 1,65% dan menembus level 7.230,74. Angka ini menjadi pencapaian tertinggi sepanjang perdagangan hari itu, sekaligus menjadi sinyal positif bagi pelaku pasar yang tengah berburu peluang investasi saham.

Sementara itu, posisi terendah IHSG sempat menyentuh angka 7.133,37, yang merupakan level pembukaan pada pagi hari. Kinerja positif IHSG pada penutupan perdagangan kemarin menjadi sorotan utama investor, apalagi ditopang oleh aksi beli besar-besaran di sejumlah sektor unggulan.

Dalam laporan resminya, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan bahwa sektor teknologi, transportasi, dan energi menjadi motor utama penguatan indeks. Saham-saham teknologi tercatat menguat sebesar 3,54%, diikuti sektor transportasi sebesar 3,52%, serta sektor energi yang mencatat kenaikan 2,17%.

Volume transaksi perdagangan juga mencetak angka signifikan dengan total saham yang diperdagangkan mencapai 29,14 miliar lembar. Sementara nilai transaksi tercatat sebesar Rp17,88 triliun, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 1,52 juta kali. Berdasarkan data yang dirilis, sebanyak 352 saham mengalami penguatan, sedangkan 261 saham melemah, dan 195 saham stagnan.

Tak hanya investor domestik, pelaku pasar asing juga turut berkontribusi terhadap penguatan IHSG. Investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih (net buy) lebih dari Rp1 triliun, dengan saham-saham perbankan dan energi menjadi incaran utama, seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA).

Penguatan IHSG ini menjadikan indeks Indonesia sebagai salah satu yang terbaik di kawasan Asia dan ASEAN. Dalam sepekan terakhir, IHSG berhasil mencatatkan penguatan kumulatif sebesar 1,34%, mengungguli beberapa indeks saham regional lainnya.

Rekomendasi Saham Hari Ini, 11 Juni 2025

Dengan tren penguatan yang terjadi, para analis dari berbagai sekuritas memberikan rekomendasi saham potensial yang layak diperhatikan pada perdagangan hari ini, Rabu, 11 Juni 2025. Saham-saham yang direkomendasikan sebagian besar berasal dari sektor pertambangan, perbankan, teknologi, dan infrastruktur.

Berikut rangkuman rekomendasi saham dari sejumlah perusahaan sekuritas ternama di Indonesia:

1. BRI Danareksa Sekuritas

BRMS – Emiten tambang emas ini dinilai memiliki potensi penguatan harga seiring optimisme pasar terhadap sektor komoditas.

ANTM – PT Aneka Tambang Tbk. konsisten menjadi pilihan utama dengan prospek kenaikan harga nikel global.

UNIQ – Emiten konstruksi ini direkomendasikan seiring dengan proyek infrastruktur pemerintah yang terus berjalan.

2. BNI Sekuritas

ANTM – Tetap menjadi andalan untuk sektor tambang.

CUAN – PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk., pemain di sektor pertambangan batu bara, masuk radar investor.

INET, WIFI – Saham berbasis teknologi internet ini menjadi favorit menyusul tren transformasi digital yang meningkat.

AMRT – Saham ritel PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. menarik untuk disimak jelang momen konsumsi domestik.

BRIS – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) mendapatkan momentum dari pertumbuhan bisnis perbankan syariah.

3. Phillip Sekuritas Indonesia

BBRI – Performa stabil BBRI terus menjadi daya tarik investor domestik maupun asing.

BTPS – PT Bank BTPN Syariah Tbk. direkomendasikan dengan prospek pertumbuhan segmen mikro dan ultra mikro.

4. MNC Sekuritas

ANTM – Masih menjadi unggulan untuk potensi jangka pendek maupun jangka panjang.

ASSA – PT Adi Sarana Armada Tbk. dilirik karena prospek positif bisnis logistik dan ekspansi di layanan kendaraan listrik.

BBYB – PT Bank Neo Commerce Tbk. berpotensi rebound setelah terkoreksi.

JSMR – PT Jasa Marga Tbk. direkomendasikan mengingat prospek bisnis jalan tol yang terus bertumbuh.

5. CGS International Sekuritas

BBCA – Saham blue chip sektor perbankan dengan fundamental kuat tetap direkomendasikan.

BMRI – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. konsisten menunjukkan pertumbuhan laba yang solid.

BBRI – Tetap menjadi favorit karena penetrasi kredit mikro yang agresif.

SMGR – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. mendapat sorotan positif dari pembangunan infrastruktur.

MEDC – PT Medco Energi Internasional Tbk. direkomendasikan berkat kinerja kuat sektor energi.

ERAA – PT Erajaya Swasembada Tbk. berpeluang naik seiring momentum belanja gadget dan elektronik.

6. Phintraco Sekuritas

JPFA – PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. menjadi pilihan untuk sektor konsumer.

PTRO – PT Petrosea Tbk. direkomendasikan untuk exposure di sektor pertambangan.

BREN – PT Barito Renewables Energy Tbk. menjadi pilihan untuk portofolio berbasis energi terbarukan.

BBRI, BBCA, BTPS – Ketiga saham perbankan ini masih masuk radar utama.

7. Mirae Asset Sekuritas

BBCA – Blue chip favorit investor asing.

BBYB – Potensi rebound yang cukup besar.

CPIN – PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. masuk daftar untuk sektor konsumer.

WIFI – Emiten infrastruktur jaringan tetap menjadi sorotan.

MSIN – PT MNC Digital Entertainment Tbk. dinilai berpotensi seiring pengembangan bisnis digital.

NISP – PT Bank OCBC NISP Tbk. untuk diversifikasi portofolio sektor perbankan.

TEBE – PT Dana Brata Luhur Tbk. menarik dari sisi pertambangan.

Optimisme Pelaku Pasar

Analis Phillip Sekuritas Indonesia, Anugerah Zamzami, mengatakan bahwa penguatan IHSG dipengaruhi oleh sentimen positif dari optimisme pemulihan ekonomi global serta dorongan dari kinerja positif emiten-emiten besar di Indonesia. “Pergerakan indeks kemarin tidak lepas dari aksi beli asing yang cukup masif, khususnya di saham-saham blue chip perbankan seperti BBCA dan BBRI,” ujar Anugerah dalam catatannya.

Sementara itu, analis BNI Sekuritas, Muhammad Wafi, menyebutkan bahwa tren kenaikan harga komoditas global turut menopang kinerja saham-saham tambang. “Seiring harga nikel dan emas yang cenderung stabil naik, saham-saham seperti ANTM dan BRMS masih punya prospek positif dalam jangka pendek,” jelas Wafi.

Dengan kondisi ini, investor disarankan untuk tetap mencermati perkembangan global, termasuk kebijakan suku bunga Amerika Serikat (The Fed) dan harga komoditas internasional, yang dapat menjadi katalis bagi pergerakan IHSG selanjutnya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index