Jakarta - Game multiplayer paling underrated di 2025 menjadi fenomena yang patut disoroti di tengah dominasi judul-judul besar seperti Call of Duty, Fortnite, dan Valorant. Di balik gemerlap industri game, ada banyak game multiplayer yang tidak terlalu mencuri perhatian secara massal, namun menawarkan pengalaman bermain yang luar biasa. Game-game ini hadir dengan inovasi gameplay, komunitas solid, dan desain visual yang memesona—namun sayangnya, belum banyak gamer yang mengetahui keberadaannya.
Artikel ini akan membahas secara mendalam 10 game multiplayer paling underrated di tahun 2025, dilengkapi dengan informasi detail, keunggulan masing-masing, serta mengapa kamu wajib mencobanya. Artikel ini juga akan membahas faktor-faktor kenapa game tersebut bisa “tidak dilirik,” padahal punya kualitas yang luar biasa. Yuk, mulai penjelajahan ke dunia game tersembunyi yang penuh kejutan!
Apa Itu Game Underrated dan Mengapa Harus Diperhatikan?
Sebelum kita menyelami daftar gamenya, mari kita pahami dulu apa yang dimaksud dengan "underrated."
Game underrated adalah game yang secara kualitas sangat bagus—baik dari sisi gameplay, grafis, originalitas, maupun fitur komunitas—namun belum mendapatkan perhatian atau apresiasi yang layak dari pasar atau media. Biasanya, game seperti ini:
- Tidak dipromosikan secara besar-besaran.
- Dikembangkan oleh studio indie atau pengembang kecil.
- Terlambat “naik daun” karena kalah bersaing dengan game mainstream.
- Memiliki kurva belajar yang tinggi, sehingga tidak langsung menarik pemain baru.
Padahal, banyak gamer veteran dan kritikus game yang menyebut bahwa beberapa game underrated justru memberikan pengalaman bermain yang paling berkesan dan unik. Dalam era 2025 yang penuh dengan live service dan mikrotransaksi, menemukan game multiplayer underrated adalah seperti menemukan permata tersembunyi di lautan digital yang luas.
10 Game Multiplayer Paling Underrated di 2025
Berikut adalah daftar lengkap game-game yang menurut komunitas dan kritikus termasuk paling underrated tahun ini:
1. Skybreakers: Echoes of Aether
- Genre: Action PvP Arena
- Developer: EtherMind Studios
- Platform: PC, PS5, Xbox Series X|S
Game ini memadukan pertarungan udara berbasis tim dengan kekuatan elemental. Banyak yang menyebut game ini sebagai “Overwatch bertemu dengan Avatar: The Last Airbender.”
Kenapa Underrated?
Meskipun gameplay-nya luar biasa dan sistem pertarungan sangat seimbang, game ini kurang mendapat perhatian karena dirilis berdekatan dengan Overwatch 3. Namun bagi mereka yang mencoba, Skybreakers memberikan kedalaman strategi dan mobilitas yang mengesankan.
2. Valora: Depths of Dominion
- Genre: Co-op Dungeon Crawler
- Developer: Indigo Lantern
- Platform: PC dan Steam Deck
Game ini membawa sensasi Dark Souls ke ranah multiplayer co-op, di mana kamu dan teman-teman harus menjelajah ruang bawah tanah penuh jebakan, teka-teki, dan monster legendaris.
Keunggulan:
- Sistem karakter fleksibel (build bebas).
- Puzzle antar pemain yang mengharuskan kerja sama nyata.
- Boss battle yang butuh strategi tim.
Kenapa Terlupakan?
Kalah populer dibanding game dungeon besar seperti Remnant II atau Diablo IV: Ascension. Namun bagi pecinta tantangan dan lore yang mendalam, Valora adalah surga tersembunyi.
3. CyberClash: 2099
- Genre: Tactical Cyberpunk Shooter
- Developer: VoltForge Interactive
Dengan grafis neon yang memanjakan mata dan gameplay berbasis taktik seperti Rainbow Six Siege, game ini cocok untuk mereka yang suka berpikir cepat dan bertindak presisi.
Keunikan:
- Hacker role yang bisa mengontrol kamera, drone, dan senjata musuh.
- Mode "Infiltration" 5v5 yang menegangkan.
Kenapa Tidak Populer?
Promosi minim dan kurva belajar tinggi. Tapi komunitas kecilnya sangat suportif dan proaktif.
(Masih ada 7 game lagi yang akan dibahas secara lengkap...)
4. Drift Rebellion: Neon Roads
- Genre: Multiplayer Racing + Battle
- Developer: Redtrace Interactive
Perpaduan antara balapan cepat, visual cyberpunk, dan sistem power-up kompetitif membuat game ini punya nuansa Twisted Metal bertemu Trackmania. Drift Rebellion punya sistem balap berbasis tim dengan misi-misi taktis di tiap map.
Fitur Unggulan:
- Tim 3 vs 3 dengan peran khusus (driver, blocker, saboteur).
- Arena kota futuristik penuh jalan rahasia.
- Mode turnamen mingguan yang sangat kompetitif.
Kenapa Underrated?
Masuk ke genre niche yang tidak umum: racing dengan strategi tim. Sulit dipasarkan secara luas, tapi mereka yang memainkannya menyebut game ini “adiktif dan sangat memacu adrenalin.”
5. Thornbound: Garden of War
- Genre: MOBA + Tower Defense
- Developer: Sylva Games
Bayangkan MOBA seperti Dota 2, tapi kamu juga bisa membangun base dan menanam tanaman tempur seperti Plants vs Zombies. Dengan desain map dinamis dan kemampuan mengontrol makhluk hutan, Thornbound terasa segar dan kompleks.
Fitur Unik:
- Setiap hero bisa menanam trap atau “guardian plants.”
- Pertempuran 4-lane dengan rotasi musiman map.
- Banyak hero dengan skill kreatif dan lore botanik unik.
Kenapa Belum Populer?
Dibayangi oleh popularitas League of Legends: Rebellion, serta sedikit kompleks untuk pemain kasual. Namun, pemain hardcore strategi menyukai kedalaman taktis game ini.
6. ChronoForge: Realms Rewritten
- Genre: MMORPG Time-Travel
- Developer: EonShift Studio
Game ini menggabungkan elemen MMORPG klasik dengan kemampuan menjelajahi timeline berbeda dalam satu dunia. Pemain bisa berinteraksi dengan sejarah dunia game, mengubah jalannya perang, dan membuka cabang quest yang unik.
Keunggulan:
- Mekanisme waktu memengaruhi PvP dan PvE.
- Cross-faction alliance yang dinamis.
- Soundtrack sinematik dan desain dunia yang luas.
Mengapa Tidak Viral?
Waktu loading dan mekanisme “travel” butuh adaptasi. Tapi komunitas menyebutnya sebagai MMORPG paling ambisius dan underrated tahun ini.
7. Project Solstice: Team Survival
- Genre: PvE Co-op Extraction
- Developer: NightZero Collective
Berbeda dari game survival lain, Project Solstice menempatkan 4 pemain di planet asing yang setiap misinya selalu berubah. Kombinasi eksplorasi, pembangunan, dan bertahan hidup membuat gameplay sangat bervariasi.
Fitur:
- Sistem cuaca ekstrem memengaruhi strategi.
- AI musuh belajar dari gaya main pemain.
- Fitur extraction unik: pemain bisa “meninggalkan” rekan jika tak ada pilihan lain.
Kenapa Kurang Dikenal?
Tidak cocok untuk pemain solo. Tapi buat yang mencari co-op intens penuh keputusan sulit, ini adalah hidden gem.
8. BrawlerVerse: Streets Reborn
- Genre: Online Beat 'em Up Arena
- Developer: Black Lion Studios
Gabungan nostalgia dan modernitas. Game ini mempertemukan pemain dalam arena 3D seperti Smash Bros, tapi dengan gaya pertarungan jalanan klasik ala Streets of Rage.
Kelebihan:
- Banyak karakter bertema budaya kota global.
- Fitur “tag combo” antar pemain yang memukau.
- Custom match & ranked mode yang seimbang.
Kenapa Tidak Naik?
Kurangnya support dari platform streaming besar. Namun, banyak turnamen komunitas mulai muncul sejak Q1 2025.
9. EchoHive: Digital Uprising
- Genre: Tactical Card Battle Online
- Developer: MindDeck Interactive
Sebuah game berbasis kartu digital dengan mekanisme AI integratif. Pemain bisa “mengajar” deck mereka lewat permainan sebelumnya, menciptakan gaya main yang benar-benar personal.
Inovasi:
- Kartu berkembang berdasarkan keputusanmu.
- PvP interaktif: bisa sabotase strategi lawan secara real-time.
- Komunitas kreator deck yang aktif.
Kenapa Tidak Viral?
Dikira sebagai “game kartu biasa,” padahal punya kedalaman luar biasa. Sangat digemari pecinta Slay the Spire dan Gwent.
10. Silent Frontier: War Beyond Echoes
- Genre: Asymmetric Multiplayer Strategy
- Developer: Fractura Studios
Satu pemain jadi AI alien yang mengontrol medan perang, sementara pemain lain jadi pasukan manusia yang mencoba bertahan dan melawan. Perpaduan unik antara RTS dan FPS membuatnya benar-benar berbeda dari yang lain.
Fitur Dahsyat:
- Gameplay asimetris penuh strategi.
- AI master bisa membangun, menghancurkan, atau memanipulasi misi.
- Event mingguan yang memutar peran secara acak.
Mengapa Masih Sepi?
Konsepnya terlalu baru dan “aneh” bagi gamer awam. Tapi disebut oleh kritikus sebagai “salah satu game paling inovatif dekade ini.”
Mengapa Banyak Game Multiplayer Bagus Menjadi Underrated?
Beberapa penyebab utama game multiplayer berkualitas gagal mendapatkan sorotan:
- Minimnya Dana Promosi – Studio kecil tak punya anggaran besar untuk iklan.
- Rilis yang Tidak Tepat Waktu – Diluncurkan bersamaan dengan game AAA.
- Kurangnya Dukungan Influencer – Banyak content creator hanya meliput game mainstream.
- Kesalahan Komunikasi dan Branding – Judul, trailer, atau deskripsi awal game yang kurang menarik.
Komunitas dan Peran Gamer dalam Menentukan Masa Depan Game Underrated
Kekuatan komunitas sangat besar. Bahkan banyak game underrated yang akhirnya booming karena komunitas:
- Membuat mod atau konten fan-made.
- Mengadakan turnamen kecil.
- Memberikan ulasan positif di platform seperti Steam.
Kamu, sebagai gamer, punya andil besar untuk mengangkat game-game hebat ini ke permukaan!
Tips Menemukan Game Multiplayer Underrated
Ingin menjadi gamer yang bisa menemukan game terbaik sebelum orang lain? Berikut tipsnya:
- Pantau Forum Komunitas: Reddit, Steam Community, dan Discord adalah tempat awal yang bagus.
- Jangan Takut Game Indie: Banyak game terbaik datang dari studio kecil penuh passion.
- Uji Demo dan Early Access: Banyak game hebat menawarkan konten terbatas untuk dicoba.
- Ikuti Event Indie Game Expo: Acara seperti Indie Live Expo dan Wholesome Direct sering menampilkan hidden gems.
Penutup – Mengapa Kita Perlu Mendukung Game Underrated
Game multiplayer paling underrated di 2025 tidak hanya menunjukkan betapa beragamnya industri game, tapi juga mengingatkan kita bahwa kreativitas sejati tidak selalu datang dari tempat paling terang.
Dengan mendukung game-game ini:
- Kita memberi napas bagi pengembang kecil untuk terus berkarya.
- Kita memperkaya pengalaman bermain dengan hal-hal baru dan menyegarkan.
- Kita ikut membentuk ekosistem game yang sehat, adil, dan lebih variatif.
Jadi, mulai sekarang, beranilah mencoba sesuatu yang baru. Siapa tahu, game favoritmu selanjutnya bukanlah yang sedang trending, tapi justru game yang tak banyak orang tahu—tapi kamu temukan lebih dulu.