Bursa

Bursa Saham Kembali Dibuka Usai Libur Iduladha, Ini Rekomendasi Saham Pilihan MNC Sekuritas (10 Juni 2025)

Bursa Saham Kembali Dibuka Usai Libur Iduladha, Ini Rekomendasi Saham Pilihan MNC Sekuritas (10 Juni 2025)
Bursa Saham Kembali Dibuka Usai Libur Iduladha, Ini Rekomendasi Saham Pilihan MNC Sekuritas (10 Juni 2025)

JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali melanjutkan aktivitas perdagangan pada Selasa, 10 Juni 2025, setelah libur panjang dalam rangka Hari Raya Iduladha yang jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025  dan libur pengganti cuti bersama pada Senin, 9 Juni 2025. Investor pun mulai bersiap untuk kembali melakukan transaksi di tengah potensi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang masih fluktuatif.

Mengawali perdagangan pekan ini, MNC Sekuritas merilis proyeksi pergerakan IHSG dan sejumlah rekomendasi saham pilihan yang layak dicermati oleh pelaku pasar.

Sebagai pengingat, sebelum memasuki masa libur panjang, IHSG pada Kamis lalu, 5 Juni 2025 ditutup menguat sebesar 0,63% atau naik 44,49 poin ke posisi 7.113,73. Aktivitas perdagangan di hari tersebut tergolong cukup aktif dengan nilai transaksi mencapai Rp16,41 triliun dan volume saham yang diperdagangkan sebanyak 23,02 miliar lembar. Namun, investor asing justru mencatatkan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp720 miliar di seluruh pasar.

Potensi Koreksi IHSG Masih Terbuka

Secara teknikal, analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengingatkan bahwa penguatan IHSG masih belum sepenuhnya solid karena masih tertahan oleh garis rata-rata pergerakan (moving average/MA) 200 hari.

“Secara teknikal, penguatan IHSG masih didominasi oleh volume pembelian, tetapi tertahan oleh MA200. Saat ini posisi IHSG diperkirakan berada di awal wave [b] dari wave B pada label hitam,” jelas Herditya dalam riset hariannya, Selasa (10/6/2025).

Dengan kondisi tersebut, menurutnya, IHSG berpotensi untuk melanjutkan fase koreksi menuju rentang area 6.713 hingga 7.009. Meski demikian, peluang untuk kembali menguat tetap terbuka, dengan target uji di level resistance 7.144 hingga 7.152.

“Support IHSG berada di kisaran 7.009 hingga 6.945, sedangkan resistance ada di level 7.263 hingga 7.324,” imbuhnya.

Rekomendasi Saham Hari Ini

MNC Sekuritas turut memberikan beberapa rekomendasi saham pilihan untuk hari ini. Namun, perlu dipahami bahwa rekomendasi ini bersifat teknikal dan bukan merupakan ajakan langsung untuk membeli atau menjual saham tertentu. Investor tetap harus menyesuaikan keputusan investasinya dengan tujuan dan profil risiko masing-masing.

Berikut rekomendasi saham hari ini dari MNC Sekuritas:

1. Bank Jago (ARTO) – Buy on Weakness

Saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) pada perdagangan terakhir menguat tipis sebesar 0,60% ke posisi Rp1.665 per saham. Kenaikan ini didukung oleh munculnya volume pembelian meskipun secara tren masih berada dalam fase menurun (downtrend) dan bergerak di bawah MA60.

“Kami memperkirakan, posisi ARTO saat ini sedang berada pada bagian akhir dari wave [a] dari wave B,” tulis tim riset MNC Sekuritas.

Buy on Weakness: 1.595 – 1.660

Target Price: 1.790 – 1.850

Stoploss: di bawah 1.575

2. Bank Tabungan Negara (BBTN) – Buy on Weakness

Saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) mengalami koreksi sebesar 3,78% ke posisi Rp1.145 pada perdagangan terakhir, diiringi dengan peningkatan tekanan jual. Namun, koreksi ini diperkirakan masih wajar.

“Posisi BBTN saat ini diperkirakan sedang berada pada bagian akhir dari wave [a] dari wave 2, sehingga koreksi BBTN diperkirakan akan relatif terbatas,” jelas MNC Sekuritas.

Buy on Weakness: 1.125 – 1.145

Target Price: 1.200 – 1.245

Stoploss: di bawah 1.105

3. Energi Mega Persada (ENRG) – Speculative Buy

Saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) juga mengalami tekanan pada perdagangan terakhir dengan koreksi sebesar 4,24% ke harga Rp226. Namun, analis menilai potensi rebound masih terbuka karena posisi saham saat ini dinilai berada pada bagian dari wave 5 dari wave (1).

“ENRG diperkirakan masih memiliki peluang berbalik arah menguat dalam jangka pendek,” tulis tim riset MNC Sekuritas.

Speculative Buy: 216 – 224

Target Price: 240 – 260

Stoploss: di bawah 210

4. Medco Energi Internasional (MEDC) – Buy on Weakness

Saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) terpantau menguat sebesar 0,40% ke level Rp1.250 dengan didukung oleh meningkatnya volume pembelian. Secara teknikal, posisi MEDC diperkirakan sedang berada dalam bagian dari wave (iii) dari wave [c].

“Kami memperkirakan MEDC masih memiliki potensi untuk melanjutkan penguatannya dalam waktu dekat,” terang analis MNC Sekuritas.

Buy on Weakness: 1.210 – 1.240

Target Price: 1.290 – 1.330

Stoploss: di bawah 1.165

Sentimen yang Mempengaruhi Pasar

Selain faktor teknikal, ada sejumlah sentimen eksternal dan domestik yang memengaruhi pergerakan IHSG. Di pasar global, investor masih mencermati arah kebijakan suku bunga The Fed serta perkembangan data ekonomi Amerika Serikat, termasuk inflasi dan tenaga kerja.

Di sisi domestik, investor juga akan memantau sejumlah data ekonomi seperti indeks kepercayaan konsumen dan angka inflasi bulanan yang akan dirilis dalam waktu dekat.

Kinerja saham-saham sektor energi dan perbankan diproyeksikan akan menjadi penopang utama pergerakan IHSG dalam jangka pendek, mengingat sektor tersebut masih mencatatkan kinerja yang relatif stabil meskipun ada potensi volatilitas pasar.

Imbauan untuk Investor

MNC Sekuritas menegaskan bahwa meskipun rekomendasi saham diberikan berdasarkan analisis teknikal, keputusan akhir tetap berada di tangan masing-masing investor. Penting untuk memperhatikan strategi manajemen risiko agar tidak terjebak dalam pergerakan pasar yang volatil.

“Rekomendasi ini bersifat teknikal dan bukan merupakan ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Investor harus tetap menyesuaikan keputusan investasinya dengan tujuan dan profil risiko masing-masing,” ujar Herditya.

Dengan situasi pasar yang masih berpotensi volatil, strategi Buy on Weakness dan Speculative Buy bisa menjadi pilihan untuk memanfaatkan peluang teknikal jangka pendek, khususnya untuk saham-saham yang tengah berada di fase konsolidasi atau akhir koreksi.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index