Proyek Tol

Proyek Tol Semarang Demak Seksi 1 Senilai Rp10,9 Triliun Target Rampung 2027, Ini Update Progres dan Fungsinya

Proyek Tol Semarang Demak Seksi 1 Senilai Rp10,9 Triliun Target Rampung 2027, Ini Update Progres dan Fungsinya
Proyek Tol Semarang Demak Seksi 1 Senilai Rp10,9 Triliun Target Rampung 2027, Ini Update Progres dan Fungsinya

JAKARTA - Pembangunan jalan tol Semarang-Demak Seksi 1 terus berjalan dengan progres signifikan dan dijadwalkan selesai pada tahun 2027. Proyek infrastruktur strategis senilai Rp10,9 triliun ini tidak hanya berfungsi sebagai jalan tol penghubung, namun juga memiliki fungsi ganda sebagai tanggul laut raksasa (giant sea wall) yang dirancang untuk menahan banjir rob di kawasan pesisir utara Jawa Tengah.

Kepala Satuan Kerja (Satker) Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak, Wandi Saputra, menjelaskan secara rinci mengenai skema pembangunan dan pembiayaan proyek yang sudah berjalan sejak 2022 ini. “Nilai kontrak sebesar Rp10,9 triliun sudah termasuk PPN, dan pembangunannya ditargetkan selesai pada tahun 2027,” ujarnya kepada media.

Struktur Paket Proyek dengan Anggaran Miliaran Rupiah

Pembangunan tol ini dibagi ke dalam tiga paket pekerjaan utama yakni Seksi 1A, 1B, dan 1C dengan alokasi anggaran masing-masing yang cukup besar. Paket 1A dialokasikan dana sebesar Rp2,02 triliun, paket 1B dengan nilai Rp6,84 triliun, dan paket 1C yang mendapatkan dana Rp2,11 triliun.

“Jika dilihat dari nilai konstruksi, proyek ini mencapai Rp10,05 triliun,” tambah Wandi.

Proyek tol Semarang-Demak Seksi 1 memiliki total panjang sekitar 10,634 kilometer. Dari panjang tersebut, sekitar 6,7 kilometer adalah konstruksi tanggul laut yang dirancang untuk memitigasi dampak rob di wilayah pesisir dari Kaligawe hingga Sayung. Jalan tol ini diharapkan menjadi solusi kemacetan di jalur nasional Semarang – Demak yang selama ini padat.

“Jalan tol yang terintegrasi dengan tanggul laut sepanjang 6,7 kilometer ini sangat vital bagi daerah sekitar Kaligawe sampai Sayung. Selain memperlancar arus transportasi, proyek ini juga berfungsi sebagai proteksi dari rob yang sering merendam kawasan pesisir,” jelas Wandi.

Fungsi Ganda: Jalan Tol dan Tanggul Laut Raksasa

Keunikan proyek ini adalah dual fungsi yang dimilikinya. Tol Semarang-Demak bukan hanya sebagai infrastruktur transportasi modern, namun juga sebagai tanggul laut raksasa yang dapat menahan pasang air laut (rob). Hal ini menjadikan proyek ini sangat penting untuk pengendalian banjir di kawasan yang rawan banjir rob di utara Jawa Tengah.

Selain itu, proyek ini juga membangun dua kolam retensi berkapasitas besar di kawasan Terboyo dan Sriwulan. Kolam retensi ini berfungsi mengendalikan banjir akibat hujan, bukan rob.

“Kolam retensi Terboyo memiliki luas 189 hektare dan mampu menampung air sebanyak 6,7 juta meter kubik, sedangkan kolam retensi Sriwulan seluas 28 hektare dengan kapasitas tampung 1,2 juta meter kubik,” kata Wandi.

Lebih lanjut ia menjelaskan, “Kedua kolam retensi ini dilengkapi dengan 10 mesin pompa, masing-masing memiliki kapasitas 5 meter kubik per detik, yang berfungsi untuk pengendalian banjir non-rob.”

Progres Pembangunan yang Terus Meningkat

Sampai dengan Juni 2025, progres pembangunan tol Semarang-Demak Seksi 1 sudah mencapai 42,81 persen. Rinciannya, paket 1A yang merupakan bagian konstruksi utama telah mencapai 63,75 persen, paket 1B yang merupakan jalan tol sekaligus tanggul laut sudah mencapai 41,55 persen, dan paket 1C yang fokus pada pembangunan kolam retensi mencapai 26,79 persen.

“Progres ini menunjukkan bahwa pengerjaan proyek sudah berjalan dengan baik sesuai target, dan kami optimis pembangunan dapat rampung tepat waktu,” ujar Wandi.

Dampak Positif Bagi Infrastruktur dan Ketahanan Lingkungan

Dengan berfungsinya jalan tol ini nantinya, diharapkan dapat mengurangi kemacetan yang selama ini menjadi persoalan utama di rute Semarang – Demak. Selain itu, peran tanggul laut yang terintegrasi dengan jalan tol akan memberikan perlindungan terhadap banjir rob yang sering menggenangi kawasan pesisir yang padat penduduk dan aktivitas ekonomi.

Jalan tol ini juga akan menjadi akses vital yang menghubungkan berbagai kawasan di pesisir utara Jawa Tengah, mendukung kelancaran distribusi logistik dan mobilitas masyarakat.

Menurut Wandi, “Pembangunan ini bukan hanya soal jalan tol, tapi juga bagian dari strategi pengelolaan risiko bencana banjir rob yang rutin terjadi. Dengan adanya tanggul laut ini, dampak banjir bisa diminimalisasi sehingga masyarakat dan aktivitas ekonomi bisa berjalan dengan lebih lancar dan aman.”

Dukungan Infrastruktur Pendukung

Selain pembangunan jalan tol dan tanggul laut, proyek ini juga berkolaborasi dengan instansi terkait dalam pengawasan dan pemantauan pembangunan tanggul laut, termasuk patroli laut yang dilakukan oleh Ditpolairud Polda Jawa Tengah. Hal ini memastikan proses konstruksi sesuai dengan standar teknis dan keselamatan lingkungan.

Jembatan Kaligawe yang juga menjadi bagian akses menuju tol Semarang-Demak dipersiapkan sebagai jalur penghubung strategis yang sekaligus berfungsi sebagai jalan nasional. Jembatan ini diharapkan meningkatkan konektivitas dan mempercepat waktu tempuh perjalanan.

Target Penyelesaian dan Harapan Ke depan

Wandi menegaskan kembali bahwa target penyelesaian proyek tol Semarang-Demak Seksi 1 adalah pada tahun 2027. “Kami berkomitmen menyelesaikan proyek ini sesuai jadwal dengan mengutamakan kualitas konstruksi, keselamatan, dan keberlanjutan lingkungan,” pungkasnya.

Pembangunan tol Semarang-Demak Seksi 1 ini menjadi salah satu proyek prioritas yang sangat dinantikan oleh masyarakat dan pelaku usaha di Jawa Tengah, mengingat manfaatnya yang besar tidak hanya sebagai infrastruktur transportasi, tetapi juga solusi penanggulangan banjir rob dan banjir akibat hujan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index