Energi

Indonesia Inggris Luncurkan Tahap Kedua Program UK PACT Percepat Efisiensi Energi dan Transisi Hijau

Indonesia Inggris Luncurkan Tahap Kedua Program UK PACT Percepat Efisiensi Energi dan Transisi Hijau
Indonesia Inggris Luncurkan Tahap Kedua Program UK PACT Percepat Efisiensi Energi dan Transisi Hijau

JAKARTA — Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), bekerja sama dengan Pemerintah Inggris melalui Foreign, Commonwealth and Development Office (FCDO), secara resmi meluncurkan tahap kedua Program UK PACT (Partnering for Accelerated Climate Transitions) yang berfokus pada efisiensi energi. Inisiatif ini menjadi langkah strategis dalam mempercepat transisi energi hijau dan penguatan kebijakan mitigasi perubahan iklim di Indonesia.

Peluncuran yang digelar Selasa, 03 Juni  2025 di Jakarta ini menandai komitmen berkelanjutan kedua negara dalam mendukung agenda pembangunan berkelanjutan, khususnya efisiensi energi di sektor bangunan dan industri, serta penguatan kapasitas kelembagaan di tingkat pusat maupun daerah.

UK PACT Jadi Katalisator Efisiensi Energi Sejak 2022

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, menegaskan bahwa kerja sama bilateral ini telah memberikan kontribusi signifikan sejak program ini dimulai pada November 2022.

“Sejak diluncurkan, UK PACT telah menjadi katalisator program efisiensi energi di Indonesia melalui penguatan kebijakan berbasis pasar, pengembangan proyek percontohan pembiayaan hijau, dan dukungan pada penguatan regulasi serta koordinasi lintas sektor,” ujar Eniya dalam sambutannya.

Ia menjelaskan, sejak awal UK PACT telah berkontribusi dalam mendukung perumusan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2023 tentang Konservasi Energi, serta membantu dalam pembentukan formal Pengawas Penghematan Energi, yang merupakan bagian penting dari upaya penguatan sistem pengawasan konservasi energi nasional.

Lebih jauh, program ini juga mendorong peningkatan kapasitas SDM di sektor energi dengan memberikan pelatihan dan sertifikasi kepada para manajer energi. Para peserta dibekali keterampilan teknis seperti pengumpulan data, pengukuran kinerja energi, dan benchmarking yang menjadi fondasi penting dalam praktik efisiensi energi berbasis data.

“Program ini tidak hanya menghasilkan kebijakan, tetapi juga menyiapkan aktor-aktor teknis di lapangan yang mampu menjalankan misi efisiensi energi dengan standar global,” kata Eniya.

Fasilitasi Inovasi Pembiayaan Energi dan Keterlibatan Perbankan

Salah satu pencapaian penting dari tahap pertama UK PACT adalah perkenalan instrumen pembiayaan inovatif kepada lembaga keuangan lokal. Bank-bank nasional diperkenalkan dengan instrumen pengurangan risiko seperti Energy Savings Insurance (ESI) dan jaminan kredit parsial.

Instrumen tersebut membuka peluang bagi pembiayaan proyek efisiensi energi yang sebelumnya sulit diakses oleh sektor swasta, khususnya pelaku usaha kecil dan menengah (UKM). Model pembiayaan campuran ini menjadi bagian dari pendekatan UK PACT yang akan terus diperluas pada tahap kedua program.

“Kami melihat adanya peningkatan minat dari pihak perbankan terhadap model-model pembiayaan efisiensi energi. Ini menunjukkan bahwa mekanisme pasar mulai merespons positif terhadap upaya transisi energi,” tambah Eniya.

Tahap Kedua Fokus pada Lima Proyek Strategis

Memasuki tahap kedua, program UK PACT akan mengimplementasikan lima proyek baru yang dirancang untuk memperkuat upaya mitigasi iklim melalui efisiensi energi. Proyek-proyek ini difokuskan pada:

Peningkatan cakupan kebijakan efisiensi energi.

Mobilisasi pembiayaan hijau di sektor energi.

Pengembangan peta jalan energi di tingkat provinsi dan kota.

Pendampingan teknis untuk pelaku UKM dalam menerapkan praktik hemat energi.

Replikasi proyek-proyek percontohan yang berhasil di berbagai wilayah Indonesia.

Menurut Eniya, keterlibatan pemerintah daerah akan menjadi kunci pada tahap ini. “Kami akan mengembangkan peta jalan energi di tingkat provinsi dan kota, bekerja sama erat dengan pemerintah daerah agar transisi energi menjadi lebih inklusif dan kontekstual,” tegasnya.

Inggris Tegaskan Dukungan terhadap Transisi Energi Indonesia

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pembangunan Internasional Inggris untuk Indonesia, Amanda McLoughlin, menyampaikan bahwa peluncuran UK PACT Tahap Dua mencerminkan komitmen kuat Pemerintah Inggris dalam mendukung aksi iklim dan transisi energi berkeadilan di Indonesia.

“Program yang diluncurkan hari ini akan membantu UKM dalam menerapkan praktik efisiensi energi, membangun portofolio proyek-proyek yang siap didanai, serta mengembangkan berbagai skema efisiensi energi,” jelas Amanda.

Ia juga menekankan pentingnya membangun ekosistem yang mendukung efisiensi energi secara nasional, dengan memperluas kapasitas baik di tingkat pusat maupun daerah, dan melibatkan semua pemangku kepentingan dari sektor pemerintah, swasta, serta masyarakat sipil.

“Program ini tidak hanya memperluas proyek yang telah sukses, tetapi juga memperkuat fondasi institusional untuk efisiensi energi secara berkelanjutan di seluruh Indonesia,” ujar Amanda.

Simbol Komitmen Bersama: Penandatanganan Perjanjian Implementasi

Sebagai bagian dari peluncuran UK PACT Tahap Dua, dilakukan penandatanganan Implementation Agreement secara simbolis antara Dirjen EBTKE Kementerian ESDM dan Direktur Pembangunan Internasional Inggris. Penandatanganan ini menjadi tonggak penting yang menandai komitmen operasionalisasi proyek-proyek lanjutan.

Acara peluncuran turut dihadiri berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan kementerian dan lembaga, organisasi masyarakat sipil, lembaga keuangan, serta mitra pembangunan internasional. Forum ini menjadi ruang dialog strategis dalam menyatukan visi dan sinergi untuk mendorong kebijakan energi yang inklusif, adaptif, dan berkelanjutan.

Menuju Transisi Energi yang Inklusif dan Berkeadilan

Dengan masuknya tahap kedua UK PACT, Indonesia semakin memperkuat langkahnya dalam menghadapi tantangan perubahan iklim melalui strategi efisiensi energi. Inisiatif ini menjadi contoh nyata bagaimana kerja sama bilateral dapat menciptakan dampak sistemik melalui pendekatan lintas sektor dan lintas skala.

Diharapkan, melalui kelanjutan program ini, Indonesia dapat mencapai target pengurangan emisi karbon secara signifikan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang ramah lingkungan.

“Kami percaya bahwa kemitraan seperti ini akan terus memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan menjadi model dalam penguatan aksi iklim global,” pungkas Eniya Listiani Dewi.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index