Logistik

Krakatau Jasa Logistik Dorong Green Logistics Lewat Angkutan Barang Kereta Api, Dukung Target NZE 2060

Krakatau Jasa Logistik Dorong Green Logistics Lewat Angkutan Barang Kereta Api, Dukung Target NZE 2060
Krakatau Jasa Logistik Dorong Green Logistics Lewat Angkutan Barang Kereta Api, Dukung Target NZE 2060

JAKARTA - PT Krakatau Jasa Logistik (PT KJL), anak usaha dari PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, semakin menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengurangan emisi karbon melalui penerapan konsep Green Logistics. Salah satu langkah konkret yang dilakukan perusahaan logistik berbasis di Cilegon ini adalah memperluas penggunaan moda transportasi kereta api sebagai sarana utama pengangkutan barang.

Langkah PT KJL ini sejalan dengan visi pemerintah Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 dan mewujudkan sistem logistik nasional yang lebih efisien, aman, dan ramah lingkungan. Dalam pernyataan resmi pada Selasa, 03 Juni 2025 , Direktur Utama PT Krakatau Jasa Logistik, Hanif Wijaya menegaskan bahwa transformasi logistik hijau ini merupakan kontribusi aktif Krakatau Steel Group dalam menciptakan rantai pasok industri yang lebih berkelanjutan.

Moda Kereta Api Dinilai Lebih Efisien dan Aman

Penggunaan kereta api sebagai moda utama pengangkutan logistik menawarkan berbagai keunggulan dibanding moda darat konvensional seperti truk. Salah satunya adalah kapasitas angkut yang jauh lebih besar dalam sekali jalan. PT KJL mencatat, dalam satu perjalanan, pihaknya dapat mengoperasikan hingga 30 gerbong datar dalam bentuk kontainer maupun breakbulk. Rute yang dilayani mencakup Cilegon–Jakarta–Surabaya dan sebaliknya.

“Penggunaan kereta api ini merupakan bentuk sinergi antar-BUMN dalam menghadirkan bagian rantai pasok yang lebih ramah lingkungan, efisien, dan aman,” ujar Hanif Wijaya dalam keterangan tertulis.

Menurut Hanif, selain mendukung pengurangan emisi karbon, kereta api juga dinilai lebih unggul dari sisi keandalan waktu tempuh, ketepatan jadwal, serta minimnya risiko kecelakaan dan kehilangan barang. “Faktor risiko yang kecil menjadi pertimbangan utama pelanggan dalam memilih moda transportasi ini,” tambahnya.

Dorong Produktivitas dan Layanan Berkelanjutan

Saat ini, Krakatau Jasa Logistik mencatat volume pengiriman yang signifikan melalui kereta api, yakni mencapai 32.000 ton per bulan, dan angka ini terus meningkat seiring dengan bertambahnya kebutuhan pelanggan, terutama dari sektor industri baja dan manufaktur lainnya. Dengan menggunakan moda ini, perusahaan mampu mempercepat pengiriman dalam volume besar sekaligus mengurangi beban lalu lintas jalan raya yang seringkali menjadi hambatan logistik nasional.

"PT KJL siap menjadi katalis dalam pertumbuhan industri di Indonesia dengan green logistics, tidak hanya untuk baja, tapi juga untuk industri lainnya," kata Hanif.

Inisiatif ini menunjukkan pergeseran paradigma industri logistik dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan efisiensi sistem transportasi nasional. Dengan keterlibatan perusahaan BUMN seperti PT KJL, langkah menuju logistik berkelanjutan bukan lagi sekadar wacana, melainkan telah menjadi bagian dari praktik operasional harian.

Kerja Sama Strategis dengan NPCT1 Perkuat Pergerakan Ekspor-Impor

Sebagai bentuk penguatan jaringan logistik hijau, PT Krakatau Jasa Logistik juga menjalin kerja sama strategis dengan PT New Priok Container Terminal One (PT NPCT1). Kerja sama ini difokuskan pada peningkatan peran kereta api dalam pergerakan kontainer ekspor-impor pada rute Tanjung Priok–Cilegon dan sebaliknya.

“Kami berharap kerja sama ini dapat mengurangi tingkat kemacetan yang terjadi di Tanjung Priok, sehingga dapat menurunkan risiko keterlambatan kontainer tiba di pelabuhan, meningkatkan keamanan dan keselamatan, serta menurunkan angka polusi udara,” jelas Hanif.

Dengan konektivitas logistik berbasis kereta api yang lebih kuat, pergerakan barang dari kawasan industri menuju pelabuhan ekspor akan menjadi lebih efisien. Hal ini sangat krusial dalam menjaga daya saing industri nasional, khususnya di tengah ketatnya kompetisi global dan meningkatnya tuntutan standar lingkungan dalam perdagangan internasional.

Mendukung Industri Hijau dan Transisi Energi

Penerapan green logistics oleh Krakatau Jasa Logistik juga menjadi bagian dari kontribusi sektor logistik terhadap agenda transisi energi dan dekarbonisasi ekonomi Indonesia. Industri logistik, yang selama ini menyumbang emisi karbon cukup besar melalui moda transportasi berbahan bakar fosil, kini mulai berbenah dan mengadopsi pendekatan yang lebih hijau.

Pemerintah Indonesia melalui berbagai kementerian, termasuk Kementerian Perhubungan dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), secara aktif mendorong integrasi logistik berbasis energi bersih sebagai bagian dari komitmen global Indonesia dalam Paris Agreement.

Langkah PT KJL yang memperkuat penggunaan moda kereta api juga memberikan kontribusi langsung terhadap pengurangan emisi karbon, mengingat transportasi kereta api memiliki intensitas emisi yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan truk atau moda jalan lainnya. Selain itu, peningkatan penggunaan kereta api juga mendorong efisiensi biaya distribusi dalam jangka panjang.

Visi Jangka Panjang Krakatau Jasa Logistik

Sebagai bagian dari Krakatau Steel Group, PT KJL terus bertransformasi menjadi perusahaan logistik nasional yang tidak hanya efisien dan modern, tetapi juga selaras dengan prinsip keberlanjutan. Visi jangka panjang perusahaan adalah menjadi mitra strategis bagi industri nasional dalam menyediakan layanan logistik yang inovatif, berwawasan lingkungan, dan berbasis teknologi.

Ke depan, Krakatau Jasa Logistik juga tengah mempersiapkan digitalisasi sistem pengiriman dan pemantauan barang berbasis Internet of Things (IoT) serta pengembangan pusat logistik terpadu di kawasan industri strategis. Ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas layanan sekaligus memperluas jaringan logistik perusahaan ke berbagai sektor industri potensial di Indonesia.

“Langkah kami tidak akan berhenti sampai di sini. Kami akan terus berinovasi untuk menjadi penyedia layanan logistik yang mampu menjawab tantangan zaman, sekaligus menjaga komitmen terhadap keberlanjutan,” pungkas Hanif Wijaya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index