JAKARTA - PT Pertamina (Persero) resmi menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi di seluruh wilayah Indonesia mulai hari ini, Senin, 2 Juni 2025. Penurunan ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari implementasi Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022, yang merupakan revisi atas Kepmen ESDM No. 62 K/12/MEM/2020 dan mulai berlaku efektif per 1 Juni 2025.
Penyesuaian harga BBM tersebut mencakup berbagai jenis produk unggulan Pertamina, termasuk Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamax Green 95, Dexlite, serta Pertamina Dex. Harga baru berlaku di seluruh provinsi di Indonesia, termasuk wilayah khusus seperti Free Trade Zone (FTZ) di Sabang dan Batam. Meski harga BBM non-subsidi mengalami penurunan, harga BBM subsidi seperti Pertalite dan Bio Solar tetap stabil masing-masing di Rp10.000 dan Rp6.800 per liter.
Penyesuaian Harga BBM: Bentuk Respons terhadap Dinamika Global
Kebijakan penurunan harga ini mencerminkan komitmen Pertamina dalam mendukung daya beli masyarakat sekaligus mengikuti dinamika harga minyak mentah dunia dan nilai tukar rupiah yang turut memengaruhi struktur biaya produksi BBM nasional.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menjelaskan bahwa penurunan harga BBM non-subsidi dilakukan berdasarkan evaluasi berkala sesuai dengan regulasi pemerintah yang mengatur mekanisme perhitungan harga jual eceran BBM umum.
“Penyesuaian harga BBM non-subsidi ini kami lakukan secara periodik dan memperhatikan banyak faktor, mulai dari harga minyak dunia, kurs rupiah, hingga kondisi ekonomi nasional dan global,” ujar Fadjar.
Ia juga menambahkan bahwa Pertamina berkomitmen untuk memberikan layanan energi terbaik kepada masyarakat dengan tetap menjaga aspek keterjangkauan harga dan keberlanjutan pasokan di seluruh pelosok Tanah Air.
Daftar Lengkap Harga BBM Non-Subsidi Pertamina per 2 Juni 2025
Berikut adalah daftar lengkap harga BBM non-subsidi Pertamina yang berlaku mulai 2 Juni 2025 di berbagai provinsi dan wilayah khusus:
Wilayah Sumatera
Aceh:
Pertamax: Rp12.400
Pertamax Turbo: Rp13.350
Dexlite: Rp13.020
Pertamina Dex: Rp13.500
Sumatera Utara, Jambi, Sumsel, Bangka Belitung, Lampung:
Pertamax: Rp12.400
Pertamax Turbo: Rp13.350
Dexlite: Rp13.020
Pertamina Dex: Rp13.500
Sumbar, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu:
Pertamax: Rp12.700
Pertamax Turbo: Rp13.600
Dexlite: Rp13.290
Pertamina Dex: Rp13.800
FTZ Sabang:
Pertamax: Rp11.400
Dexlite: Rp11.920
FTZ Batam:
Pertamax: Rp11.600
Pertamax Turbo: Rp12.350
Dexlite: Rp12.080
Pertamina Dex: Rp12.550
Wilayah Jawa dan Bali
DKI Jakarta, Banten, Jabar, Jateng, DIY, Jatim:
Pertamax: Rp12.100
Pertamax Turbo: Rp13.050
Pertamax Green 95: Rp12.800 (kecuali DIY)
Dexlite: Rp12.740
Pertamina Dex: Rp13.200
Bali, NTB, NTT:
Pertamax: Rp12.100
Pertamax Turbo: Rp13.050
Dexlite: Rp12.740
Pertamina Dex: Rp13.200
Bio Solar Nonsubsidi: Rp12.640 (khusus NTT)
Wilayah Kalimantan
Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kaltara:
Pertamax: Rp12.400
Pertamax Turbo: Rp13.350
Dexlite: Rp13.020
Pertamina Dex: Rp13.500
Kalsel:
Pertamax: Rp12.700
Pertamax Turbo: Rp13.600
Dexlite: Rp13.290
Pertamina Dex: Rp13.800
Wilayah Sulawesi
Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sultra, Sulsel, Sulbar:
Pertamax: Rp12.400
Pertamax Turbo: Rp13.350
Dexlite: Rp13.020
Pertamina Dex: Rp13.500
Wilayah Maluku dan Papua
Maluku, Malut:
Pertamax: Rp12.400
Dexlite: Rp13.020
Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Barat Daya:
Pertamax: Rp12.400
Pertamax Turbo: Rp13.350 (khusus Papua)
Dexlite: Rp13.020
Pertamina Dex: Rp13.500 (hanya Papua dan Papua Barat Daya)
Harga BBM Subsidi Tidak Berubah
Sementara itu, untuk jenis BBM subsidi seperti Pertalite dan Bio Solar, harga tetap tidak berubah:
Pertalite: Rp10.000 per liter
Bio Solar: Rp6.800 per liter
Keputusan untuk mempertahankan harga BBM subsidi ini menunjukkan konsistensi pemerintah dalam menjaga stabilitas harga energi bagi masyarakat luas, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Dampak Penyesuaian Harga bagi Konsumen dan Industri
Langkah Pertamina ini disambut positif oleh berbagai kalangan, baik dari masyarakat umum maupun pelaku industri. Penurunan harga BBM non-subsidi diharapkan dapat membantu menekan biaya logistik dan distribusi barang yang selama ini terdampak oleh fluktuasi harga energi.
Pengamat energi dari Universitas Gadjah Mada, Dr. Aditya Pratama, menyatakan bahwa penyesuaian harga ini merupakan momentum tepat untuk mengembalikan daya saing sektor transportasi dan logistik domestik.
“Penurunan harga BBM non-subsidi memberi ruang gerak bagi sektor logistik untuk menurunkan ongkos angkut, sehingga pada akhirnya dapat mengurangi tekanan inflasi barang kebutuhan pokok,” ungkap Aditya.
Pertamina Jamin Ketersediaan dan Layanan
Untuk menjamin kelancaran distribusi dan pasokan BBM di seluruh daerah, Pertamina telah menyiapkan sistem distribusi terintegrasi dengan dukungan 7.400 SPBU di seluruh Indonesia.
“Kami memastikan ketersediaan produk di seluruh SPBU aman. Masyarakat tidak perlu khawatir karena distribusi tetap berjalan normal,” tegas Fadjar Djoko Santoso.
Komitmen Pertamina dalam Menjaga Stabilitas Energi Nasional
Dengan langkah penyesuaian harga ini, Pertamina mempertegas peran strategisnya sebagai BUMN energi dalam menjaga keseimbangan antara keberlanjutan usaha dan perlindungan konsumen. Transparansi dalam mekanisme penetapan harga serta kesiapan distribusi menjadi kunci kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan.
Untuk informasi lebih lanjut, daftar harga BBM resmi dan terupdate selalu tersedia melalui situs www.pertamina.com dan aplikasi MyPertamina.