Bni

BNI Sekuritas Rilis 6 Rekomendasi Saham Pilihan untuk Perdagangan Hari Ini, IHSG Berpotensi Rebound

BNI Sekuritas Rilis 6 Rekomendasi Saham Pilihan untuk Perdagangan Hari Ini, IHSG Berpotensi Rebound
BNI Sekuritas Rilis 6 Rekomendasi Saham Pilihan untuk Perdagangan Hari Ini, IHSG Berpotensi Rebound

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat melemah pada penutupan perdagangan terakhir sebelum libur panjang. Meski sempat menguat sejak awal pekan, IHSG akhirnya ditutup turun sebesar 0,32% ke level 7.175,82 pada perdagangan. Menyikapi kondisi ini, BNI Sekuritas memberikan enam rekomendasi saham pilihan yang berpotensi menjadi opsi menarik bagi para investor pada perdagangan hari ini, Senin, 2 Juni 2025.

Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas, menjelaskan bahwa pelemahan IHSG pada sesi sebelumnya turut disertai dengan aksi jual bersih (net sell) oleh investor asing yang mencapai Rp71 miliar. Sejumlah saham berkapitalisasi besar menjadi target aksi jual tersebut, antara lain saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), serta PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

“Net sell asing cukup signifikan, menandakan investor cenderung mengambil posisi aman menjelang libur panjang, terutama setelah sinyal ketidakpastian dari kebijakan ekonomi global seperti potensi kenaikan tarif oleh Donald Trump,” ujar Fanny.

Fanny menyebutkan bahwa IHSG masih memiliki potensi rebound meskipun sedang menguji level support kuat di kisaran 7.145. Ia memperkirakan level support indeks berada di rentang 7.100 hingga 7.145, sementara resistance diproyeksikan berada di kisaran 7.200 hingga 7.220.

“Investor masih akan mencerna sentimen global yang muncul selama libur panjang kemarin, terutama berkaitan dengan tensi perdagangan internasional,” jelas Fanny.

Berikut adalah enam saham pilihan dari BNI Sekuritas yang direkomendasikan untuk perdagangan Senin (2/6/2025), lengkap dengan strategi pembelian, batas kerugian (cutloss), dan target harga jangka pendek.

1. PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)

Rekomendasi: Speculative Buy
Area Beli: Rp360
Cutloss: Di bawah Rp358
Target Harga: Rp364 – Rp368

MBMA menjadi pilihan karena sektor energi terbarukan yang terus tumbuh. Emiten ini juga diuntungkan oleh tingginya permintaan bahan baku baterai kendaraan listrik, sehingga menarik bagi investor dengan profil risiko menengah-tinggi.

2. PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA)

Rekomendasi: Speculative Buy
Area Beli: Rp9.325
Cutloss: Di bawah Rp9.225
Target Harga: Rp9.425 – Rp9.600

Sebagai pemain utama di industri petrokimia, TPIA memiliki prospek yang menjanjikan. Proyeksi pertumbuhan permintaan bahan baku plastik dan kimia di dalam negeri memperkuat daya tarik saham ini.

3. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)

Rekomendasi: Speculative Buy
Area Beli: Rp2.400 – Rp2.430
Cutloss: Di bawah Rp2.380
Target Harga: Rp2.460 – Rp2.500

AMRT merupakan salah satu saham defensif dengan basis bisnis ritel modern yang kuat. Fanny menilai saham ini cocok untuk mengantisipasi volatilitas pasar dalam jangka pendek.

“Sektor konsumer tetap menarik di tengah ketidakpastian makro, karena konsumsi rumah tangga tetap menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.

4. PT Timah Tbk (TINS)

Rekomendasi: Speculative Buy
Area Beli: Rp1.185
Cutloss: Di bawah Rp1.175
Target Harga: Rp1.200 – Rp1.215

TINS sebagai emiten pertambangan timah memperoleh keuntungan dari kenaikan harga komoditas global. Selain itu, langkah efisiensi dan ekspansi pasar ekspor memperkuat prospek saham ini.

5. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA)

Rekomendasi: Buy on Weakness
Area Beli: Rp158 – Rp162
Cutloss: Di bawah Rp156
Target Harga: Rp166 – Rp170

SCMA dipilih karena valuasi yang menarik dan prospek pendapatan iklan yang membaik menjelang semester kedua tahun ini. Emiten ini juga menunjukkan pemulihan performa operasional pasca-pandemi.

6. PT Jasa Marga Tbk (JSMR)

Rekomendasi: Speculative Buy
Area Beli: Rp3.780 – Rp3.800
Cutloss: Di bawah Rp3.750
Target Harga: Rp3.880 – Rp3.910

Sebagai BUMN operator jalan tol terbesar, JSMR terus diuntungkan oleh peningkatan mobilitas masyarakat, terutama selama momen libur panjang. Menurut Fanny, emiten ini juga menjadi salah satu pilihan menarik dari sektor infrastruktur.

“Dengan arus lalu lintas kendaraan yang meningkat dan realisasi investasi tol baru, JSMR menjadi salah satu saham defensif yang cukup stabil,” katanya.

Tren Global dan Dampaknya ke Pasar Domestik

Fanny juga menambahkan bahwa dinamika global seperti kebijakan tarif Amerika Serikat di bawah Donald Trump, ketidakpastian suku bunga The Fed, serta arah geopolitik menjadi faktor penting yang harus terus dicermati pelaku pasar.

“Selama ketidakpastian global belum mereda, investor perlu berhati-hati dalam memilih saham, terutama dengan memperhatikan sektor-sektor yang bersifat defensif atau berbasis konsumsi domestik,” tuturnya.

Selain enam saham pilihan tersebut, investor juga disarankan untuk tetap menjaga diversifikasi portofolio dan memperhatikan indikator teknikal serta fundamental emiten. Momentum menjelang rilis data ekonomi domestik dan laporan keuangan kuartalan bisa menjadi katalis penting untuk arah IHSG ke depan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index