Perbankan

Pembiayaan Emas di Perbankan Syariah Meroket, Minat Masyarakat Meningkat Tajam di 2025

Pembiayaan Emas di Perbankan Syariah Meroket, Minat Masyarakat Meningkat Tajam di 2025
Pembiayaan Emas di Perbankan Syariah Meroket, Minat Masyarakat Meningkat Tajam di 2025

JAKARTA - Industri perbankan syariah Indonesia mencatat lonjakan signifikan dalam pembiayaan emas sepanjang tahun 2025. Didukung meningkatnya minat masyarakat terhadap emas sebagai instrumen investasi yang aman, serta dorongan dari kehadiran bullion bank, berbagai bank syariah mengalami pertumbuhan tajam dalam penyaluran pembiayaan emas.

Salah satu indikator paling mencolok adalah pertumbuhan pembiayaan emas yang tercatat di PT Bank BCA Syariah dan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Keduanya mencatatkan lonjakan outstanding pembiayaan emas yang sangat signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

BCA Syariah Catat Lonjakan 180% Lebih

PT Bank BCA Syariah menjadi salah satu bank yang mencatatkan kinerja cemerlang dalam pembiayaan emas pada tahun ini. Hingga Mei 2025, nilai pembiayaan emas di BCA Syariah mencapai Rp 228 miliar—tumbuh hingga 180,4% secara tahunan (year-on-year).

Direktur BCA Syariah, Pranata, menyebut bahwa pertumbuhan ini tidak terlepas dari meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap instrumen keuangan berbasis syariah serta peran penting dari pengembangan bullion bank yang kini mulai dirasakan dampaknya.

"Kehadiran bullion bank turut mendorong literasi masyarakat terhadap keunggulan dan manfaat investasi di bank syariah," ujar Pranata.

Pranata menambahkan, pihaknya melihat bahwa emas tetap menjadi salah satu pilihan utama masyarakat untuk investasi jangka panjang, terutama karena kestabilan nilainya dan ketahanan terhadap gejolak ekonomi.

Bank Muamalat: Lonjakan hingga 1.855% di Kuartal I

Kinerja positif juga ditunjukkan oleh Bank Muamalat Indonesia. Melalui produk Solusi Emas Hijrah, bank syariah tertua di Indonesia ini membukukan outstanding pembiayaan emas sebesar Rp 140,7 miliar per kuartal I 2025. Angka ini melonjak drastis dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang hanya mencatatkan Rp 7,2 miliar—artinya pertumbuhan lebih dari 1.855%.

Pertumbuhan ini menjadi sinyal kuat bahwa permintaan terhadap produk pembiayaan emas syariah mengalami peningkatan eksponensial seiring dengan meningkatnya kesadaran keuangan masyarakat.

Strategi Digitalisasi dan Ekspansi Saluran Distribusi

Lonjakan permintaan ini juga disambut oleh pelaku industri dengan inovasi dan strategi ekspansi digital. BCA Syariah, misalnya, mengembangkan layanan pembiayaan emas secara digital melalui aplikasi mobile banking mereka, BSya.

Fitur pengajuan online ini memungkinkan nasabah mengakses pembiayaan emas dengan lebih mudah, cepat, dan aman—tanpa perlu datang ke kantor cabang.

“Kami ingin memastikan bahwa produk pembiayaan emas kami dapat diakses masyarakat seluas-luasnya. Digitalisasi layanan menjadi kunci untuk meningkatkan inklusi keuangan syariah,” terang Pranata.

Selain digitalisasi, bank-bank syariah juga gencar menggelar promosi, edukasi, dan pameran (expo) di berbagai kota besar untuk memperluas penetrasi pasar dan mengenalkan manfaat pembiayaan emas kepada masyarakat yang belum terjangkau sebelumnya.

Profil Nasabah Didominasi Karyawan dan Milenial

Menariknya, data BCA Syariah menunjukkan bahwa nasabah pembiayaan emas saat ini didominasi oleh karyawan dengan proporsi sekitar 76%. Sementara itu, generasi milenial menyumbang sekitar 45% dari total nasabah pembiayaan emas bank tersebut.

Hal ini menunjukkan tren baru bahwa generasi muda mulai melihat emas sebagai alternatif investasi yang aman, halal, dan fleksibel, dibandingkan dengan instrumen konvensional yang lebih volatile seperti saham.

“Kami melihat bahwa minat dari generasi muda terhadap investasi berbasis emas dan prinsip syariah meningkat sangat tajam. Hal ini sangat positif bagi masa depan industri perbankan syariah,” tambah Pranata.

Risiko Harga Emas Dinilai Masih Terkendali

Meski harga emas di pasar global cenderung fluktuatif, perbankan syariah menilai risiko tersebut masih dapat diantisipasi. Menurut Pranata, mekanisme pembiayaan emas yang diterapkan BCA Syariah mencakup uang muka sebesar 20% dari nasabah, yang berfungsi sebagai buffer terhadap potensi penurunan harga emas.

“Sejauh ini jika terjadi penurunan harga emas, kemungkinan besar masih aman bagi bank dikarenakan ada uang muka 20% dari sisi nasabah,” jelasnya.

Dengan manajemen risiko yang solid, bank syariah mampu menjaga kualitas portofolio pembiayaan emas mereka tetap sehat di tengah perubahan harga komoditas global.

Outlook Cerah Industri Perbankan Syariah

Kinerja gemilang sektor pembiayaan emas menambah optimisme terhadap masa depan industri perbankan syariah. Para pelaku industri melihat bahwa pertumbuhan ini akan terus berlanjut, didorong oleh beberapa faktor utama:

Peningkatan literasi keuangan syariah, terutama di kalangan milenial dan profesional muda.

Perkembangan teknologi finansial yang memungkinkan layanan lebih mudah diakses dan dipersonalisasi.

Stabilitas emas sebagai instrumen investasi yang dilihat masyarakat sebagai pelindung nilai terhadap inflasi.

Selain itu, kehadiran bullion bank yang didorong oleh pemerintah juga memberikan fondasi kuat bagi industri emas dalam sistem keuangan syariah, membuka peluang pengembangan produk turunan berbasis logam mulia yang lebih beragam dan kompetitif.

Pembiayaan Emas Jadi Motor Pertumbuhan Baru

Dengan pertumbuhan dua hingga tiga digit, pembiayaan emas kini menjadi salah satu motor utama pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia. Bank-bank syariah yang mampu menggabungkan inovasi teknologi, edukasi keuangan, dan prinsip-prinsip syariah dalam layanan mereka diprediksi akan meraih pertumbuhan berkelanjutan dalam waktu dekat.

Di tengah ketidakpastian ekonomi global, emas tetap menjadi pilihan investasi yang aman dan terjangkau, terlebih dengan skema pembiayaan yang memungkinkan masyarakat memiliki emas tanpa harus membayar penuh di awal.

Jika tren ini berlanjut, bukan tidak mungkin pembiayaan emas akan menjadi kontributor utama dalam pangsa pasar perbankan syariah nasional di tahun-tahun mendatang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index