JAKARTA - Pergerakan harga sembako di Jawa Timur hari ini mengalami dinamika yang cukup menarik. Berdasarkan data terbaru dari Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo), beberapa komoditas penting mengalami penurunan harga, terutama cabai merah keriting dan bawang merah. Sementara itu, cabai rawit merah dan cabai merah besar justru mengalami kenaikan harga yang signifikan.
Fenomena fluktuasi harga sembako ini tentu menjadi perhatian penting bagi masyarakat, khususnya bagi para ibu rumah tangga dan pelaku usaha kuliner yang sangat bergantung pada kestabilan harga bahan pokok. Mengingat sembako merupakan kebutuhan pokok yang selalu dibutuhkan dalam setiap aktivitas konsumsi sehari-hari, perubahan harga di pasar bisa langsung mempengaruhi pengeluaran harian masyarakat.
Daftar Harga Sembako Terbaru di Jawa Timur 29 Mei 2025
Berikut adalah rangkuman harga rata-rata sembako yang berlaku di Jawa Timur per Kamis, 29 Mei 2025 pukul 10.00 WIB:
Beras Premium: Rp 14.593 per kilogram
Beras Medium: Rp 12.527 per kilogram
Gula Kristal Putih: Rp 17.009 per kilogram
Minyak Goreng Curah: Rp 18.631 per kilogram
Minyak Goreng Kemasan Premium: Rp 20.134 per liter
Minyak Goreng Kemasan Sederhana: Rp 17.290 per liter
Minyak Goreng Minyakita: Rp 16.500 per liter
Daging Sapi Paha Belakang: Rp 118.775 per kilogram
Daging Ayam Ras: Rp 30.683 per kilogram
Daging Ayam Kampung: Rp 68.502 per kilogram
Telur Ayam Ras: Rp 25.591 per kilogram
Telur Ayam Kampung: Rp 46.771 per kilogram
Susu Kental Manis Merek Bendera: Rp 12.614 (370 gram per kaleng)
Susu Kental Manis Merek Indomilk: Rp 12.443 (370 gram per kaleng)
Susu Bubuk Merek Bendera: Rp 41.934 (400 gram per dos)
Susu Bubuk Merek Indomilk: Rp 40.615 (400 gram per dos)
Garam Bata: Rp 1.495 per kilogram
Garam Halus: Rp 9.428 per kilogram
Cabai Merah Keriting: Rp 29.170 per kilogram
Cabai Merah Besar: Rp 27.756 per kilogram
Cabai Rawit Merah: Rp 24.780 per kilogram
Bawang Merah: Rp 31.847 per kilogram
Bawang Putih: Rp 32.910 per kilogram
Gas Elpiji: Rp 19.632 per tabung
Pergerakan Harga Cabai dan Bawang
Dari data yang dirilis Siskaperbapo, harga cabai merah keriting mengalami penurunan sebesar Rp 298 atau turun sekitar 1,01 persen dari hari sebelumnya. Begitu pula dengan bawang merah yang turun Rp 262 atau sekitar 0,82 persen. Namun sebaliknya, cabai merah besar justru naik Rp 206 atau 0,75 persen dan cabai rawit merah mengalami kenaikan cukup signifikan sebesar Rp 367 atau 1,50 persen.
Penurunan harga cabai keriting dan bawang merah sedikit mengurangi beban masyarakat yang menggunakan bahan-bahan ini sebagai bumbu utama dalam masakan sehari-hari. Namun, kenaikan harga cabai rawit dan cabai besar bisa menjadi tantangan bagi penggemar makanan pedas, terutama para pelaku usaha kuliner yang mengandalkan cabai sebagai bahan baku utama.
Faktor Penyebab Perubahan Harga Sembako
Menurut pakar ekonomi pangan dan pengamat pasar tradisional di Surabaya, perubahan harga sembako ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor fundamental. "Perubahan harga sembako sangat dinamis, dipengaruhi mulai dari cuaca, biaya produksi, hingga kondisi distribusi," ujar Dr. Wahyu Santoso, seorang ekonom pertanian dari Universitas Airlangga.
Ia menjelaskan lebih rinci, “Jika terjadi peningkatan permintaan sementara pasokan tetap atau berkurang, otomatis harga akan naik. Sebaliknya, jika pasokan melimpah sementara permintaan menurun, harga bisa turun. Selain itu, faktor cuaca seperti hujan berlebihan atau kemarau panjang bisa berdampak besar pada produksi pertanian.”
Dr. Wahyu juga menambahkan bahwa kebijakan pemerintah seperti subsidi, regulasi impor, dan pajak turut berperan dalam menjaga stabilitas harga. "Misalnya, jika pemerintah menambah subsidi pupuk atau menurunkan pajak impor, bisa menekan harga bahan pokok agar tetap terjangkau masyarakat," katanya.
Dampak Fluktuasi Harga bagi Konsumen dan Pedagang
Fluktuasi harga sembako tentu memberikan tantangan tersendiri bagi konsumen maupun pelaku usaha di Jawa Timur. Ibu Sari, seorang pedagang sayur di Pasar Wonokromo Surabaya, mengungkapkan pengalamannya menghadapi perubahan harga bahan pokok. “Kalau harga cabai naik, pembeli jadi pilih-pilih dan kadang mengurangi pembelian. Ini berdampak langsung ke omzet daganganku,” ujarnya.
Sementara itu, Konsumen asal Surabaya, Bapak Hendro, mengaku harus lebih pandai mengatur pengeluaran rumah tangga. “Saya selalu cek harga di pasar atau lewat aplikasi online supaya belanja lebih hemat. Turunnya harga bawang merah dan cabai keriting cukup membantu pengeluaran,” tuturnya.
Pentingnya Pengawasan dan Kebijakan Stabilitas Harga
Mengacu pada dinamika harga yang terjadi, pengawasan pasar dan kebijakan yang tepat sangat dibutuhkan untuk menghindari lonjakan harga yang merugikan masyarakat luas. Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama Dinas Perdagangan terus memantau pergerakan harga sembako untuk memastikan pasokan tetap lancar dan harga tetap terkendali.
Kepala Dinas Perdagangan Jawa Timur, Bapak Arif Wijaya, menyampaikan, “Kami terus berkoordinasi dengan pasar tradisional dan distributor untuk memantau ketersediaan stok sembako. Jika terjadi kenaikan harga yang tidak wajar, kami siap melakukan intervensi agar harga bisa stabil kembali.”
Selain itu, berbagai program subsidi dan bantuan sosial juga terus berjalan untuk membantu masyarakat kurang mampu dalam mengatasi beban biaya kebutuhan pokok.
Pergerakan harga sembako di Jawa Timur pada hari ini, Kamis 29 Mei 2025, menunjukkan tren yang beragam. Penurunan harga cabai merah keriting dan bawang merah sedikit meringankan beban masyarakat, namun kenaikan cabai rawit dan cabai merah besar tetap menjadi perhatian khusus bagi konsumen dan pelaku usaha.
Perubahan harga ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor mulai dari cuaca, biaya produksi, kebijakan pemerintah, hingga dinamika pasar. Oleh karena itu, pengawasan ketat dan kebijakan stabilitas harga sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan masyarakat dan kondisi pasar.
Bagi masyarakat Jawa Timur, pemantauan harga sembako secara rutin menjadi langkah bijak untuk mengelola keuangan keluarga dan menghindari pemborosan.