Bekasi - PLN Electricity Services (PLN ES) melalui program tanggung jawab sosialnya, Srikandi Movement PLN Electricity Services 2025, menyerahkan bantuan pangan dan nutrisi serta alat pendukung pencegahan stunting kepada RS Karunia Kasih. Ini menegaskan komitmen PLN ES untuk berkontribusi aktif dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kegiatan yang berfokus pada pilar kesehatan ini diselenggarakan di Bekasi pada (14/11) dengan target utama membantu menurunkan angka stunting dan gizi buruk di wilayah Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi.
Acara ini merupakan wujud nyata komitmen PLN ES untuk tidak hanya menjalankan peran strategis dalam menjaga keandalan sistem kelistrikan nasional , tetapi juga memenuhi tanggung jawab sosialnya kepada masyarakat.
Direktur Utama PLN ES, Susiana Mutia dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi atas sinergi yang terjalin dengan berbagai pihak, terutama RS Karunia Kasih, Dinas Kesehatan Kota Bekasi, dan jajaran pemerintah setempat.
"Melalui Gerakan Srikandi Care ini, kami membuktikan bahwa PLN ES tidak hanya bertugas menghadirkan energi listrik, tetapi juga menghadirkan energi kepedulian dan kemanusiaan bagi masyarakat. Inisiatif ini adalah wujud nyata tanggung jawab sosial kami untuk meningkatkan kualitas hidup, yang diwujudkan melalui peran aktif para Srikandi PLN ES. Kami berharap semangat ini terus tumbuh dan menjadi budaya yang melekat, sehingga kegiatan ini menjadi awal dari gerakan berkelanjutan yang semakin luas jangkauannya," kata Susi.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi yang diwakili oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Nurjamil mengatakan bahwa pencegahan stunting dan gizi buruk membutuhkan sinergi kuat dari seluruh pihak.
“Kami mengapresiasi setinggi-tingginya inisiatif Srikandi Movement PLN ES. Permasalahan kesehatan publik, terutama pencegahan stunting dan gizi buruk di Bekasi, membutuhkan sinergi kuat dari semua pihak, termasuk dunia usaha. Kolaborasi antara PLN ES, RS Karunia Kasih, dan 7 Puskesmas tersebar di kota Bekasi ini adalah contoh nyata model gotong royong yang efektif,” ungkap Nurjamil.
Senada, Direktur RS Karunia Kasih, dr. Keithy Dorothy, MARS mengungkapkan bahwa untuk mengatasi masalah fundamental seperti stunting dan gizi buruk membutuhkan energi kasih sayang dari seluruh pihak untuk membangun komunitas Ibu hamil dan anak yang lebih sehat.
”Kami percaya bahwa untuk mengatasi masalah fundamental seperti stunting dan gizi buruk, diperlukan sinergi yang kuat antara institusi kesehatan dan kepedulian dari dunia usaha. Kegiatan ini membuktikan bahwa energi bukan hanya milik sektor kelistrikan, tetapi juga energi kasih sayang yang mampu kami hadirkan bersama untuk membangun komunitas yang lebih sehat,” kata dokter Keithy.