JAKARTA - Maskapai nasional TransNusa resmi meluncurkan rute penerbangan internasional langsung dari Manado menuju Shanghai, Tiongkok, mulai Rabu, 7 Mei 2025. Pembukaan rute ini menjadi momentum strategis yang tidak hanya mendukung pertumbuhan sektor pariwisata, tetapi juga mempererat hubungan diplomatik dan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Tiongkok.
Penerbangan perdana dilaksanakan dari Bandara Internasional Sam Ratulangi, Manado, pada pukul 14.25 WITA dan mendarat di Bandara Internasional Pudong, Shanghai, pada pukul 20.55 waktu setempat. Rute ini akan beroperasi secara reguler sebanyak empat kali dalam sepekan, yakni setiap hari Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu.
Langkah ekspansi ini dilakukan TransNusa dengan menggunakan armada jet penumpang C909 buatan Commercial Aircraft Corporation of China (COMAC), menjadikannya salah satu maskapai Indonesia yang aktif memanfaatkan produk teknologi penerbangan modern asal Tiongkok dalam operasi internasional.
Dorong Pariwisata dan Diplomasi
Konsul Jenderal Republik Indonesia di Shanghai, Berlianto Situngkir, dalam peresmian penerbangan di Bandara Internasional Shanghai Pudong, menyatakan bahwa pembukaan rute ini merupakan peluang besar untuk memperkuat sektor pariwisata kedua negara.
“Saya berharap penerbangan langsung antara Manado dan Shanghai ini akan membuka kesempatan yang lebih besar bagi wisatawan Tiongkok untuk menjelajah keindahan Sulawesi dan bagi wisatawan Indonesia untuk mengenal Shanghai,” ujar Berlianto.
Lebih lanjut, Berlianto menambahkan bahwa rute ini bukan hanya akan berdampak pada mobilitas wisatawan, tetapi juga berpotensi mengakselerasi pertumbuhan kerja sama ekonomi dan pemahaman budaya kedua bangsa.
“Saya yakin rute penerbangan ini tidak hanya akan mendongkrak pariwisata Indonesia, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan kerja sama ekonomi dan saling pengertian antardua negara,” tegasnya.
Ia juga menyebut bahwa peluncuran rute ini selaras dengan visi bersama dalam kerangka kerja sama Belt and Road Initiative (BRI) dan Global Maritime Fulcrum, serta menjadi langkah konkret dalam menyambut peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Tiongkok yang jatuh pada tahun ini.
Dukungan Strategis dari Pihak Tiongkok
Pentingnya pembukaan rute ini juga diamini oleh Li Guohui, Direktur Eksekutif sekaligus Chief Operating Officer China Aircraft Leasing Group Holdings Limited (CALC), yang turut hadir dalam seremoni peresmian.
“Shanghai adalah salah satu kota penting di Tiongkok karena menjadi penghubung penerbangan negara-negara di Asia Tenggara dengan bagian timur Tiongkok,” ungkap Li Guohui.
Ia menegaskan bahwa konektivitas langsung antara Manado dan Shanghai menjadi elemen penting dalam memperkuat interaksi ekonomi dan perdagangan regional.
“Selain itu, Shanghai juga memiliki fungsi strategis untuk mendorong pertumbuhan kerja sama ekonomi dan perdagangan serta konektivitas regional antara Asia Tenggara dan Tiongkok,” lanjutnya.
Rute Baru Tambah Pilihan Penerbangan Langsung ke Tiongkok
Rute Manado–Shanghai menambah daftar konektivitas langsung Indonesia–Tiongkok yang sebelumnya telah dilayani oleh beberapa maskapai besar. Sebagai informasi, penerbangan langsung dari Shanghai ke Jakarta saat ini dilayani oleh Garuda Indonesia dan China Eastern Airlines, sementara Juneyao Airlines mengoperasikan penerbangan langsung Shanghai–Denpasar.
Sebelumnya, TransNusa juga telah menghubungkan Manado dan Guangzhou sejak Oktober 2024 menggunakan pesawat COMAC C909. Langkah ekspansif ini menunjukkan keseriusan TransNusa dalam memperluas jangkauan internasionalnya, khususnya ke pasar Tiongkok yang potensial.
Kilas Balik Perjalanan TransNusa
Didirikan pada Agustus 2005, TransNusa adalah maskapai penerbangan Indonesia yang awalnya beroperasi sebagai operator rute regional dari Kupang, Nusa Tenggara Timur, di bawah nama PT TransNusa Aviation Mandiri. Pada masa awal operasinya, TransNusa menggunakan pesawat carter dari Trigana Air Service dan Pelita Air.
Seiring berjalannya waktu, maskapai ini terus berkembang. Tonggak penting dicapai pada Februari 2023 saat TransNusa mulai mengoperasikan pesawat buatan Commercial Aircraft Corporation of China (COMAC)—menjadikannya maskapai pertama di Asia Tenggara yang mengadopsi C919 dan C909 sebagai bagian dari armadanya.
Langkah strategis ini tak hanya memperkuat hubungan industri penerbangan Indonesia–Tiongkok, tetapi juga membuka jalan bagi pengembangan teknologi dan efisiensi operasional dalam industri transportasi udara nasional.
Selain rute Manado–Shanghai dan Manado–Guangzhou, TransNusa juga telah mengoperasikan rute internasional Jakarta–Kuala Lumpur sejak April 2023. Rute-rute ini menunjukkan peningkatan posisi TransNusa dalam jaringan penerbangan regional.
Komitmen Pengembangan Pariwisata Sulawesi Utara
Pembukaan rute ini disambut baik oleh pelaku pariwisata di Sulawesi Utara. Provinsi yang terkenal dengan pesona alam seperti Taman Laut Bunaken, Pantai Likupang, dan Danau Tondano ini memang menjadi magnet bagi wisatawan mancanegara, khususnya dari Tiongkok.
Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Utara, dalam pernyataan terpisah, menyatakan bahwa rute Manado–Shanghai merupakan langkah penting dalam memperluas pangsa pasar wisatawan mancanegara.
“Kami menyambut gembira dibukanya rute ini karena dapat memberikan dampak ekonomi langsung bagi masyarakat dan UMKM pariwisata di Sulawesi Utara,” ujarnya.
Menurutnya, kehadiran wisatawan asing melalui penerbangan langsung akan mendukung target pemerintah provinsi dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara serta memperluas kerja sama promosi destinasi wisata di Tiongkok.
Rute baru TransNusa Manado–Shanghai merupakan terobosan penting dalam industri penerbangan dan pariwisata Indonesia. Tak hanya memudahkan mobilitas antarnegara, rute ini menjadi jembatan bagi diplomasi budaya, kerja sama ekonomi, dan penguatan hubungan bilateral Indonesia–Tiongkok.
Dengan operasional empat kali seminggu, penggunaan pesawat modern COMAC C909, serta dukungan penuh dari pemerintah dan pelaku industri, TransNusa menunjukkan kapasitasnya sebagai maskapai nasional yang berorientasi pada pertumbuhan jangka panjang dan integrasi regional.
“Kami berharap ke depan akan ada lebih banyak konektivitas langsung antara Indonesia dan Tiongkok, serta sinergi antarmaskapai untuk memajukan pariwisata Asia,” pungkas Berlianto Situngkir.