Mobil Listrik

Polytron Luncurkan Mobil Listrik Pertama, Menperin Soroti Kemajuan Industri Otomotif Indonesia

Polytron Luncurkan Mobil Listrik Pertama, Menperin Soroti Kemajuan Industri Otomotif Indonesia
Polytron Luncurkan Mobil Listrik Pertama, Menperin Soroti Kemajuan Industri Otomotif Indonesia

JAKARTA - Polytron, yang dikenal sebagai pelopor teknologi inovatif di Indonesia, kini melangkah lebih jauh dengan meluncurkan mobil listrik pertama mereka, Polytron G3 dan G3+, pada Selasa, 6 Mei 2025, di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat. Setelah meraih kesuksesan besar dengan penjualan motor listrik nasional, Polytron kini memperkenalkan kendaraan listriknya, yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan transportasi ramah lingkungan di Indonesia.

Peluncuran mobil listrik ini bukan hanya menandai langkah besar bagi perusahaan, tetapi juga menjadi tonggak sejarah bagi industri otomotif Indonesia. Dengan semangat “smart, luxury, and freedom,” Polytron berkomitmen untuk memperkenalkan solusi mobilitas ramah lingkungan yang dapat dijangkau oleh keluarga Indonesia.

Varian dan Desain Mobil Listrik Polytron

Polytron G3+ hadir dalam dua varian warna, yakni Midnight Black dan Galaxy Grey, sementara Polytron G3 tersedia dalam varian warna Aurora White dan Twilight Blue. Desain kedua model ini mengusung gaya yang elegan dan futuristik, sesuai dengan konsep kendaraan listrik yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga memberikan kenyamanan dan kemewahan bagi penggunanya.

Peluncuran ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, termasuk Menteri Perindustrian (Menperin) Indonesia, yang secara resmi meresmikan peluncuran mobil listrik ini. Dalam kesempatan tersebut, Menperin memberikan apresiasi terhadap Polytron, yang telah berhasil memperkenalkan mobil listrik dengan merek nasional.

Menteri Perindustrian Apresiasi Langkah Polytron

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menilai peluncuran mobil listrik Polytron sebagai langkah besar dalam upaya mengembangkan industri otomotif di Indonesia. “Ini adalah langkah besar yang memperlihatkan komitmen Polytron untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam pengembangan industri otomotif di Indonesia. Kami juga mengucapkan selamat kepada Polytron atas peluncuran mobil listrik dengan merek nasional,” ujar Menperin.

Keberhasilan ini, menurut Menperin, tidak hanya memperlihatkan kebangkitan industri otomotif nasional, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di pasar kendaraan listrik global. “Dengan keberhasilan ini, kita semakin yakin bahwa industri otomotif Indonesia dapat berinovasi dan berkembang dengan menghadirkan produk-produk yang tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar domestik, tetapi juga siap untuk bersaing di pasar global,” tambahnya.

Kemajuan dalam Industri Otomotif Nasional

Selain menjadi kebanggaan bagi Indonesia, Polytron G3 juga memperlihatkan kemajuan luar biasa dalam kemampuan manufaktur domestik. Salah satu aspek yang sangat disorot adalah tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang tinggi. Polytron G3, menurut hasil self-assessment, sudah mencapai nilai TKDN sebesar 40%. Ini menunjukkan kemajuan signifikan dalam pengurangan ketergantungan pada impor dan peningkatan daya saing produk otomotif Indonesia.

“Dengan semakin tingginya nilai TKDN pada produk kendaraan listrik, kita akan dapat mengurangi ketergantungan pada impor, serta mengoptimalkan potensi industri manufaktur Indonesia,” ujar Menperin.

Pemerintah Indonesia, melalui kebijakan yang terbaru, juga semakin mendukung produk-produk dalam negeri. Presiden Joko Widodo baru saja menandatangani Perpres No. 46 Tahun 2025 tentang Pengadaan Barang dan Jasa yang mewajibkan pemerintah pusat, daerah, serta BUMN/BUMD untuk membeli produk dalam negeri. Hal ini membuka peluang besar bagi produk-produk otomotif seperti Polytron untuk dapat menjadi pilihan mobil dinas maupun operasional bagi instansi pemerintah.

Polytron G3 dan G3+: Solusi Ramah Lingkungan dan Terjangkau

CEO Polytron, Hariono, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Kementerian Perindustrian atas dukungannya yang luar biasa, yang memungkinkan terjalinnya sinergi kuat antara pemerintah dan pelaku industri. “Tahun 2025 adalah tahun yang istimewa bagi Polytron, di mana usia kami melayani konsumen Indonesia genap 50 tahun. Sebuah perjalanan panjang yang kami lalui bersama sejak tahun 1975,” kata Hariono.

Hariono menjelaskan bahwa peluncuran mobil listrik ini merupakan langkah lanjutan dari perjalanan panjang Polytron dalam menghadirkan produk yang dapat mempermudah kehidupan keluarga Indonesia. “Hari ini, kami mengambil langkah lanjutan dari perjalanan kami, yaitu memperkenalkan mobil listrik pertama Polytron,” ujar Hariono. Ia menambahkan, “Kami percaya bahwa teknologi yang baik adalah teknologi yang dapat dijangkau dan dirasakan manfaatnya oleh banyak orang.”

Polytron G3 hadir bukan hanya sebagai sebuah inovasi teknologi, tetapi juga sebagai solusi mobilitas yang ramah lingkungan, aman, dan mudah dijangkau oleh keluarga Indonesia. Kehadiran kendaraan listrik ini menjadi bukti bahwa industri otomotif Indonesia mampu menciptakan produk dengan kualitas bersaing di pasar global.

Harga dan Skema Kepemilikan Fleksibel

Polytron sangat memahami bahwa harga menjadi pertimbangan utama konsumen dalam membeli kendaraan, terutama kendaraan listrik yang masih terbilang baru di pasar Indonesia. Berdasarkan riset konsumen, biaya, lingkungan, dan kenyamanan adalah tiga faktor utama yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli kendaraan listrik.

“Sebanyak 73% konsumen menempatkan biaya sebagai faktor paling penting, membuktikan bahwa harga tetap menjadi pertimbangan utama dalam investasi terhadap teknologi baru seperti mobil listrik,” ungkap Hariono. Untuk menjawab tantangan ini, Polytron memperkenalkan skema Battery-as-a-Service (BaaS), sebuah solusi kepemilikan kendaraan listrik yang memungkinkan konsumen untuk memiliki kendaraan listrik tanpa harus membeli baterai di awal. Hal ini tentu akan membuat biaya akuisisi menjadi lebih ringan dan terjangkau.

Skema BaaS juga mencakup lifetime battery warranty selama masa berlangganan, menjadikan kepemilikan kendaraan listrik lebih fleksibel dan bebas khawatir tentang masa depan baterai kendaraan.

Komitmen Polytron dalam Mendukung Pemerintah Menuju Net Zero Emission

Polytron juga turut berkontribusi dalam mendukung pemerintah Indonesia untuk mencapai target netralitas karbon atau net zero emission pada 2060. Salah satu langkah konkret adalah dengan memperkenalkan kendaraan listrik sebagai alternatif transportasi ramah lingkungan. Pemerintah Indonesia, melalui rencana penghentian kendaraan bermotor berbahan bakar internal combustion engine (ICE) secara bertahap hingga tahun 2050, berupaya mempercepat transisi menuju kendaraan listrik. Polytron hadir untuk mendukung langkah tersebut.

Dengan diluncurkannya Polytron G3 dan G3+, perusahaan ini tidak hanya menawarkan inovasi dalam dunia otomotif, tetapi juga menjadi pionir dalam upaya mewujudkan kendaraan listrik yang lebih terjangkau dan ramah lingkungan bagi masyarakat Indonesia. Polytron telah membuktikan bahwa kualitas produk otomotif Indonesia dapat bersaing di pasar global, dan kini mobil listrik merek nasional ini siap untuk berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index