JAKARTA – Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, tengah menjadi sorotan baru bagi para pencari rumah terjangkau. Lokasinya yang strategis di dekat Bandara Internasional Adi Soemarmo, Solo, menjadikan daerah ini sebagai alternatif hunian menarik, khususnya bagi masyarakat kelas menengah ke bawah yang ingin memiliki rumah subsidi dengan harga di bawah Rp 200 juta.
Melalui Sistem Informasi Kumpulan Pengembang atau Sikumbang, pemerintah bersama para pengembang menampilkan sejumlah proyek rumah tapak dengan harga terjangkau dan fasilitas memadai. Tidak hanya menyasar warga lokal, keberadaan proyek perumahan ini juga menjadi daya tarik bagi warga luar kota yang membutuhkan tempat tinggal di kawasan penyangga Solo Raya.
Warga kini bisa menemukan rumah dengan harga mulai dari Rp 140 juta hingga Rp 150 juta, yang telah disubsidi dan dirancang khusus untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Proyek-proyek tersebut tersebar di sejumlah titik strategis seperti Kecamatan Teras, Mojosongo, dan Ngemplak.
Berikut Ini Deretan Proyek Rumah Subsidi Terjangkau di Boyolali:
1. Griya Sidomulyo Asri – Tipe 30/60, Harga Rp 140 Juta
Terletak di Kecamatan Teras, Griya Sidomulyo Asri merupakan salah satu proyek rumah subsidi yang dikembangkan oleh PT Adi Propertindo. Perumahan ini menawarkan total 99 unit rumah tapak dengan luas bangunan 30 meter persegi dan luas lahan 60 meter persegi. Harga per unitnya adalah Rp 140 juta.
Dengan lokasi yang cukup dekat dari Bandara Adi Soemarmo dan fasilitas jalan utama, Griya Sidomulyo Asri disebut-sebut sebagai salah satu pilihan strategis bagi keluarga muda.
“Harga yang ditawarkan cukup bersaing dan sangat membantu masyarakat yang ingin memiliki rumah pertama,” kata salah satu agen properti setempat.
2. Argo Residence Boyolali – Tipe 27/60, Harga Rp 150 Juta
Berada di wilayah Mojosongo, proyek ini dikembangkan oleh PT Glegar Karya Jaya. Argo Residence menawarkan 158 rumah tapak, masing-masing dengan luas bangunan 27 meter persegi dan tanah 60 meter persegi.
Hingga saat ini, tersisa 33 unit rumah yang masih bisa dibeli dengan harga per unit Rp 150 juta.
Menurut pengembang, Argo Residence memiliki keunggulan dari segi tata letak dan akses yang cukup dekat dengan fasilitas umum seperti pasar, sekolah, dan pusat layanan kesehatan.
“Permintaan cukup tinggi karena Mojosongo masih menjadi kawasan favorit dengan akses ke Solo cukup dekat,” ujar perwakilan PT Glegar Karya Jaya.
3. Green Kemiri Boyolali – Tipe 32/70, Harga Rp 150 Juta
Masih di wilayah Mojosongo, PT Loka Adya Kencana menawarkan proyek Green Kemiri Boyolali dengan konsep perumahan ramah lingkungan. Rumah yang ditawarkan memiliki luas bangunan 32 meter persegi dan tanah 70 meter persegi.
Proyek ini menawarkan harga yang sama, yakni Rp 150 juta per unit, dengan jumlah unit tersisa sebanyak 12.
“Kami mengusung konsep green living dengan drainase yang lebih baik dan area penghijauan untuk menciptakan lingkungan sehat,” jelas pengembang.
4. Griya Alam Asri 1 – Tipe 32/80, Harga Rp 150 Juta
Proyek ini terletak di Kecamatan Ngemplak dan dirancang oleh pengembang lokal dengan fokus pada desain rumah yang lebih lega dan nyaman.
Dengan luas bangunan 32 meter persegi dan tanah 80 meter persegi, Griya Alam Asri 1 memberikan ruang terbuka yang lebih luas dibandingkan proyek rumah subsidi pada umumnya. Harga per unitnya juga di angka Rp 150 juta.
5. Griya Krasak Permai – Tipe 36/72, Harga Rp 150 Juta
Berada di kawasan Teras, proyek ini menawarkan rumah dengan ukuran lebih besar, yakni luas bangunan 36 meter persegi dan tanah 72 meter persegi. Total tersedia 14 unit rumah, dan sejauh ini satu unit telah terjual, menyisakan 13 unit yang masih tersedia.
Proyek ini dikembangkan oleh PT Putra Adhi Tama dan menyasar masyarakat yang membutuhkan rumah subsidi namun dengan ruang tinggal yang lebih luas.
“Kami lihat tren pasar saat ini mulai mencari rumah subsidi dengan desain yang lebih lega, terutama bagi keluarga dengan anak,” kata perwakilan pengembang PT Putra Adhi Tama.
Mengapa Boyolali Menjadi Pilihan Favorit Pencari Rumah Murah?
Sejumlah faktor menjadikan Boyolali sebagai salah satu kawasan yang potensial untuk investasi hunian, terutama bagi kalangan pekerja di sektor formal maupun informal yang memiliki keterbatasan anggaran.
1. Dekat dengan Bandara Adi Soemarmo
Lokasinya yang dekat dengan Bandara Adi Soemarmo Solo menjadikan Boyolali memiliki nilai tambah dari sisi aksesibilitas. Banyak pekerja bandara, kru maskapai, serta pegawai bandara mencari hunian di sekitar kawasan ini.
“Akses cepat ke bandara dan ke pusat Kota Solo menjadikan Boyolali sangat diminati, apalagi harga rumah di kota sudah tidak lagi masuk akal bagi MBR,” ujar pengamat properti lokal, Dwi Handoko.
2. Harga Rumah Subsidi yang Kompetitif
Dengan harga rumah yang masih berada di kisaran Rp 140 juta hingga Rp 150 juta, Boyolali memberikan harapan bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk bisa memiliki rumah sendiri, terlebih dengan adanya program subsidi pemerintah.
3. Tersedianya Unit Melalui Sistem Sikumbang
Seluruh proyek perumahan ini tersedia di platform Sikumbang, sebuah sistem yang dibuat oleh pemerintah untuk mempermudah masyarakat mengakses informasi rumah subsidi dari pengembang resmi. Dengan menggunakan sistem ini, masyarakat bisa langsung melihat detail proyek, jumlah unit, hingga status ketersediaan rumah.
“Kami sangat terbantu dengan sistem ini, karena bisa tahu lokasi, harga, dan luas rumah tanpa harus survei langsung. Tinggal pilih yang cocok,” kata Sulastri, calon pembeli rumah asal Sukoharjo.
Subsidi Perumahan, Solusi Nyata untuk Hunian Layak
Program subsidi rumah tapak seperti yang tersedia di Boyolali merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam menyediakan hunian yang layak dan terjangkau. Skema ini membantu masyarakat mendapatkan rumah dengan harga yang lebih ringan dan angsuran yang terjangkau.
Dengan semakin banyaknya proyek rumah subsidi yang dibangun di daerah penyangga seperti Boyolali, diharapkan angka backlog atau kekurangan rumah di Indonesia bisa berkurang signifikan.