Bank

Hery Gunardi Resmi Jadi Direktur Utama BRI, Siap Dorong Pertumbuhan UMKM

Hery Gunardi Resmi Jadi Direktur Utama BRI, Siap Dorong Pertumbuhan UMKM
Hery Gunardi Resmi Jadi Direktur Utama BRI, Siap Dorong Pertumbuhan UMKM

Jakarta – Nama Hery Gunardi kembali menjadi sorotan publik setelah resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 24 Maret 2025. Pengangkatannya dianggap sebagai langkah strategis dalam memperkuat peran BRI dalam mendukung sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, Selasa, 25 Maret 2025.

Hery sebelumnya dikenal sebagai Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) dan sukses menjadikan bank tersebut sebagai lokomotif ekonomi syariah di Indonesia. Dengan rekam jejak panjang di industri perbankan, Hery diharapkan membawa inovasi serta pengalaman yang telah ia bangun di BSI ke dalam kepemimpinannya di BRI.

Strategi Penguatan UMKM dan Inklusi Keuangan

Sebagai bank yang berfokus pada segmen UMKM, BRI memerlukan kepemimpinan yang kuat untuk memperluas inklusi keuangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi rakyat. Pengangkatan Hery sebagai Dirut BRI dipandang sebagai keputusan tepat, mengingat pengalamannya dalam mengelola lembaga keuangan besar di Indonesia.

Hery dikenal sebagai sosok inovatif yang memahami dinamika industri perbankan. Selama memimpin BSI, ia berhasil meningkatkan penetrasi keuangan syariah, menjadikan BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia dengan basis nasabah yang luas. Dengan latar belakang tersebut, ia diharapkan mampu membawa BRI semakin maju, khususnya dalam mendukung sektor UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional.

Karier Panjang di Industri Perbankan

Hery Gunardi merupakan bankir senior dengan pengalaman lebih dari 30 tahun di industri keuangan. Pria kelahiran Bengkulu ini memulai kariernya di Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) pada 1991. Ketika krisis ekonomi melanda Indonesia pada akhir 1990-an, pemerintah menggabungkan empat bank besar—Bank Bapindo, Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, dan Bank Exim—untuk membentuk Bank Mandiri.

Sebagai bagian dari Tim Merger Bank Mandiri (1998-1999), Hery memainkan peran penting dalam proses restrukturisasi yang menjadikan Bank Mandiri sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia.

Hery juga berperan dalam pendirian PT AXA Mandiri Financial Services (AMFS), perusahaan asuransi hasil kerja sama antara Bank Mandiri dan AXA Group Perancis pada 2002-2003. Selain itu, pada 2006, ia dipercaya menangani segmen Wealth Management Bank Mandiri, sebelum akhirnya meniti karier sebagai Direktur hingga Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Bank Mandiri pada September-Oktober 2020.

Prestasi dan Rekam Jejak Gemilang

Hery Gunardi dikenal sebagai sosok yang sukses membawa bank yang dipimpinnya meraih berbagai penghargaan bergengsi. Selama 10 tahun berturut-turut (2007–2017), ia membawa Bank Mandiri meraih penghargaan Best Service Excellence dari Marketing Research Indonesia.

Tak hanya itu, di bawah kepemimpinannya, Bank Mandiri masuk dalam top 11 dari 500 perusahaan terbaik dunia dalam kategori lingkungan kerja atau World’s Best Employer pada 2018.

Tantangan di BRI dan Harapan ke Depan

Sebagai bank dengan aset terbesar di Indonesia, BRI memiliki tantangan besar dalam mempertahankan pertumbuhan dan daya saing, terutama di tengah era digitalisasi perbankan. Inovasi dalam layanan keuangan digital serta penguatan ekosistem UMKM menjadi dua fokus utama yang akan dihadapi Hery dalam kepemimpinannya.

Dengan pengalaman panjangnya dalam transformasi perbankan, Hery Gunardi diharapkan dapat membawa BRI semakin kuat dan berperan lebih besar dalam mendukung UMKM, memperluas inklusi keuangan, serta meningkatkan daya saing sektor perbankan nasional.

Dengan kepemimpinan baru ini, diharapkan BRI dapat semakin berinovasi dan memainkan peran penting dalam mempercepat pemulihan ekonomi nasional, terutama melalui dukungan terhadap UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index