Garuda Indonesia

Harga Tiket Pesawat Tujuan Aceh Melonjak, SAPA Desak Kebijakan Khusus

Harga Tiket Pesawat Tujuan Aceh Melonjak, SAPA Desak Kebijakan Khusus

JAKARTA - Ketua Serikat Aksi Peduli Aceh (SAPA), Fauzan Adami, mengkritisi lonjakan harga tiket pesawat tujuan Aceh yang mengalami kenaikan drastis menjelang Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah. Kenaikan ini dinilai memberatkan masyarakat, terutama bagi perantau yang ingin pulang kampung untuk merayakan hari raya bersama keluarga.

Menurut Fauzan, kenaikan harga tiket yang terjadi saat ini dinilai tidak masuk akal dan perlu adanya intervensi dari pemerintah maupun pihak maskapai. "Kenaikan harga tiket ini sangat tidak masuk akal. Seharusnya ada kebijakan harga khusus untuk Aceh, mengingat sejarah panjang perjuangan Aceh dalam lahirnya cikal bakal maskapai Garuda Indonesia. Jangan sampai pengorbanan masa lalu dilupakan begitu saja," tegas Fauzan dalam keterangannya, Selasa 25 Maret 2025.

Kenaikan Harga Tiket yang Melonjak Tajam

Berdasarkan pantauan di beberapa platform penjualan tiket online, harga tiket penerbangan dari Jakarta menuju Banda Aceh mengalami lonjakan hingga lebih dari 100% dibandingkan harga normal di luar musim liburan. Misalnya, harga tiket yang sebelumnya berkisar antara Rp1,2 juta hingga Rp1,5 juta kini melonjak hingga Rp3 juta – Rp3,5 juta per orang.

Lonjakan harga ini tentu menambah beban masyarakat, terutama mereka yang sudah lama merencanakan perjalanan mudik. "Banyak dari kami yang perantau, bekerja keras setahun penuh, berharap bisa pulang ke kampung halaman untuk berkumpul bersama keluarga. Namun dengan harga tiket yang naik berlipat ganda, ini jadi terasa sangat berat," ujar Rizal, seorang pekerja asal Aceh yang menetap di Jakarta.

Desakan untuk Intervensi Pemerintah

Serikat Aksi Peduli Aceh (SAPA) mendesak pemerintah, terutama Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN, untuk mengambil langkah cepat guna mengatasi permasalahan ini. Fauzan menilai bahwa perlu ada subsidi tiket khusus bagi masyarakat Aceh, mengingat kontribusi besar provinsi tersebut dalam sejarah penerbangan nasional.

"Pemerintah perlu turun tangan. Tidak bisa hanya membiarkan harga tiket diatur sepenuhnya oleh mekanisme pasar. Harus ada regulasi atau kebijakan yang melindungi masyarakat, terutama dalam momen-momen penting seperti Lebaran ini," tambahnya.

Selain itu, SAPA juga meminta maskapai penerbangan nasional, terutama Garuda Indonesia dan Citilink, untuk menyesuaikan harga tiket agar lebih terjangkau bagi masyarakat Aceh. Mereka juga mendorong adanya peningkatan jumlah penerbangan ke Banda Aceh guna menekan harga akibat tingginya permintaan.

Sejarah Peran Aceh dalam Garuda Indonesia

Fauzan menegaskan bahwa Aceh memiliki peran besar dalam sejarah berdirinya maskapai nasional Garuda Indonesia. Pada masa perjuangan kemerdekaan, rakyat Aceh turut menggalang dana untuk membantu pembelian pesawat pertama yang menjadi cikal bakal berdirinya Garuda Indonesia. Oleh karena itu, menurutnya, maskapai nasional seharusnya tidak melupakan jasa masyarakat Aceh dengan memberikan kebijakan tarif khusus bagi mereka.

"Garuda Indonesia tidak boleh lupa dengan sejarahnya. Aceh adalah bagian penting dalam berdirinya maskapai ini. Jika saat ini masyarakat Aceh kesulitan untuk mendapatkan tiket dengan harga yang wajar, maka ini adalah bentuk pengingkaran terhadap sejarah," kata Fauzan.

Maskapai Diminta Transparan Soal Penentuan Harga

Di sisi lain, beberapa pengamat penerbangan menilai bahwa lonjakan harga tiket ini tidak terlepas dari faktor tingginya permintaan menjelang musim mudik serta terbatasnya jumlah penerbangan yang tersedia. Arista Atmadjati, pengamat penerbangan, menyatakan bahwa kenaikan harga tiket merupakan fenomena umum di musim liburan. Namun, menurutnya, maskapai tetap harus transparan dalam menentukan tarif agar masyarakat tidak merasa dirugikan.

"Maskapai penerbangan harus terbuka mengenai bagaimana mekanisme penentuan harga tiket. Jika kenaikan ini memang didasari oleh faktor operasional dan permintaan yang tinggi, maka perlu ada solusi lain, seperti penambahan jumlah penerbangan atau pemberian tarif khusus bagi kelompok tertentu," jelas Arista.

Langkah yang Bisa Dilakukan Masyarakat

Sementara itu, bagi masyarakat yang tetap ingin pulang kampung, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mendapatkan tiket dengan harga lebih terjangkau. Salah satunya adalah dengan memesan tiket lebih awal, mencari alternatif rute penerbangan dengan transit, atau memilih penerbangan di jam-jam kurang populer.

Pemerintah dan maskapai diharapkan dapat segera menemukan solusi terbaik agar masyarakat Aceh tidak terus-menerus terbebani dengan harga tiket yang melambung tinggi setiap musim mudik tiba. Jika tidak ada intervensi segera, maka tidak menutup kemungkinan protes dan keluhan dari masyarakat akan semakin meluas.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index