JAKARTA - Indonesia kembali mencatatkan capaian gemilang dalam perdagangan internasional, khususnya untuk ekspor nikel ke Norwegia. Berdasarkan data terbaru per Desember 2023, ekspor nikel Indonesia ke negara Skandinavia tersebut menembus angka US$ 397,62 juta atau setara sekitar Rp 6,29 triliun (dengan asumsi kurs Rp 15.832 per dolar AS). Angka ini menandai lonjakan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya dan memecahkan rekor tertinggi dalam sejarah hubungan dagang kedua negara.
Secara keseluruhan, total ekspor Indonesia ke Norwegia sepanjang tahun 2023 mencapai US$ 484,41 juta. Ini menunjukkan pertumbuhan luar biasa sebesar 234,85% dibandingkan dengan ekspor di tahun sebelumnya yang tercatat hanya sebesar US$ 144,67 juta. Dari angka tersebut, ekspor nikel mendominasi dan menjadi kontributor terbesar dalam lonjakan perdagangan bilateral tersebut.
Mengacu pada data yang dihimpun, ekspor Indonesia ke Norwegia memang menunjukkan tren peningkatan selama satu dekade terakhir. Namun, 2023 menjadi tahun yang sangat spesial, karena untuk pertama kalinya nilai ekspor Indonesia ke Norwegia mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah.
“Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Norwegia, ekspor dalam 10 tahun terakhir dalam tren naik. Tahun 2023 merupakan catatan sejarah dengan rekor nilai ekspor tertinggi,” demikian laporan.
Permintaan Nikel yang Terus Meningkat
Peningkatan ekspor nikel ini tidak lepas dari melonjaknya permintaan global, terutama dari negara-negara yang tengah gencar melakukan transisi menuju energi bersih dan ramah lingkungan. Norwegia termasuk negara yang sangat agresif dalam mengembangkan kendaraan listrik (EV) dan energi terbarukan, yang notabene membutuhkan nikel sebagai salah satu bahan baku utama.
Sebagai informasi, Norwegia adalah salah satu negara dengan tingkat adopsi kendaraan listrik tertinggi di dunia. Pada 2023, lebih dari 80% kendaraan baru yang terjual di Norwegia merupakan kendaraan listrik. Kondisi ini mendorong kebutuhan nikel untuk produksi baterai kendaraan listrik yang sangat masif.
“Indonesia membukukan ekspor dengan Norwegia sebesar US$ 484,41 juta data per Desember 2023. Nilai tersebut naik 234,85% dibandingkan ekspor tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 144,67 juta,” jelasnya.
Dengan peningkatan permintaan ini, Indonesia sebagai salah satu negara penghasil nikel terbesar di dunia memanfaatkan momentum dengan optimal. Kebijakan hilirisasi mineral yang dicanangkan pemerintah juga turut mendorong ekspor nikel dalam bentuk produk bernilai tambah tinggi.
Hilirisasi dan Strategi Pemerintah Dorong Kinerja Ekspor
Pemerintah Indonesia sejak beberapa tahun terakhir memang telah menaruh fokus besar pada pengembangan hilirisasi industri pertambangan, terutama untuk komoditas strategis seperti nikel. Melalui kebijakan larangan ekspor bijih nikel mentah, Indonesia mendorong pelaku industri untuk melakukan pengolahan dan pemurnian di dalam negeri sebelum produk diekspor.
Langkah ini tidak hanya meningkatkan nilai ekspor secara signifikan, tetapi juga menciptakan multiplier effect bagi perekonomian nasional, mulai dari penyerapan tenaga kerja, pertumbuhan industri hilir, hingga peningkatan pendapatan negara dari sektor non-migas.
Dengan semakin banyaknya smelter nikel yang beroperasi di Indonesia, produk nikel yang diekspor kini lebih banyak dalam bentuk ferro-nickel atau nickel matte yang memiliki nilai tambah lebih tinggi dibandingkan bahan mentah.
“Tren positif ini membuktikan efektivitas kebijakan hilirisasi pemerintah dalam mendorong ekspor produk tambang bernilai tambah tinggi ke pasar global, termasuk Norwegia,” ujar pakar perdagangan internasional.
Norwegia, Pasar Strategis untuk Ekspor Nikel Indonesia
Selain menjadi konsumen utama kendaraan listrik, Norwegia juga tengah giat membangun infrastruktur energi terbarukan seperti pembangkit listrik tenaga angin dan fasilitas penyimpanan energi. Proyek-proyek tersebut sangat membutuhkan pasokan nikel dalam jumlah besar untuk komponen turbin angin serta sistem penyimpanan energi skala besar.
Dengan posisi geografis yang strategis dan sumber daya yang melimpah, Indonesia kini menjadi salah satu mitra dagang utama Norwegia dalam memenuhi kebutuhan nikel global mereka. Kedua negara semakin mempererat hubungan dagangnya, sejalan dengan agenda transisi energi bersih yang sedang didorong oleh komunitas global.
“Rekor ini membuktikan daya saing nikel Indonesia di pasar global, terutama dalam memenuhi kebutuhan negara-negara maju seperti Norwegia yang semakin intensif melakukan transisi energi bersih,” tulisnya.
Prospek Cerah untuk Ekspor Nikel di 2024 dan Setahun Mendatang
Melihat tren positif yang terjadi sepanjang 2023, prospek ekspor nikel Indonesia ke Norwegia diprediksi akan terus berlanjut ke 2024 dan tahun-tahun berikutnya. Dengan permintaan yang terus meningkat dari sektor kendaraan listrik dan energi terbarukan, Indonesia diperkirakan tetap menjadi pemain utama dalam pasokan nikel global.
Pemerintah pun berkomitmen untuk terus meningkatkan daya saing ekspor melalui berbagai kebijakan pendukung seperti insentif fiskal bagi investor smelter, kemudahan perizinan usaha, hingga penguatan diplomasi ekonomi dengan negara-negara mitra dagang.
“Permintaan dari Norwegia diproyeksikan terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan, sejalan dengan target ambisius mereka untuk mencapai net zero emission,” ujar analis dalam laporannya.
Lebih jauh, Indonesia juga berupaya mendiversifikasi pasar ekspor nikel ke negara-negara lain yang sedang mengembangkan ekosistem kendaraan listrik, seperti Jerman, Inggris, dan Amerika Serikat, agar ketergantungan pada satu pasar dapat diminimalkan.
Lonjakan ekspor nikel Indonesia ke Norwegia yang mencapai US$ 397,62 juta pada tahun 2023 merupakan tonggak penting dalam sejarah hubungan dagang kedua negara. Tidak hanya mencetak rekor tertinggi sepanjang masa, capaian ini juga mencerminkan keberhasilan Indonesia dalam menjalankan kebijakan hilirisasi dan strategi ekspor berbasis nilai tambah.
Dengan prospek permintaan global yang terus meningkat, dukungan kebijakan pemerintah, serta peran strategis Indonesia dalam rantai pasok global untuk kendaraan listrik dan energi terbarukan, ekspor nikel nasional diproyeksikan akan terus mencetak prestasi membanggakan ke depan.
Pencapaian ini sekaligus menjadi bukti konkret bahwa transformasi ekonomi Indonesia menuju industri bernilai tambah tinggi mulai menunjukkan hasil yang signifikan, membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.