JAKARTA - Investasi dengan hasil bulanan bisa menjadi alternatif bagi siapa saja yang ingin memperoleh pemasukan tambahan selain dari pekerjaan utama.
Melalui investasi, seseorang memiliki peluang untuk mendapatkan penghasilan rutin setiap bulan. Namun, perlu diingat bahwa setiap investasi memiliki tingkat risiko yang berbeda, mulai dari yang rendah hingga tinggi, tergantung pada instrumen yang dipilih.
Oleh karena itu, keberanian dan perhitungan yang matang sangat diperlukan sebelum terjun ke dalam dunia investasi.
Jadi, apakah kamu ingin mencoba investasi dengan hasil bulanan? Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai konsep, jenis, dan cara menjalankannya, simak pembahasan lengkapnya berikut ini!
Apa Itu Investasi dengan Hasil Bulanan?
Sebelum membahas lebih jauh mengenai investasi dengan hasil bulanan, penting untuk memahami terlebih dahulu konsep dasar investasi.
Secara sederhana, investasi adalah aktivitas menanamkan sejumlah dana atau aset berharga ke dalam instrumen tertentu dalam jangka waktu tertentu dengan harapan memperoleh keuntungan atau peningkatan nilai.
Keuntungan ini kemudian dapat menjadi sumber penghasilan dalam jangka pendek maupun panjang, tergantung pada jenis investasi yang dipilih. Dengan kata lain, investasi merupakan salah satu cara untuk mencapai tujuan keuangan seseorang.
Investasi juga dikenal sebagai penanaman modal karena tujuannya adalah memperoleh keuntungan di masa depan.
Dana yang diinvestasikan akan dikelola oleh pihak tertentu, dan hasil dari pengelolaan tersebut nantinya dibagikan kepada investor sebagai bentuk imbal hasil.
Keuntungan dari investasi dapat diperoleh dalam berbagai periode, mulai dari tahunan, jangka panjang, maupun jangka pendek.
Salah satu pilihan yang menarik adalah investasi yang menghasilkan uang setiap bulan, di mana return atau keuntungan bisa dicairkan setiap bulan. Dengan strategi yang tepat dan pemilihan instrumen yang sesuai, investasi ini dapat menjadi sumber penghasilan rutin.
Bahkan, bagi mereka yang memiliki modal besar dan memilih instrumen yang optimal, potensi return yang diperoleh pun bisa lebih maksimal, menjadikan kebebasan finansial bukan sekadar impian.
Jenis Investasi yang Menghasilkan Uang Setiap Bulan
1. Deposito
Salah satu pilihan investasi yang menghasilkan uang setiap bulan yang banyak diminati adalah deposito.
Deposito merupakan produk perbankan yang memungkinkan nasabah menyimpan dana dalam jangka waktu tertentu dengan tingkat bunga yang lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa.
Pencairan deposito hanya dapat dilakukan sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati, sehingga tidak bisa diambil sewaktu-waktu.
Tingkat suku bunga deposito umumnya berada di kisaran 5-6% per tahun, tergantung pada kebijakan masing-masing bank.
Semakin besar jumlah dana yang disimpan dalam deposito, semakin besar pula peluang mendapatkan suku bunga yang lebih tinggi.
Namun, karena dana dalam deposito tidak bisa dicairkan sebelum jatuh tempo tanpa dikenakan penalti, penting bagi investor untuk mempertimbangkan likuiditas keuangannya sebelum memilih instrumen ini.
Tenor atau jangka waktu deposito bervariasi, mulai dari 3 bulan, 6 bulan, hingga 12 bulan, bahkan ada yang mencapai 24 bulan.
Jika kamu ingin menikmati keuntungan bulanan dari deposito, kamu bisa mengatur agar bunga yang diterima dari deposito dibayarkan dalam periode bulanan.
Dengan strategi ini, kamu dapat memperoleh penghasilan tetap setiap bulan dari investasi yang aman dan minim risiko.
2. Saham
Pilihan investasi yang menghasilkan uang setiap bulan berikutnya adalah saham. Saham merupakan bukti kepemilikan terhadap suatu perusahaan yang memberikan hak kepada investor untuk memperoleh keuntungan dalam bentuk dividen maupun capital gain.
Dividen adalah pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham berdasarkan jumlah saham yang dimiliki. Biasanya, dividen dibagikan beberapa kali dalam setahun, tergantung pada kebijakan masing-masing perusahaan.
Sementara itu, capital gain adalah keuntungan yang diperoleh dari selisih harga jual dan beli saham. Harga saham dapat berubah sewaktu-waktu dalam hitungan menit, jam, atau hari, sehingga investor perlu memantau pergerakan pasar secara berkala.
Jika tujuanmu adalah mendapatkan hasil bulanan dari saham, strategi yang dapat diterapkan adalah memilih saham dengan volatilitas tinggi yang memungkinkan capital gain dalam waktu singkat atau menginvestasikan dana dalam saham yang rutin membagikan dividen.
Rata-rata return saham berkisar antara 12-15% per tahun, tergantung pada saham yang dipilih.
Namun, perlu diingat bahwa saham memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan deposito atau obligasi, sehingga pemilihan saham dengan fundamental yang kuat sangat dianjurkan agar nilai investasimu tetap aman.
3. Obligasi
Selain deposito dan saham, obligasi juga dapat menjadi pilihan investasi yang menghasilkan uang setiap bulan.
Obligasi adalah surat utang jangka menengah atau panjang yang diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan dengan imbal hasil berupa bunga atau kupon yang dibayarkan secara berkala.
Dibandingkan saham, obligasi menawarkan keuntungan yang lebih stabil karena kupon atau bunga yang diberikan bersifat tetap dan dibayarkan dalam periode tertentu.
Jika ingin meminimalkan risiko, kamu bisa memilih obligasi pemerintah yang lebih aman dibandingkan obligasi korporasi.
Obligasi juga memiliki fleksibilitas karena dapat diperjualbelikan di pasar sekunder sebelum jatuh tempo, sehingga investor memiliki opsi untuk mencairkan investasinya jika diperlukan.
Sebagai contoh, jika kamu membeli obligasi pemerintah seperti ORI dengan kupon 6% per tahun senilai Rp100 juta, maka kamu akan menerima imbal hasil sebesar Rp6 juta per tahun atau sekitar Rp500 ribu per bulan.
Modal awal yang diinvestasikan tetap utuh dan dapat dicairkan setelah jatuh tempo atau dijual di pasar sekunder. Dengan instrumen ini, kamu bisa mendapatkan penghasilan rutin bulanan dengan risiko yang relatif lebih rendah dibandingkan saham.
4. Reksa Dana
Pilihan investasi yang menghasilkan uang setiap bulan berikutnya adalah reksa dana.
Reksa dana merupakan instrumen investasi di mana dana dari berbagai investor dikumpulkan dan dikelola oleh manajer investasi untuk ditempatkan dalam berbagai aset keuangan di pasar modal.
Ada beberapa jenis reksa dana yang bisa dipilih, antara lain reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana campuran, serta reksa dana indeks.
Keuntungan atau return dari investasi ini dapat diperoleh dalam periode bulanan, tergantung pada jenis reksa dana yang dipilih dan kinerja portofolionya.
Jika dalam satu bulan reksa dana telah menghasilkan keuntungan yang cukup, kamu bisa langsung mencairkan dan menikmati hasilnya.
Namun, ada juga opsi untuk tetap menahan investasi dalam jangka waktu yang lebih panjang guna memperoleh return yang lebih optimal.
Seperti halnya instrumen investasi lainnya, reksa dana juga memiliki risiko yang perlu diperhatikan. Tingkat risiko bervariasi tergantung pada jenis reksa dana yang dipilih.
Reksa dana pasar uang cenderung memiliki risiko paling rendah, sementara reksa dana saham memiliki risiko yang lebih tinggi. Namun, risiko yang lebih besar juga berpotensi memberikan keuntungan yang lebih tinggi.
Oleh karena itu, penting untuk menyesuaikan pilihan reksa dana dengan profil risiko dan tujuan investasimu.
5. SBN (Surat Berharga Negara)
SBN atau Surat Berharga Negara juga termasuk dalam kategori investasi yang menghasilkan uang setiap bulan yang menarik.
SBN adalah instrumen investasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat sebagai cara untuk mengumpulkan dana dari masyarakat guna membiayai kebutuhan APBN.
Sebagai imbalan atas dana yang ditempatkan, investor akan menerima kupon atau bunga yang dibayarkan secara berkala dalam periode tertentu.
Ada beberapa jenis SBN yang dapat dipilih, seperti Obligasi Ritel Indonesia (ORI), Sukuk Ritel, Saving Bonds Ritel (SBR), Sukuk Tabungan, serta Wakaf Uang pada Sukuk Negara.
Kupon dari investasi ini biasanya dibayarkan setiap bulan, sementara modal pokoknya bisa dicairkan setelah jatuh tempo. Dibandingkan dengan instrumen investasi lain, SBN dianggap sebagai investasi yang relatif aman karena dijamin oleh negara.
Risiko gagal bayar hampir tidak ada, sehingga instrumen ini cocok bagi investor yang mencari investasi dengan penghasilan rutin dan risiko yang lebih terkontrol.
Cara Investasi yang Menghasilkan Uang Setiap Bulan
Jika kamu tertarik untuk memulai investasi yang menghasilkan uang setiap bulan, salah satu opsi yang bisa dipertimbangkan adalah berinvestasi melalui sukuk ritel, seperti SR019.
Sukuk ritel adalah salah satu instrumen Surat Berharga Negara (SBN) yang diterbitkan oleh pemerintah dan memberikan imbal hasil atau kupon secara berkala setiap bulan.
Untuk memberikan gambaran lebih jelas, berikut adalah langkah-langkah dalam melakukan investasi pada SR019 yang ditawarkan hingga 20 September 2023:
1. Registrasi
Langkah pertama adalah mendaftar sebagai investor melalui sistem elektronik yang disediakan oleh Mitra Distribusi seperti Bibit, Bareksa, atau platform lainnya.
Dalam proses pendaftaran ini, kamu perlu menyiapkan beberapa data, seperti identitas diri, nomor Single Investor Identification (SID), rekening dana, serta rekening surat berharga.
Jika belum memiliki SID, Mitra Distribusi akan membantumu dalam proses pembuatannya.
2. Pemesanan
Setelah proses registrasi selesai dan akun sudah aktif, kamu bisa mulai melakukan pemesanan sukuk ritel SR019 melalui platform Mitra Distribusi selama masa penawaran masih berlangsung.
3. Pembayaran
Setelah pesanan dikonfirmasi, langkah selanjutnya adalah melakukan pembayaran sesuai dengan jumlah sukuk yang dipesan. Pembayaran bisa dilakukan melalui transfer bank, ATM, atau metode lain yang tersedia di platform Mitra Distribusi yang kamu pilih.
4. Konfirmasi
Setelah pembayaran berhasil diproses, kamu akan menerima Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) sebagai bukti bahwa pembelian telah tercatat.
Selanjutnya, sukuk yang kamu beli akan dialokasikan dan resmi tercatat atas namamu pada tanggal penerbitan.
Setelah memiliki SR019, kamu akan menerima imbal hasil atau kupon sebesar 5,95% per tahun, yang dibayarkan secara bulanan.
Besarnya kupon yang diterima tergantung pada jumlah sukuk yang kamu beli. Minimal pembelian SR019 adalah Rp1 juta, sementara batas maksimalnya mencapai Rp5 miliar.
Sebagai ilustrasi, jika kamu membeli sukuk ritel senilai Rp1 miliar, maka setiap bulan kamu akan menerima imbal hasil sekitar Rp4.462.200, atau jika dihitung dalam setahun, total kupon yang didapat mencapai Rp53.546.400.
Imbal hasil ini akan langsung ditransfer ke rekening yang telah kamu daftarkan, dan pembayaran dilakukan secara rutin setiap bulan hingga jatuh tempo.
Risiko Investasi yang Menghasilkan Uang Setiap Bulan
Dalam menjalankan investasi yang menghasilkan uang setiap bulan, penting untuk memahami berbagai risiko yang dapat mempengaruhi return yang diperoleh. Berikut beberapa risiko yang perlu diperhatikan sebelum berinvestasi:
1. Risiko Perubahan Suku Bunga
Salah satu risiko utama dalam investasi adalah risiko suku bunga. Perubahan suku bunga dapat berdampak langsung pada besaran imbal hasil dari instrumen investasi tertentu.
Misalnya, pada obligasi, kenaikan suku bunga bisa menyebabkan turunnya bunga obligasi, yang pada akhirnya mengurangi keuntungan yang diperoleh investor.
2. Risiko Pergerakan Pasar
Investasi juga memiliki risiko yang berkaitan dengan fluktuasi pasar. Harga aset seperti saham atau obligasi dapat mengalami penurunan akibat perubahan kondisi ekonomi, situasi politik, atau faktor eksternal lainnya.
Risiko ini sering kali dipicu oleh peristiwa seperti resesi, ketidakstabilan politik, maupun spekulasi pasar, yang berpotensi menyebabkan capital loss atau penurunan nilai investasi.
3. Risiko Inflasi
Faktor inflasi juga perlu diperhitungkan dalam investasi. Nilai uang yang dimiliki saat ini bisa mengalami penurunan daya beli di masa mendatang akibat kenaikan harga barang dan jasa.
Dengan kata lain, meskipun nominal investasi tetap, nilainya secara riil bisa berkurang karena laju inflasi yang terus meningkat.
4. Risiko Likuiditas
Kemampuan mencairkan aset menjadi uang tunai juga merupakan aspek penting dalam investasi. Risiko likuiditas muncul ketika seorang investor kesulitan menjual atau mencairkan asetnya dalam waktu yang dibutuhkan.
Ini bisa terjadi ketika tidak ada pembeli yang berminat atau harga aset sedang mengalami penurunan tajam, sehingga aset tersebut menjadi sulit untuk ditransaksikan.
5. Risiko Kebijakan Negara
Kondisi politik dan kebijakan ekonomi suatu negara juga dapat mempengaruhi nilai investasi.
Perubahan regulasi, kebijakan moneter, atau kebijakan fiskal yang diterapkan pemerintah bisa berdampak pada stabilitas pasar dan nilai investasi yang telah ditempatkan.
Oleh karena itu, memahami kebijakan ekonomi suatu negara menjadi faktor penting dalam mengambil keputusan investasi.
Sebagai penutup, memilih investasi dengan hasil bulanan bisa menjadi langkah cerdas untuk mendapatkan penghasilan rutin sambil tetap mengembangkan aset di masa depan.