Ekspor Indonesia

Ekspor Indonesia ke Haiti Tembus Rekor Tertinggi, Capai US$ 141,98 Juta di 2023

Ekspor Indonesia ke Haiti Tembus Rekor Tertinggi, Capai US$ 141,98 Juta di 2023
Ekspor Indonesia ke Haiti Tembus Rekor Tertinggi, Capai US$ 141,98 Juta di 2023

Jakarta - Ekspor Indonesia ke Haiti mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah, menembus angka US$ 141,98 juta pada tahun 2023. Angka ini mengalami kenaikan signifikan sebesar 27,71% dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di angka US$ 111,18 juta, menurut data resmi per Desember 2023.

Lonjakan nilai ekspor ini memperkuat tren positif perdagangan Indonesia dengan Haiti selama satu dekade terakhir. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, nilai ekspor Indonesia ke negara Karibia tersebut terus menunjukkan pertumbuhan stabil. Tahun 2023 menjadi tonggak penting sebagai capaian tertinggi dalam sejarah hubungan dagang kedua negara, Selasa, 8 April 2025.

Kementerian Perdagangan menyebutkan bahwa pencapaian ini menunjukkan semakin kuatnya daya saing produk Indonesia di pasar global, termasuk di kawasan Amerika Latin dan Karibia. “Ini menjadi bukti bahwa produk-produk Indonesia memiliki kualitas yang diakui dunia dan mampu bersaing secara global, termasuk di pasar non-tradisional seperti Haiti,” ujar pejabat dari Kementerian Perdagangan RI yang enggan disebutkan namanya.

Produk Ekspor Andalan Indonesia ke Haiti

Berdasarkan data Trademap, Indonesia mengekspor 97 produk (berdasarkan kode Harmonized System dua digit/HS 2-digit) ke Haiti. Dari jumlah tersebut, 35 produk memiliki nilai ekspor lebih dari US$ 1 juta. Selain itu, terdapat 18 produk utama yang secara konsisten diekspor ke Haiti setiap tahunnya dan menjadi tulang punggung perdagangan bilateral kedua negara.

Berikut adalah lima komoditas utama Indonesia yang diekspor ke Haiti berdasarkan nilai transaksi tertinggi:

1. Lemak dan Minyak Hewan/Nabati

Produk dengan kode HS 15 ini menjadi penyumbang ekspor terbesar. Indonesia mengekspor Lemak dan minyak hewan, nabati atau mikroba serta produk turunannya ke Haiti senilai US$ 128,03 juta pada 2023. Angka ini naik dari tahun sebelumnya yang mencatatkan ekspor sebesar US$ 104,88 juta. Produk ini termasuk dalam kelompok barang konsumsi yang digunakan dalam industri makanan dan olahan.

“Minyak nabati Indonesia, terutama minyak kelapa sawit, memiliki keunggulan dari sisi harga dan kualitas. Permintaannya tinggi di negara-negara berkembang seperti Haiti,” ungkap analis perdagangan internasional, Dr. Bayu Nugroho.

2. Sabun dan Produk Pembersih

Ekspor produk sabun, agen aktif permukaan organik, persiapan cuci dan pelumas buatan menempati posisi kedua. Pada 2023, nilai ekspornya mencapai US$ 7,58 juta, naik tajam dari US$ 2,34 juta di tahun sebelumnya. Produk-produk ini memiliki permintaan stabil karena digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan industri.

3. Kertas dan Paperboard

Produk kertas dan paperboard mencatatkan ekspor sebesar US$ 3,13 juta, meningkat dari US$ 1,59 juta pada 2022. Selain Haiti, lima negara lainnya yang menjadi tujuan utama ekspor kertas Indonesia adalah Amerika Serikat, Jerman, Prancis, Inggris, dan Italia.

“Produk kertas Indonesia dikenal akan kualitas dan efisiensi produksinya. Ini menjadi daya tarik tersendiri di pasar luar negeri,” tambah Dr. Bayu.

4. Kopi, Teh, Maté, dan Rempah-rempah

Indonesia juga mengekspor Kopi, Teh, Maté, dan Rempah-rempah senilai US$ 1,06 juta ke Haiti pada tahun 2023. Produk ini tidak hanya penting dalam perdagangan dengan Haiti, tetapi juga menjadi andalan ekspor Indonesia ke negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Kanada, Italia, dan Jerman.

5. Kain Rajutan

Kain rajutan atau rajutan (knitted fabrics) mencatatkan ekspor sebesar US$ 0,84 juta ke Haiti. Meski nilainya belum sebesar komoditas lain, produk ini menunjukkan potensi ekspansi ke negara-negara Karibia. Selain Haiti, negara tujuan ekspor terbesar lainnya untuk produk ini adalah Vietnam, Kamboja, Sri Lanka, dan Amerika Serikat.

Prospek Perdagangan ke Depan

Peningkatan ekspor Indonesia ke Haiti menunjukkan pentingnya penetrasi pasar non-tradisional sebagai strategi diversifikasi pasar ekspor. Keberhasilan ini tidak hanya memperkuat posisi Indonesia sebagai eksportir global, tetapi juga menunjukkan bahwa potensi pasar negara-negara berkembang masih sangat besar.

“Pemerintah akan terus mendorong ekspansi pasar non-tradisional, termasuk di kawasan Karibia, melalui perjanjian dagang dan promosi terpadu produk-produk unggulan Indonesia,” tegas pejabat Kementerian Perdagangan.

Dengan momentum yang positif ini, diharapkan ekspor Indonesia ke Haiti dan negara-negara sekitarnya dapat terus tumbuh dan berkontribusi pada peningkatan neraca perdagangan nasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index