JAKARTA - BYD, raksasa mobil listrik asal China, secara resmi meluncurkan merek mobil premium terbarunya, Denza, di pasar Eropa. Langkah ini menandai ambisi besar perusahaan untuk memperluas pengaruhnya di pasar otomotif global, khususnya di Eropa, yang dikenal sebagai rumah bagi beberapa produsen mobil premium terbesar seperti Mercedes-Benz, BMW, dan Audi. Peluncuran merek Denza ini menunjukkan keseriusan BYD untuk bersaing dengan pemain-pemain besar di industri mobil mewah, yang saat ini mendominasi pasar Eropa dengan berbagai model mobil listrik dan hibrida mereka.
Alfredo Altavilla, Penasihat Khusus BYD Eropa, mengungkapkan bahwa peluncuran merek Denza ini adalah bagian dari upaya besar perusahaan untuk memperkuat posisinya di ekosistem industri mobil listrik Eropa. "Denza akan menjadi pelopor teknologi bagi BYD. Fitur teknologi canggih akan hadir dalam model ini sebelum akhirnya hadir dalam model-model lainnya," kata Altavilla. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa BYD akan mengedepankan teknologi terdepan dalam model Denza, yang kemungkinan besar akan menjadi standar bagi kendaraan listrik mereka di masa depan.
Peluncuran mobil pertama dari merek Denza di Eropa akan dilakukan pada akhir tahun 2025, dengan model Z9 GT yang siap menjadi flagship. Model ini merupakan SUV listrik premium yang dirancang untuk menyasar konsumen kelas atas, yang mengutamakan desain, performa, dan teknologi mutakhir. "Penjualan Denza Eropa sendiri akan dimulai pada akhir tahun ini dengan peluncuran Z9 GT," tambah Altavilla. Versi hybrid dari model ini, yang dikenal dengan nama Z9 GT Hybrid, dijadwalkan akan hadir pada awal tahun 2026, menambah variasi pilihan bagi konsumen Eropa yang mencari mobil dengan sistem hibrida.
Meskipun BYD belum mengungkapkan secara rinci mengenai strategi komersialnya di Eropa, termasuk harga pasti dari Z9 GT, namun Altavilla memastikan bahwa harga untuk model tersebut akan dimulai dari €72.000, sebuah harga yang cukup kompetitif untuk segmen mobil listrik premium. Dengan harga tersebut, Denza Z9 GT akan bersaing langsung dengan mobil-mobil premium listrik dari merek ternama seperti Mercedes-Benz EQC dan BMW iX, yang juga menyasar konsumen dengan daya beli tinggi yang mencari kendaraan mewah dengan teknologi canggih.
Denza sendiri akan memfokuskan penjualannya pada dua segmen utama pasar: pertama, konsumen tradisional yang mengutamakan kualitas dan kemewahan seperti yang ditawarkan oleh mobil-mobil premium Eropa; dan kedua, konsumen muda yang lebih tertarik pada teknologi dan inovasi dalam kendaraan mereka. Menurut Altavilla, BYD melihat potensi besar dalam dua segmen ini, yang berkembang pesat di Eropa, terutama di kalangan konsumen yang semakin sadar akan isu lingkungan dan lebih memilih kendaraan ramah lingkungan seperti mobil listrik.
Selain model Z9 GT, BYD juga mempertimbangkan untuk menambah dua model lagi, yakni kendaraan sport utility vehicle (SUV) off-road yang akan menambah daya tarik merek Denza di pasar Eropa. Langkah ini direncanakan untuk menjangkau pasar yang lebih luas dengan menawarkan berbagai pilihan model yang sesuai dengan preferensi dan kebutuhan konsumen Eropa. "Tujuan kami adalah menjadikan Denza sebagai merek premium full-line di Eropa," ujar Altavilla. Ini menunjukkan bahwa BYD tidak hanya ingin memasuki pasar dengan satu model, melainkan berencana untuk menawarkan berbagai macam model kendaraan untuk mencakup semua segmen yang ada di pasar Eropa.
Yang menarik dari peluncuran Denza ini adalah fakta bahwa meskipun perusahaan belum memulai produksi di Eropa, mobil-mobil Denza akan diekspor langsung dari China. BYD berencana untuk memulai produksi di Eropa pada Oktober 2025, dengan pabrik pertama mereka yang akan dibangun di kawasan Euro. Ini adalah langkah yang cukup mengejutkan, mengingat pasar Eropa sangat kompetitif, dengan beberapa pabrikan mobil Eropa yang sudah lama beroperasi di kawasan tersebut. Namun, BYD percaya bahwa mereka dapat memenuhi permintaan mobil listrik premium dengan kualitas tinggi dan harga yang bersaing.
Langkah BYD untuk meluncurkan Denza di Eropa bukan hanya soal bersaing dengan merek-merek besar Eropa, tetapi juga sebagai bagian dari ambisi perusahaan untuk menjadi pemain global utama di industri mobil listrik. Perusahaan ini telah membuktikan dirinya di pasar Asia dan pasar-pasar lainnya, dan sekarang, dengan merek Denza, mereka bertujuan untuk meraih bagian pasar yang lebih besar di Eropa, yang merupakan pasar mobil listrik terbesar kedua di dunia setelah China. Dengan fokus pada teknologi dan keberlanjutan, BYD berharap dapat menawarkan kendaraan yang tidak hanya menarik bagi konsumen yang ingin mobil mewah, tetapi juga bagi mereka yang peduli terhadap lingkungan.
Sementara itu, perusahaan juga memperkuat pasar Eropa dengan sejumlah inisiatif lain, termasuk perjanjian distribusi suku cadang dengan mitra di Italia yang diumumkan beberapa waktu lalu. Langkah ini menunjukkan komitmen jangka panjang BYD terhadap pasar Eropa dan menegaskan bahwa mereka serius dalam memperluas jejak mereka di benua tersebut.
Dengan peluncuran Denza, BYD tidak hanya membawa kendaraan listrik premium ke pasar Eropa, tetapi juga memperkenalkan standar baru dalam hal teknologi dan desain di pasar otomotif. Langkah ini akan memberi dampak signifikan dalam industri mobil listrik, mengingat kompetisi yang semakin ketat antara pabrikan mobil listrik global dan lokal. Dalam beberapa tahun ke depan, kita akan melihat apakah Denza dapat menandingi kehadiran merek-merek ternama lainnya, seperti Mercedes-Benz dan BMW, yang sudah memiliki jejak kuat di pasar mobil listrik premium. Namun, dengan ambisi besar dan teknologi canggih yang mereka tawarkan, Denza kemungkinan akan menjadi merek yang patut diperhitungkan dalam persaingan otomotif Eropa.