JAKARTA  - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan yang akan melanda sejumlah kota besar di Indonesia pada Selasa, 8 April 2025. Cuaca cenderung berubah menjadi hujan ringan hingga lebat, bahkan disertai petir dan angin kencang di beberapa wilayah, termasuk Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, hingga Indonesia Timur.

Dalam keterangan resminya, Prakirawan BMKG Nurul Izzah Fitria menjelaskan bahwa prakiraan cuaca ini perlu menjadi perhatian masyarakat, terutama yang akan beraktivitas di luar ruangan maupun melakukan perjalanan darat, laut, dan udara.

"Di wilayah Jawa pada umumnya diguyur hujan ringan seperti di Serang, Jakarta, Semarang, dan Yogyakarta. Bandung dan Surabaya berpotensi berawan tebal," ujar Nurul

Hujan Ringan hingga Sedang Landa Wilayah Jawa

Wilayah Pulau Jawa diprediksi akan mengalami hujan ringan di sejumlah kota besar, termasuk Jakarta, Serang, Semarang, dan Yogyakarta. Meski intensitasnya diperkirakan tidak terlalu tinggi, BMKG tetap mengimbau masyarakat agar waspada terhadap potensi genangan air di beberapa titik, terutama di wilayah yang memiliki sistem drainase kurang optimal.

Sementara itu, Bandung dan Surabaya diperkirakan akan berawan tebal, kondisi ini berpotensi berkembang menjadi hujan pada sore atau malam hari, tergantung pada perkembangan dinamika atmosfer lokal.

Sumatera Waspada Hujan Lebat dan Petir di Banda Aceh dan Medan

Pulau Sumatera menjadi salah satu wilayah yang paling perlu diwaspadai hari ini. BMKG menyebut bahwa sejumlah kota besar seperti Padang, Pekanbaru, Tanjung Pinang, Bengkulu, Jambi, Palembang, Pangkal Pinang, dan Lampung berpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang.

Kondisi cuaca yang lebih ekstrem diprediksi akan terjadi di Banda Aceh dan Medan, yang diprakirakan akan diguyur hujan lebat disertai kilat dan angin kencang.

"Masyarakat di wilayah Sumatera bagian utara diimbau waspada terhadap potensi banjir dan pohon tumbang akibat cuaca ekstrem ini," tegas Nurul Izzah Fitria.

Cuaca Campuran di Bali-Nusa Tenggara, Dominasi Hujan di Kalimantan

Wilayah Bali dan Nusa Tenggara memperlihatkan pola cuaca yang lebih bervariasi. Denpasar diprediksi akan cerah berawan, yang menguntungkan bagi sektor pariwisata dan transportasi. Namun di sisi lain, kota-kota seperti Mataram dan Kupang memiliki peluang hujan ringan hingga sedang, yang tetap perlu diwaspadai terutama oleh wisatawan dan nelayan.

Sementara di Kalimantan, hujan tampak lebih dominan. Samarinda dan Pontianak diprediksi mengalami hujan ringan, sedangkan Palangka Raya dan Tanjung Selor menghadapi potensi hujan lebat disertai petir. Banjarmasin diperkirakan akan diselimuti awan tebal sepanjang hari.

"Kondisi atmosfer di Kalimantan saat ini cukup labil sehingga berpotensi memicu pembentukan awan-awan konvektif yang membawa hujan lebat dalam waktu singkat," kata Nurul.

Sulawesi Didominasi Hujan, Manado Berpotensi Ekstrem

Pulau Sulawesi hari ini juga masuk dalam daftar wilayah yang dihampiri hujan. BMKG memprakirakan hujan ringan hingga sedang akan turun di Makassar, Mamuju, Palu, Gorontalo, dan Kendari.

Namun, kondisi ekstrem diprediksi akan terjadi di Manado, di mana hujan lebat disertai kilat dan angin kencang diperkirakan terjadi, terutama pada sore hingga malam hari.

Warga di wilayah ini diimbau agar tidak beraktivitas di area terbuka saat hujan disertai petir, serta berhati-hati terhadap kemungkinan banjir lokal di area yang rentan.

Indonesia Timur: Potensi Hujan Lebat di Papua dan Maluku

Wilayah Indonesia bagian timur juga tak luput dari pengaruh cuaca basah. BMKG memprediksi bahwa Ambon, Ternate, Manokwari, Nabire, Sorong, Jayapura, Jayawijaya, hingga Merauke akan diguyur hujan ringan hingga sedang, dengan potensi hujan lebat di beberapa titik.

"Jayapura dan Jayawijaya diprediksi mengalami hujan lebat disertai kilat dan angin kencang, terutama pada malam hari. Masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan agar waspada terhadap kemungkinan tanah longsor," ujar Nurul.

BMKG Imbau Masyarakat Gunakan Aplikasi untuk Pemantauan Cuaca Real-Time

Sebagai bentuk adaptasi terhadap perubahan cuaca yang kian dinamis, BMKG mendorong masyarakat untuk memanfaatkan layanan informasi cuaca digital yang mereka sediakan. Melalui aplikasi resmi BMKG, pengguna bisa memantau kondisi cuaca yang diperbarui setiap tiga jam, termasuk prakiraan berbasis lokasi.

"Bagi yang ingin mengetahui cuaca secara khusus yang diperbarui setiap tiga jam dapat memantau di aplikasi BMKG," imbuh Nurul Izzah Fitria.

Informasi cuaca secara real-time ini sangat berguna untuk perencanaan aktivitas harian, terutama bagi pelaku sektor transportasi, pertanian, hingga pariwisata.