JAKARTA - Bank Syariah Indonesia (BSI) menawarkan solusi pembiayaan menarik bagi pelaku usaha mikro di Indonesia melalui produk BSI Usaha Mikro Non-KUR. Bagi mereka yang mencari dana untuk mengembangkan usaha dengan prinsip syariah tanpa adanya bunga, produk ini hadir sebagai alternatif yang menjanjikan. Skema pembiayaan ini sangat relevan bagi pengusaha yang membutuhkan modal usaha, namun tidak ingin terikat dengan sistem bunga konvensional yang biasa berlaku pada pinjaman bank. Dengan plafon pinjaman yang cukup fleksibel dan margin yang kompetitif, BSI memberikan kesempatan bagi pelaku usaha mikro untuk memperluas bisnis mereka dengan lebih mudah.
Pembiayaan Syariah Non-KUR: Alternatif Pembiayaan yang Kompetitif
Meskipun plafon pembiayaan BSI Usaha Mikro Non-KUR lebih rendah dibandingkan dengan skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dapat mencapai hingga Rp500 juta, produk ini tetap menjadi pilihan yang kompetitif dan relevan bagi banyak pengusaha mikro. BSI menawarkan pinjaman dengan plafon maksimal hingga Rp200 juta, yang cukup untuk mendukung berbagai kebutuhan modal usaha, baik itu untuk ekspansi bisnis, pembelian bahan baku, atau modal kerja lainnya.
Pembiayaan ini tidak hanya terbatas pada jumlah pinjaman besar, tetapi juga menawarkan fleksibilitas dalam hal nominal yang bisa dipinjam, mulai dari Rp2,5 juta hingga Rp200 juta. Dengan rentang pembiayaan yang variatif ini, pengusaha mikro dapat menyesuaikan kebutuhan modal mereka dengan kapasitas dan perkembangan usaha yang sedang dijalankan. Salah satu keunggulan dari produk ini adalah kemudahan dalam memilih besaran pinjaman yang sesuai dengan kemampuan usaha, tanpa harus terbebani oleh kewajiban yang terlalu besar.
Fleksibilitas Skema Pembiayaan dengan Angsuran Terjangkau
Untuk memberikan keleluasaan bagi para pelaku usaha, BSI Usaha Mikro Non-KUR menyediakan tiga pilihan skema angsuran yang dapat disesuaikan dengan kondisi keuangan dan kebutuhan bisnis nasabah. Salah satu opsi yang paling diminati adalah angsuran reguler dengan tenor fleksibel, yang bisa dipilih hingga maksimal 60 bulan atau lima tahun. Pilihan tenor yang panjang ini memungkinkan pelaku usaha untuk merencanakan pengembalian dana dengan lebih baik, memberikan cukup waktu bagi usaha untuk tumbuh dan mengelola arus kas mereka dengan sehat.
Penyediaan skema angsuran dengan tenor panjang ini sangat bermanfaat, terutama bagi usaha mikro yang masih dalam tahap awal pengembangan atau yang sedang menghadapi tantangan dalam mempertahankan stabilitas finansial. Hal ini memberikan ruang bagi para pengusaha untuk beradaptasi dengan dinamika pasar tanpa terbebani oleh cicilan yang terlalu tinggi. Salah satu contoh, bagi peminjam yang mengambil plafon pinjaman Rp2,5 juta, skema cicilan bisa dimulai dengan angsuran hanya Rp71.905 per bulan untuk tenor 60 bulan, yang sangat terjangkau bagi sebagian besar pelaku usaha mikro.
Margin Kompetitif dengan Prinsip Syariah
Selain memberikan pilihan tenor yang fleksibel, BSI Usaha Mikro Non-KUR juga menawarkan margin yang sangat kompetitif, sesuai dengan prinsip syariah. Produk pembiayaan ini tidak memberlakukan bunga, melainkan menggunakan margin yang dihitung berdasarkan prinsip bagi hasil, yang jauh lebih adil dan transparan.
Berikut adalah rincian margin tahunan yang ditawarkan BSI berdasarkan plafon pinjaman yang diajukan:
Plafon Rp2,5 juta – Rp50 juta: Margin tahunan sebesar 23,99%
Plafon Rp50 juta – Rp75 juta: Margin tahunan sebesar 0,95%
Plafon Rp75 juta – Rp200 juta: Margin tahunan sebesar 18,32%
Perbedaan margin berdasarkan plafon pinjaman ini memberikan fleksibilitas bagi calon debitur untuk memilih skema yang paling sesuai dengan struktur biaya usaha mereka. Misalnya, bagi pengusaha yang membutuhkan pembiayaan di kisaran Rp75 juta hingga Rp200 juta, margin yang dikenakan sebesar 18,32% akan lebih mudah diakses dibandingkan dengan sistem bunga yang lebih tinggi.
Simulasi Angsuran untuk BSI Usaha Mikro Non-KUR
Untuk membantu calon nasabah memahami lebih jelas mengenai beban angsuran yang akan mereka tanggung, berikut ini adalah simulasi angsuran bulanan untuk beberapa plafon pinjaman yang ditawarkan dalam BSI Usaha Mikro Non-KUR:
Plafon Rp2,5 juta:
Tenor 12 bulan: Rp236.386 per bulan
Tenor 60 bulan: Rp71.905 per bulan
Plafon Rp75 juta:
Tenor 12 bulan: Rp6.967.345 per bulan
Tenor 24 bulan: Rp3.837.366 per bulan
Tenor 36 bulan: Rp2.808.331 per bulan
Tenor 60 bulan: Rp2.010.062 per bulan
Plafon Rp100 juta:
Tenor 12 bulan: Rp9.191.811 per bulan
Tenor 24 bulan: Rp5.016.602 per bulan
Tenor 36 bulan: Rp3.640.371 per bulan
Tenor 60 bulan: Rp2.566.620 per bulan
Simulasi ini memberikan gambaran yang jelas tentang kewajiban pembayaran yang harus dipenuhi oleh nasabah, sekaligus memberi kesempatan bagi mereka untuk merencanakan anggaran dengan lebih matang dan efektif.
Syarat dan Ketentuan Pengajuan Pembiayaan BSI Usaha Mikro Non-KUR
BSI Usaha Mikro Non-KUR terbuka bagi pelaku usaha mikro yang sudah menjalankan usaha aktif minimal selama 6 bulan hingga 1 tahun. Selain itu, pengusaha yang tertarik untuk mengajukan pembiayaan ini harus menyiapkan beberapa dokumen dasar, antara lain:
KTP (Kartu Tanda Penduduk) sebagai identitas diri
Surat izin usaha yang sah
Bukti usaha (seperti foto tempat usaha, bukti transaksi, dan lain-lain)
NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) jika tersedia
Produk pembiayaan ini memberikan solusi bagi mereka yang membutuhkan pinjaman usaha tanpa harus terikat pada bunga konvensional. Meskipun produk ini tidak termasuk dalam skema KUR yang didukung subsidi pemerintah, namun bagi pelaku usaha yang menginginkan pembiayaan dengan prinsip syariah, BSI Usaha Mikro Non-KUR menjadi pilihan yang sangat menguntungkan.
Dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan, produk ini menjadi alternatif yang sangat baik bagi pengusaha mikro yang ingin mengembangkan usaha tanpa terbebani bunga dan dengan angsuran yang fleksibel serta terjangkau. BSI Usaha Mikro Non-KUR berkomitmen untuk terus membantu para pelaku usaha mikro tumbuh dan berkembang, serta mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui pembiayaan yang berbasis syariah.