JAKARTA - PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) kembali membuktikan eksistensinya sebagai pelopor industri kelapa sawit nasional yang tangguh, meskipun dihadapkan pada tantangan stagnasi produksi yang melanda sektor perkebunan secara nasional. Dengan komitmen kuat terhadap keberagaman, inklusivitas, serta keberlanjutan, AALI berhasil mencatatkan kinerja finansial yang mengesankan sepanjang tahun 2024.
Laporan keuangan terbaru menunjukkan bahwa AALI membukukan pendapatan bersih sebesar Rp21,82 triliun pada 2024, mengalami pertumbuhan 5,2% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp20,75 triliun. Tidak hanya itu, laba bersih (bottom line) perusahaan juga meningkat sebesar 9% year-on-year (yoy), mencapai Rp1,15 triliun.
Strategi Efisiensi dan Optimalisasi Jadi Kunci Sukses
Tingning Sukowignjo, Direktur Keuangan sekaligus Corporate Secretary AALI, menyatakan bahwa pencapaian tersebut tidak hanya didorong oleh kenaikan harga dan permintaan pasar, tetapi juga hasil dari strategi menyeluruh yang diterapkan perusahaan.
“Kami berkomitmen untuk terus menjaga kinerja keuangan yang sehat sekaligus menjalankan praktik bisnis yang berkelanjutan. Kami tetap optimis menghadapi tantangan di masa mendatang dan berkomitmen untuk terus memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham serta berkontribusi terhadap perekonomian nasional,” ujar Tingning.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa keberhasilan ini merupakan buah dari langkah efisiensi biaya operasional, peningkatan keunggulan proses kerja, serta inovasi berkelanjutan yang menjadi bagian dari budaya perusahaan. Langkah-langkah ini terus diterapkan sebagai bagian dari program continuous improvement di seluruh lini bisnis Astra Agro.
Keberagaman dan Inklusivitas Jadi Pilar Operasional
Tidak hanya dari sisi operasional dan finansial, AALI juga menonjol dalam penerapan prinsip keberagaman dan inklusivitas. Perusahaan secara aktif mengedepankan profesionalisme dengan menempatkan keahlian, pengalaman, dan latar belakang pendidikan sebagai dasar utama dalam rekrutmen dan pengelolaan sumber daya manusia.
Tingning menyebut bahwa Astra Agro telah membentuk Komite Keberagaman dan Inklusif (D&I) yang bertugas mengawasi jalannya operasional dan kebijakan internal perusahaan secara inklusif.
“Berbagai sosialisasi dan pelatihan yang membangun pemahaman dari para leader dan karyawan terkait D&I juga dilakukan Perseroan bersama dengan Astra International sebagai induk perusahaan. Selain itu, komite gender juga memastikan pengawasan terhadap adanya pelecehan baik verbal, visual, dan pelecehan lainnya di tengah luasnya area operasional Perseroan,” tegasnya.
Langkah strategis ini dinilai berhasil menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman, serta kondusif bagi seluruh karyawan. Sebagai perusahaan padat karya di sektor perkebunan, lingkungan kerja yang harmonis menjadi kunci penting dalam mempertahankan produktivitas dan efisiensi operasional.
Kinerja ESG Tingkatkan Kepercayaan Investor
Penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) secara konsisten juga menjadi faktor penting yang meningkatkan daya tarik Astra Agro di mata investor. Praktik keberlanjutan yang dijalankan AALI dinilai mampu meningkatkan kepercayaan pasar, terutama dalam iklim investasi global yang kini semakin menaruh perhatian pada aspek tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Sebagai bagian dari komitmennya terhadap keberlanjutan, AALI meluncurkan program Sustainability Aspiration 2030 yang berfokus pada tiga pilar utama: people, portfolio, dan public contribution. Ketiganya didukung oleh key enabler tata kelola perusahaan yang baik (GCG).
Dalam praktiknya, program ini mencakup berbagai langkah seperti pengembangan energi terbarukan, praktik pertanian berkelanjutan, pengurangan emisi karbon, pengelolaan limbah yang lebih baik, serta pemberdayaan masyarakat lokal melalui program pendidikan, kesehatan, dan pembangunan infrastruktur.
Transformasi Menuju Industri Sawit Berkelanjutan
AALI secara aktif mendorong transformasi industri sawit menuju masa depan yang lebih hijau dan inklusif. Dalam hal ketenagakerjaan, perusahaan menerapkan kebijakan inklusif dan berkeadilan tanpa memandang latar belakang gender, agama, atau suku. Bahkan di level eksekutif dan jajaran direksi, prinsip keberagaman terus diterapkan secara nyata.
“Praktik keberlanjutan Astra Agro yang senantiasa mendukung keberagaman dan inklusivitas di setiap level eksekutif, Direksi, Dewan Komisaris, dengan fokus pada gender telah mendorong kinerja ke arah yang resilient di tengah volatilitas industri kelapa sawit,” jelas Tingning.
Kebijakan inklusif ini tidak hanya meningkatkan iklim kerja internal tetapi juga turut memperkuat relasi eksternal perusahaan, termasuk dengan mitra usaha, masyarakat sekitar kebun, hingga regulator pemerintah.
RUPS Jadi Momentum Strategis
Menjelang pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada akhir April 2025, Astra Agro diyakini akan menyampaikan sejumlah strategi bisnis jangka menengah dan panjang, termasuk penguatan implementasi ESG, perluasan area operasional berbasis keberlanjutan, serta transformasi digital untuk mendukung efisiensi produksi.
Para analis pasar memandang bahwa langkah AALI dalam memadukan pendekatan bisnis berbasis profit dengan prinsip keberlanjutan merupakan strategi yang sangat relevan di tengah tuntutan global terhadap industri hijau.
Penutup
Dengan pencapaian kinerja finansial yang solid, komitmen terhadap inklusivitas dan keberagaman, serta penerapan praktik berkelanjutan, PT Astra Agro Lestari Tbk telah menunjukkan posisinya sebagai pemain utama dalam industri kelapa sawit yang tidak hanya resilien terhadap tantangan ekonomi, tetapi juga adaptif terhadap perubahan zaman.
Ke depan, konsistensi Astra Agro dalam menerapkan prinsip ESG dan membangun lingkungan kerja yang sehat dan inklusif diprediksi akan semakin memperkuat daya saing perusahaan baik di kancah nasional maupun global. Dengan keberhasilan ini, AALI tak hanya menjadi pionir di sektor sawit, tapi juga contoh nyata bagaimana korporasi besar dapat selaras antara kepentingan bisnis dan keberlanjutan sosial serta lingkungan.