SAHAM

Saham Trump Media Anjlok 7,17% Usai Trump Terapkan Tarif Resiprokal, Investor Panik Jual Saham

Saham Trump Media Anjlok 7,17% Usai Trump Terapkan Tarif Resiprokal, Investor Panik Jual Saham
Saham Trump Media Anjlok 7,17% Usai Trump Terapkan Tarif Resiprokal, Investor Panik Jual Saham

Jakarta - Saham Trump Media & Technology Group (NASDAQ: DJT) mengalami penurunan tajam sebesar 7,17% dalam perdagangan baru-baru ini. Anjloknya harga saham ini terjadi tak lama setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif resiprokal terhadap sejumlah negara mitra dagang utama. Kebijakan ini memicu kepanikan investor dan mendorong aksi jual besar-besaran terhadap saham dan waran perusahaan, Sabtu, 5 April 2025.

Langkah Trump menerapkan tarif resiprokal disebut sebagai upaya untuk "mengembalikan keadilan dalam perdagangan internasional" dan "menghidupkan kembali sektor manufaktur dalam negeri." Namun, dampaknya terhadap pasar finansial—khususnya saham perusahaan yang terkait langsung dengan nama Trump—ternyata cukup signifikan.

Kekhawatiran Investor Meningkat, Potensi Dilusi Jadi Sorotan

Kepanikan investor diperburuk oleh rencana Trump Media & Technology Group untuk menerbitkan hingga 8,37 juta saham baru melalui pelaksanaan waran publik. Bersamaan dengan itu, perusahaan juga mengumumkan potensi penjualan kembali hingga 134,07 juta saham oleh para pemegang sekuritas yang menjual. Langkah ini menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan investor mengenai potensi dilusi saham.

Secara total, sekuritas yang terdaftar untuk penjualan dalam pengajuan ini mewakili sekitar 129,2% dari free float dan 60,8% dari total saham yang beredar per 28 Maret 2025. Artinya, pasar saham akan dibanjiri oleh saham baru, yang hampir pasti akan menurunkan nilai saham yang sudah ada.

Trump Media juga mengungkapkan bahwa mereka tidak akan menerima hasil penjualan saham oleh pemegang sekuritas yang menjual, kecuali dana tunai dari pelaksanaan waran. Pelaksanaan waran sendiri sangat bergantung pada harga saham biasa perusahaan yang harus tetap berada di atas $11,50 per saham.

Harga Saham Masih di Atas Batas, Tapi Risiko Tetap Tinggi

Pada penutupan perdagangan tanggal 28 Maret 2025, harga saham biasa Trump Media tercatat sebesar $19,83 per saham. Meskipun masih di atas harga pelaksanaan waran, investor tetap waspada terhadap kemungkinan tekanan jual di masa depan, terutama jika banyak pemegang sekuritas memutuskan untuk merealisasikan keuntungan.

Hal ini karena sebagian besar pemegang saham awal dan pemegang waran memiliki harga pembelian saham yang jauh lebih rendah, sehingga mereka dapat meraup keuntungan signifikan jika menjual saat ini. Namun, kondisi ini dapat merugikan investor publik jika harga saham terus tergerus.

Potensi Dana Tambahan dari Yorkville Tak Menenangkan Pasar

Sebagai bagian dari pengajuan terbarunya, Trump Media juga menyebut kemungkinan untuk menerima hingga $2,5 miliar dalam pendapatan kotor agregat dari penjualan saham ke Yorkville Advisors, sebuah firma investasi. Namun, perjanjian ini masih tunduk pada sejumlah syarat dan batasan tertentu.

Meski potensi pendanaan dari Yorkville dapat memberikan tambahan modal bagi perusahaan, hal tersebut belum cukup untuk meredam kekhawatiran pasar terkait risiko dilusi dan arah kebijakan ekonomi Trump yang dinilai agresif.

Simbol DJT dan DJTWW di Bawah Tekanan

Saat ini, saham Trump Media terdaftar di dua bursa utama: Nasdaq Global Market dengan simbol "DJT" untuk saham biasa, dan "DJTWW" untuk waran. Keduanya kini menjadi perhatian utama investor karena volatilitas yang tinggi dan ketidakpastian prospek jangka pendek.

Para analis memperingatkan bahwa situasi ini berpotensi terus berlanjut hingga ada kejelasan lebih lanjut terkait dampak kebijakan perdagangan Trump, serta arah strategi keuangan Trump Media & Technology Group ke depan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index