JAKARTA - Pemerintah Indonesia mengirimkan 124 ton bantuan kemanusiaan bagi korban gempa bumi di Myanmar. Bantuan ini dikirim secara bertahap sejak 31 Maret 2025, sebagai bentuk solidaritas terhadap negara tetangga yang tengah dilanda bencana.
Upacara pelepasan bantuan terakhir berlangsung pada Kamis, 3 April 2025, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. Acara ini dipimpin langsung oleh Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, serta dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto.
"Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus membantu Myanmar dalam menghadapi dampak gempa bumi ini. Bantuan ini merupakan bentuk solidaritas kita sebagai sesama negara di kawasan Asia Tenggara," ujar Sugiono dalam sambutannya.
Dukungan Logistik dan Personel dari Indonesia
Bantuan kemanusiaan yang dikirim mencakup berbagai kebutuhan mendesak bagi korban gempa di Myanmar. Logistik yang diberangkatkan terdiri dari:
-Perlengkapan tempat tinggal, termasuk tenda dan peralatan tidur
-Alat kesehatan untuk mendukung layanan medis darurat
-Perlengkapan kebersihan, seperti perlengkapan mandi
-Selimut dan pakaian
-Makanan siap saji untuk korban bencana
Bantuan ini dikirim menggunakan dua jenis pesawat:
-Pesawat kargo dengan muatan 105 ton logistik
-Pesawat komersial Boeing 747-800, yang mengangkut delegasi dan tim kemanusiaan
Pesawat kargo yang membawa bantuan diberangkatkan pada pukul 10.00 WIB, sementara pesawat komersial yang mengangkut delegasi serta Incident Management Team (IMT) PMI lepas landas setengah jam kemudian, pukul 10.30 WIB.
Tim Kemanusiaan Indonesia di Myanmar
Selain bantuan logistik, Indonesia juga mengirimkan 157 personel ke Myanmar. Tim ini terdiri dari:
-Tim Incident Management Team (IMT) dari PMI
-Delegasi pemerintah Indonesia
-Indonesia Search and Rescue (INASAR)
Sebanyak 92 personel telah berada di Myanmar lebih dulu sejak 31 Maret 2025, sementara 65 personel lainnya diberangkatkan hari ini.
Menurut Kepala BNPB Suharyanto, keberangkatan personel ini bertujuan untuk membantu evakuasi, distribusi bantuan, serta memastikan logistik yang dikirimkan dapat diterima oleh korban secara efektif.
"Dari total personel yang dikerahkan, sebagian telah lebih dulu berada di Myanmar untuk melakukan penilaian kebutuhan di lapangan, sementara sisanya baru diberangkatkan hari ini untuk memperkuat misi kemanusiaan," jelas Suharyanto.
Nilai Bantuan Capai 1,2 Juta Dolar AS
Bantuan kemanusiaan yang dikirimkan oleh Indonesia memiliki nilai total 1,2 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar 19 miliar rupiah. Dana ini digunakan untuk menyediakan bantuan logistik serta mendukung operasional tim kemanusiaan di Myanmar.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia juga telah mengirimkan tim advance untuk melakukan penilaian kebutuhan di lapangan. Data dari tim advance ini menjadi dasar dalam menentukan jenis dan jumlah bantuan yang dikirimkan.
Koordinasi dengan Pemerintah Myanmar
Kementerian Luar Negeri RI memastikan bahwa seluruh bantuan yang dikirim telah dikomunikasikan dengan pemerintah Myanmar agar distribusinya berjalan lancar.
"Kami terus berkoordinasi dengan pihak Myanmar agar proses distribusi bantuan dapat berjalan efektif dan sesuai dengan kebutuhan di lapangan," kata Sugiono.
Pesawat yang membawa delegasi dan personel diperkirakan akan tiba di Myanmar pada sore atau malam hari, sedangkan pesawat kargo yang membawa bantuan logistik diprediksi mendarat pada Jumat mendatang.
Indonesia berharap bahwa bantuan ini dapat meringankan beban masyarakat Myanmar yang terdampak gempa, sekaligus memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara dalam semangat kemanusiaan dan solidaritas ASEAN.