Penyeberangan

Perahu Penyeberangan Sungai Brantas Tetap Jadi Pilihan Utama Warga Blitar hingga Tulungagung Saat Lebaran

Perahu Penyeberangan Sungai Brantas Tetap Jadi Pilihan Utama Warga Blitar hingga Tulungagung Saat Lebaran
Perahu Penyeberangan Sungai Brantas Tetap Jadi Pilihan Utama Warga Blitar hingga Tulungagung Saat Lebaran

JAKARTA - Moda transportasi perahu penyeberangan Sungai Brantas masih menjadi pilihan utama bagi warga yang ingin berkunjung ke sanak keluarga selama momen Lebaran. Selain lebih praktis dan memangkas jarak perjalanan, tarif yang lebih terjangkau dibandingkan jalur darat membuat layanan ini tetap diminati, terutama oleh pengendara roda dua.

Dalam sehari, ribuan penumpang memanfaatkan jasa perahu tambangan untuk menyeberang dari Blitar ke Tulungagung dan sebaliknya. Sekitar 70 persen di antaranya merupakan pengendara sepeda motor, sementara sisanya adalah kendaraan roda empat dan lebih.

Lonjakan Penumpang Saat Lebaran

Seperti tahun-tahun sebelumnya, volume penumpang mengalami lonjakan signifikan pada hari H Idul Fitri hingga seminggu setelahnya. Kenaikan jumlah penyeberang ini membuat layanan perahu penyeberangan beroperasi lebih sibuk dari biasanya.

“Penyeberangan sangat sibuk pada hari H atau setelah salat Id, biasanya sampai malam masih terus ramai,” kata Rudiyanto, salah satu pekerja perahu tambangan di Desa Purwokerto, Kecamatan Srengat, Jumat, 4 April 2025.

Menurutnya, kenaikan jumlah penumpang ini sudah menjadi tren tahunan. Sebagian besar warga lebih memilih perahu tambangan karena jaraknya yang lebih dekat dibandingkan harus memutar melalui jalur darat.

“Rata-rata alasannya karena lebih dekat, dan memang kalau harus memutar lewat darat akan memakan waktu dan juga sangat jauh,” jelas Rudiyanto.

Tarif Penyeberangan Mengalami Kenaikan

Kenaikan jumlah penumpang juga dibarengi dengan penyesuaian tarif penyeberangan. Selama momen Lebaran, tarif kendaraan roda dua naik dari Rp 3 ribu menjadi Rp 5 ribu, sementara tarif kendaraan roda empat meningkat dari Rp 7 ribu menjadi Rp 15 ribu.

“Untuk tarif penyeberangan mulai naik pas hari raya, jika kendaraan roda dua Rp 3 ribu naik menjadi Rp 5 ribu, kendaraan roda empat dari harga Rp 7 ribu menjadi Rp 15 ribu,” ungkap Rudiyanto.

Meski tarif mengalami kenaikan, layanan perahu penyeberangan tetap menjadi pilihan utama karena efisiensinya. Alternatif jalur darat melalui Jembatan Trisula Kademangan atau Jembatan Ngujang II dinilai lebih jauh dan memakan waktu lebih lama.

Keamanan dan Kesiapan Armada

Di tengah meningkatnya arus penyeberangan, faktor keselamatan tetap menjadi prioritas. Rudiyanto menegaskan bahwa kondisi perahu dan tambang selalu dalam pengawasan dan pemeriksaan berkala untuk memastikan keamanan perjalanan penumpang.

“Tapi kondisi tetap aman terkendali, karena setiap bulan kondisi perahu dan tambang dicek untuk keamanannya,” ujarnya.

Meski dalam beberapa hari terakhir hujan menyebabkan debit air Sungai Brantas meningkat, layanan perahu penyeberangan masih beroperasi dengan baik dan tetap aman bagi penumpang.

Dengan berbagai keuntungan yang ditawarkan, moda transportasi perahu tambangan diprediksi akan tetap menjadi pilihan utama warga, khususnya selama momen Lebaran dan hari-hari besar lainnya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index