Garuda Indonesia

Garuda Indonesia Kirim 7,6 Ton Bantuan untuk Korban Gempa Myanmar

Garuda Indonesia Kirim 7,6 Ton Bantuan untuk Korban Gempa Myanmar
Garuda Indonesia Kirim 7,6 Ton Bantuan untuk Korban Gempa Myanmar

JAKARTA – Garuda Indonesia turut serta dalam misi kemanusiaan yang diinisiasi oleh Pemerintah Indonesia untuk membantu korban gempa bumi di Myanmar. Melalui penerbangan khusus, maskapai nasional tersebut mengangkut 7,6 ton bantuan yang terdiri dari peralatan kesehatan dan logistik bagi para korban bencana.

Bantuan ini dihimpun dari berbagai instansi dan lembaga kemanusiaan, seperti Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertanian, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Palang Merah Indonesia (PMI), Tentara Nasional Indonesia (TNI), Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), serta beberapa lembaga lainnya. Selain logistik, sebanyak 64 personel tim Emergency Medical Team (EMT) juga dikirim untuk membantu dalam upaya penanggulangan bencana.

Penerbangan Kemanusiaan Menuju Myanmar

Penerbangan kemanusiaan ini dioperasikan oleh Garuda Indonesia menggunakan pesawat narrow body Boeing 737-800NG. Pesawat dengan nomor penerbangan GA 8560 diberangkatkan dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pukul 09.00 WIB dan tiba di Bandara Naypyidaw, Myanmar, pada pukul 12.50 waktu setempat.

Setelah menuntaskan misinya, pesawat tersebut kembali ke Indonesia dengan nomor penerbangan GA 8590 melalui Bandara Internasional Yangon.

Garuda Indonesia Mewujudkan Komitmen dalam Misi Kemanusiaan

Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, menegaskan bahwa keterlibatan maskapai nasional ini dalam misi kemanusiaan adalah bentuk komitmen untuk mendukung peran Pemerintah dalam menunjukkan solidaritas kepada negara tetangga yang terdampak bencana.

“Kami ingin mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang senantiasa diberikan Pemerintah kepada Garuda Indonesia dalam mendukung berbagai misi kemanusiaan, sehingga pengoperasian penerbangan menuju Myanmar dapat terealisasi secara optimal,” ujar Wamildan pada Jumat (4/4/2025).

Ia juga menambahkan bahwa bagi Garuda Indonesia, penerbangan kemanusiaan ini memiliki arti lebih dari sekadar operasi penerbangan biasa. “Ini adalah bentuk nyata dukungan kami terhadap berbagai program Pemerintah, khususnya dalam misi strategis menyuarakan solidaritas dan kepedulian antarnegara di forum global,” imbuhnya.

Bantuan Sesuai Kebutuhan Korban

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Sugiono menuturkan bahwa bantuan yang dikirimkan ke Myanmar merupakan hasil kesepakatan bersama dalam lingkup ASEAN. Bantuan yang diberikan telah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang terdampak gempa berdasarkan hasil koordinasi antar negara-negara ASEAN.

“Kami mengirimkan sebagian besar dari bantuan tersebut sesuai dengan apa yang mereka butuhkan, berdasarkan hasil rapat bersama kementerian luar negeri negara-negara ASEAN beberapa waktu lalu,” jelas Sugiono.

Dukungan ASEAN dan Peran Indonesia

Indonesia, sebagai salah satu negara yang aktif dalam kerja sama ASEAN, terus berkomitmen untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada negara-negara yang membutuhkan. Melalui inisiatif ini, Pemerintah Indonesia ingin menunjukkan bahwa solidaritas antarnegara di kawasan sangat penting, terutama dalam menghadapi situasi darurat akibat bencana alam.

Pengiriman bantuan ini juga menegaskan peran penting Indonesia dalam membantu negara-negara sahabat yang sedang mengalami krisis. Dengan mengerahkan tenaga medis, logistik, serta sumber daya lainnya, Indonesia berharap dapat meringankan beban yang dihadapi masyarakat Myanmar yang menjadi korban gempa.

Penerbangan kemanusiaan yang dioperasikan oleh Garuda Indonesia ini bukan hanya menunjukkan kepedulian bangsa Indonesia terhadap korban gempa di Myanmar, tetapi juga memperkuat hubungan diplomatik dan kerja sama di kawasan Asia Tenggara. Bantuan yang dikirimkan telah melalui koordinasi yang matang, baik dengan instansi dalam negeri maupun dengan negara-negara ASEAN lainnya.

Sebagai maskapai nasional, Garuda Indonesia terus berperan aktif dalam berbagai misi kemanusiaan, membuktikan bahwa perusahaan penerbangan bukan hanya bertanggung jawab dalam layanan komersial tetapi juga dalam aksi sosial. Ke depannya, sinergi antara pemerintah, lembaga kemanusiaan, dan sektor swasta diharapkan semakin kuat dalam menangani bencana dan krisis kemanusiaan di berbagai belahan dunia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index