JAKARTA - Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) kembali mengalami kenaikan sebesar Rp10.000 per gram pada perdagangan hari ini, Rabu, 26 Maret 2025. Dengan kenaikan ini, harga emas Antam kini berada di level Rp1.132.000 per gram. Kenaikan harga emas ini terjadi di tengah meningkatnya permintaan menjelang Lebaran 2025, yang kerap menjadi momen bagi masyarakat untuk berinvestasi dalam logam mulia.
Berdasarkan data resmi dari Antam, harga emas batangan dengan pecahan 0,5 gram dibanderol Rp616.000, sedangkan untuk pecahan 2 gram dihargai Rp2.204.000. Sementara itu, emas dengan pecahan 10 gram dan 25 gram masing-masing dijual seharga Rp10.625.000 dan Rp26.437.000. Adapun harga emas pecahan terbesar, yakni 1.000 gram atau 1 kilogram, kini mencapai Rp1.072.600.000.
Kepala Divisi Logam Mulia Antam, Syarif Hidayat, menjelaskan bahwa kenaikan harga emas ini disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor, termasuk pergerakan harga emas global dan tren permintaan dalam negeri yang meningkat menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri.
“Kami melihat ada tren peningkatan permintaan terhadap emas, baik sebagai instrumen investasi maupun untuk kebutuhan perhiasan menjelang Lebaran. Faktor global seperti pergerakan harga emas dunia dan nilai tukar rupiah juga berkontribusi terhadap kenaikan ini,” ujar Syarif dalam keterangan resminya, Rabu, 26 Maret 2025.
Kenaikan Harga Emas Sejalan dengan Tren Global
Kenaikan harga emas Antam ini juga sejalan dengan tren pergerakan harga emas di pasar global. Berdasarkan laporan terbaru dari Bloomberg, harga emas dunia tercatat mengalami penguatan sebesar 0,6% ke level USD 2.180 per troy ounce. Kenaikan ini dipicu oleh ketidakpastian ekonomi global, inflasi yang masih tinggi, serta ekspektasi terhadap kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve.
Menurut analis komoditas dari Samuel Sekuritas, Arif Setiawan, tren kenaikan harga emas saat ini didorong oleh meningkatnya permintaan aset safe haven di tengah ketidakpastian pasar.
“Ketidakpastian ekonomi global akibat inflasi yang masih tinggi dan potensi perubahan kebijakan moneter oleh The Fed membuat emas tetap menjadi pilihan utama sebagai instrumen lindung nilai. Selain itu, menjelang Lebaran, permintaan emas di dalam negeri juga meningkat signifikan,” ungkap Arif.
Permintaan Emas Menjelang Lebaran Meningkat
Selain faktor global, tren kenaikan harga emas Antam juga didorong oleh meningkatnya permintaan dalam negeri. Menjelang Idul Fitri, banyak masyarakat yang membeli emas baik sebagai investasi jangka panjang maupun sebagai hadiah bagi keluarga.
Peningkatan permintaan ini juga terlihat dari lonjakan transaksi di berbagai gerai penjualan emas, termasuk Butik Emas Antam dan marketplace yang menyediakan layanan pembelian emas secara online. Salah satu pengelola toko emas di Jakarta, Rudi Hartono, mengungkapkan bahwa transaksi emas mengalami peningkatan sekitar 30% dalam beberapa minggu terakhir.
“Setiap menjelang Lebaran, permintaan emas selalu naik. Banyak yang membeli untuk investasi, ada juga yang membeli untuk mahar pernikahan atau hadiah. Tahun ini, tren kenaikan harga juga membuat masyarakat semakin antusias untuk membeli emas sebelum harganya naik lebih tinggi,” jelas Rudi.
Harga Buyback Juga Naik
Seiring dengan kenaikan harga jual emas, harga buyback atau harga pembelian kembali emas oleh Antam juga mengalami kenaikan sebesar Rp10.000 per gram. Harga buyback emas Antam kini berada di level Rp1.032.000 per gram. Dengan harga buyback ini, masyarakat yang ingin menjual kembali emas mereka ke Antam bisa mendapatkan keuntungan lebih besar dibandingkan dengan harga sebelumnya.
“Peningkatan harga buyback ini memberikan peluang bagi masyarakat yang ingin menjual emasnya untuk mendapatkan keuntungan. Namun, kami selalu mengingatkan bahwa investasi emas sebaiknya dilakukan untuk jangka panjang agar dapat memberikan hasil yang optimal,” tambah Syarif.
Prospek Harga Emas ke Depan
Para analis memperkirakan bahwa harga emas masih berpotensi untuk terus menguat dalam beberapa bulan ke depan, terutama jika ketidakpastian ekonomi global terus berlanjut. Selain itu, tren permintaan emas dalam negeri yang masih tinggi diprediksi akan menjaga harga tetap stabil, bahkan berpotensi meningkat setelah Lebaran.
Menurut ekonom dari Institute for Economic Research, Dian Prasetyo, harga emas kemungkinan akan tetap berada di level tinggi selama inflasi global belum menunjukkan tanda-tanda penurunan signifikan.
“Selama inflasi global masih tinggi dan kebijakan moneter belum memberikan kepastian, harga emas berpotensi untuk terus naik. Di dalam negeri, permintaan emas yang tinggi menjelang Lebaran juga akan menjadi faktor pendukung,” jelas Dian.
Dengan tren kenaikan harga ini, masyarakat yang ingin berinvestasi dalam emas disarankan untuk tetap memperhatikan pergerakan harga dan mempertimbangkan waktu yang tepat untuk membeli atau menjual emas mereka. Antam sendiri terus berupaya memberikan layanan terbaik bagi pelanggan dengan menyediakan berbagai pilihan produk emas serta layanan transaksi yang mudah dan aman, baik secara offline maupun online.