JAKARTA - Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari menyalurkan bantuan sembako kepada 316 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak banjir di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Bantuan ini diberikan sebagai bentuk kepedulian Pemkot terhadap warganya yang mengalami kesulitan akibat tingginya curah hujan yang menyebabkan banjir di beberapa wilayah.
Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, menyatakan bahwa bantuan tersebut disalurkan kepada warga di tiga kelurahan yang terdampak, yakni Kelurahan Pondambea dan Kadia di Kecamatan Kadia, serta Kelurahan Wua-wua di Kecamatan Wua-wua.
Rincian Bantuan untuk Warga Terdampak
Siska menjelaskan bahwa dari 316 KK penerima bantuan, Kelurahan Pondambea mencatat 97 KK terdampak, Kelurahan Kadia 77 KK, dan Kelurahan Wua-wua menjadi yang terbanyak dengan 142 KK.
Bantuan sembako yang disalurkan berupa kebutuhan pokok seperti beras, telur, minyak goreng, mi instan, serta beberapa barang kebutuhan lainnya yang diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang terkena dampak bencana.
“Bantuan ini adalah bentuk perhatian dari Pemkot Kendari terhadap masyarakat yang terdampak banjir akibat curah hujan yang tinggi di wilayah kita,” tambah Siska.
Upaya Pemkot Kendari dalam Menanggulangi Banjir
Selain memberikan bantuan, Siska juga menegaskan bahwa Pemkot Kendari terus berupaya mencari solusi jangka panjang dalam mengatasi masalah banjir yang kerap terjadi di Kota Kendari. Salah satu langkah yang tengah disusun adalah perencanaan normalisasi kali serta pembangunan infrastruktur baru guna mengurangi risiko banjir di masa mendatang.
“Kami sedang menyusun perencanaan, apakah akan dilakukan normalisasi kali atau pembangunan infrastruktur baru sebagai langkah penanggulangan banjir,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Siska juga mengajak seluruh masyarakat Kota Kendari untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan, terutama dalam hal pengelolaan sampah. Pasalnya, salah satu faktor utama penyebab banjir di wilayah ini adalah penyumbatan saluran air akibat sampah yang menumpuk.
“Kami mengimbau warga untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan tidak membuang sampah sembarangan, karena salah satu penyebab utama banjir adalah sampah yang menyumbat saluran air,” tegasnya.
Respons Warga dan Dampak Normalisasi Kali
Kepala Kelurahan Wua-wua, Bastian Tayep, menyampaikan rasa terima kasih kepada Wali Kota Kendari atas bantuan yang diberikan kepada warganya. Menurutnya, bantuan sembako ini sangat bermanfaat bagi warga yang mengalami kesulitan akibat banjir.
“Alhamdulillah, dengan adanya bantuan ini, warga kami merasa sangat terbantu,” ucap Bastian.
Ia juga mengungkapkan bahwa dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah warga terdampak banjir di wilayahnya mengalami penurunan signifikan. Jika pada tahun lalu terdapat 230 KK yang terdampak banjir, maka tahun ini jumlahnya berkurang menjadi 142 KK.
“Jumlah warga terdampak banjir tahun ini mengalami penurunan karena sudah dilakukan normalisasi di sepanjang kali sepanjang kurang lebih 800 meter. Ini sangat membantu dalam meminimalisir dampak banjir,” jelasnya.
Langkah Ke Depan dalam Mitigasi Banjir
Dengan adanya bantuan dan rencana penanganan jangka panjang, Pemkot Kendari berharap dapat mengurangi dampak banjir yang terus terjadi di kota ini. Pemerintah berkomitmen untuk terus melakukan langkah-langkah strategis dalam mengatasi permasalahan ini, baik dalam bentuk bantuan langsung maupun upaya pencegahan melalui pembangunan infrastruktur.
“Kami akan terus bekerja keras untuk mencari solusi terbaik dalam mengatasi banjir di Kota Kendari. Semoga langkah-langkah yang kami ambil bisa memberikan manfaat bagi masyarakat,” tutup Siska Karina Imran.
Dengan adanya kepedulian dari Pemkot Kendari serta partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, diharapkan permasalahan banjir di Kota Kendari dapat ditekan seminimal mungkin sehingga tidak lagi menjadi ancaman bagi warga setempat.