Minyak

Stok Minyak Goreng di Pasar Bauntung Aman, Pedagang Keluhkan Sulitnya Mendapatkan Minyakita

Stok Minyak Goreng di Pasar Bauntung Aman, Pedagang Keluhkan Sulitnya Mendapatkan Minyakita
Stok Minyak Goreng di Pasar Bauntung Aman, Pedagang Keluhkan Sulitnya Mendapatkan Minyakita

JAKARTA - Menjelang perayaan Idulfitri 1446 Hijriah, stok minyak goreng di Pasar Bauntung, Banjarbaru, dilaporkan dalam kondisi aman. Namun, sejumlah pedagang mengeluhkan sulitnya mendapatkan minyak goreng merek Minyakita, yang semakin langka di pasaran.

Keluhan ini disampaikan langsung oleh Herlina, salah satu pedagang di Pasar Bauntung, kepada Asisten II Pemerintah Kota (Pemko) Banjarbaru, Sri Lailana, saat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Banjarbaru melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar tersebut.

Pedagang Kesulitan Mendapatkan Minyakita

Herlina mengungkapkan bahwa stok Minyakita yang ada di tokonya berasal dari luar Kalimantan Selatan (Kalsel), tepatnya dari Pangkalanbun dan Sampit, Kalimantan Tengah (Kalteng). Hal ini cukup ironis mengingat minyak goreng tersebut diproduksi di Kotabaru, Kalsel.

“Pokoknya kalau mau pesan, dari pihak penjual menyebut sudah tiga bulan barang sudah tidak ada. Cuma di luaran kami dapat,” kata Herlina usai sidak.

Menurutnya, meskipun Minyakita diproduksi di Kotabaru, Kalsel, dirinya justru kesulitan mendapatkan pasokan dari wilayah provinsi sendiri. “Dari dalam Kalsel sendiri malah tidak dapat,” cetusnya.

Herlina memastikan bahwa isi kemasan Minyakita yang dijual di tokonya sudah sesuai dengan takaran yang tertera pada kemasan. Apalagi, tokonya sudah pernah diperiksa terkait isi kemasan oleh pihak berwenang.

“Untuk kemasan botol juga sama, pas saja karena sudah pernah ditakar pakai takaran liter,” ujarnya.

Pemerintah Pastikan Stok Minyak Goreng Aman

Menanggapi keluhan pedagang, Asisten II Pemko Banjarbaru, Sri Lailana, memastikan bahwa stok minyak goreng di Pasar Bauntung masih dalam kondisi aman. Harga Minyakita di pasar tersebut saat ini berada dalam rentang Rp16.500 hingga Rp17.500 per liter.

“Hasil pantauan kami khususnya kemasan botol (takarannya) penuh, termasuk kemasan plastik juga aman,” ujar Sri Lailana.

Sri juga menegaskan bahwa dari hasil inspeksi, mayoritas minyak goreng Minyakita yang beredar telah sesuai dengan takaran yang seharusnya. Hal ini diharapkan menjadi pembelajaran bagi distributor untuk lebih memperhatikan akurasi takaran minyak goreng sebelum didistribusikan ke pasaran.

Kondisi Pasar dan Permintaan Minyakita

Minyakita merupakan salah satu minyak goreng bersubsidi yang banyak diminati masyarakat karena harganya lebih terjangkau dibandingkan merek lain. Namun, kelangkaan produk ini di beberapa daerah, termasuk Banjarbaru, menimbulkan keresahan di kalangan pedagang dan konsumen.

Beberapa pedagang menduga bahwa kelangkaan ini disebabkan oleh distribusi yang kurang merata, sehingga pasokan lebih banyak tersedia di luar daerah dibandingkan di wilayah produksi seperti Kalsel. Selain itu, tingginya permintaan menjelang Lebaran juga turut mempengaruhi ketersediaan minyak goreng di pasaran.

Langkah Pemerintah untuk Menjaga Ketersediaan Minyak Goreng

Pemerintah melalui TPID terus melakukan pemantauan dan koordinasi dengan distributor guna memastikan stok minyak goreng tetap terjaga, terutama di masa-masa permintaan tinggi seperti menjelang Idulfitri.

“Kami akan terus berkoordinasi dengan distributor dan produsen agar distribusi minyak goreng, terutama Minyakita, bisa lebih merata dan tidak terjadi kelangkaan di daerah tertentu,” jelas Sri Lailana.

Selain itu, pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan panic buying agar distribusi minyak goreng tetap stabil dan tidak terjadi lonjakan harga yang tidak terkendali.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index