JAKARTA - Bank Syariah Indonesia (BSI) Aceh memastikan kesiapan operasionalnya selama libur Lebaran Idul Fitri 1446 H dengan menyiapkan dana tunai sebesar Rp 2 triliun. Selain itu, BSI Aceh juga akan membuka 52 outlet yang tersebar di seluruh wilayah Provinsi Aceh untuk tetap melayani kebutuhan nasabah selama masa liburan.
Kenaikan Alokasi Dana Tunai untuk Memenuhi Permintaan Masyarakat
Regional CEO BSI Aceh, Wachjono, menjelaskan bahwa alokasi dana tunai pada tahun ini mengalami kenaikan sebesar 25 persen dibandingkan tahun sebelumnya. “Tahun lalu, kami menyiapkan Rp 1,6 triliun, dan tahun ini meningkat menjadi Rp 2 triliun. Ada tambahan sekitar Rp 400 miliar untuk memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi selama libur Idul Fitri,” ujarnya.
Peningkatan alokasi dana tunai ini dilakukan sebagai langkah antisipatif terhadap lonjakan permintaan transaksi perbankan yang biasanya terjadi menjelang dan selama Lebaran. Wachjono juga menekankan bahwa pihaknya telah mengatur strategi distribusi uang tunai agar tersedia di lokasi-lokasi strategis, termasuk cabang-cabang utama serta jaringan ATM yang tersebar di seluruh Aceh.
52 Outlet BSI Tetap Beroperasi dengan Layanan Terbatas
Selain menyiapkan dana tunai dalam jumlah besar, BSI Aceh juga memastikan 52 outlet tetap buka selama libur Lebaran meskipun dengan jam operasional terbatas. Outlet-outlet ini akan beroperasi mulai pukul 08.00 hingga 14.00 WIB, sementara tanggal 31 Maret 2025 ditetapkan sebagai hari libur penuh.
“BSI Aceh hanya akan tutup pada tanggal 31 Maret 2025, tetapi pada hari-hari lainnya, kami tetap membuka layanan terbatas untuk memastikan nasabah tetap bisa mengakses layanan perbankan yang penting,” jelas Wachjono.
Layanan yang tersedia di outlet selama periode libur ini meliputi setoran tunai, setoran DO Pertamina, pembukaan rekening baru, serta layanan gadai dan cicilan emas. Hal ini dilakukan untuk memastikan kebutuhan transaksi yang sifatnya mendesak tetap bisa dilayani.
“Kami memahami bahwa selama Lebaran, kebutuhan masyarakat terhadap layanan perbankan masih cukup tinggi. Oleh karena itu, kami tetap membuka layanan terbatas agar masyarakat bisa melakukan transaksi penting dengan nyaman,” tambahnya.
Optimalisasi Layanan ATM dan Digital Banking
Selain layanan di outlet, BSI Aceh juga memperkuat layanan digital banking dan memastikan seluruh ATM di wilayah Aceh berfungsi dengan optimal. Langkah ini dilakukan untuk mengakomodasi kebutuhan nasabah yang ingin melakukan transaksi tanpa harus datang langsung ke kantor cabang.
“Kami memastikan seluruh ATM dalam kondisi prima agar dapat melayani masyarakat yang membutuhkan uang tunai selama libur Lebaran. Kami juga mendorong nasabah untuk memanfaatkan layanan digital banking seperti BSI Mobile untuk transaksi non-tunai,” ujar Wachjono.
Langkah ini diambil untuk mengurangi kepadatan di outlet dan memberikan alternatif transaksi yang lebih efisien bagi nasabah. Dengan demikian, masyarakat tetap bisa mengakses layanan perbankan dengan mudah tanpa harus mengalami antrean panjang di kantor cabang.
Dukungan Masyarakat terhadap Kebijakan BSI Aceh
Kebijakan BSI Aceh untuk tetap beroperasi selama libur Lebaran mendapat respons positif dari masyarakat. Sejumlah nasabah mengapresiasi langkah ini karena membantu mereka dalam melakukan transaksi keuangan selama momen Lebaran.
“Ini sangat membantu kami yang ingin melakukan transaksi di hari-hari libur. Dengan adanya outlet yang tetap buka, saya tidak perlu khawatir jika membutuhkan layanan perbankan mendesak,” ujar Andi, seorang nasabah di Banda Aceh.
Sementara itu, Fitria, warga Aceh Timur, juga menyambut baik langkah BSI Aceh yang tetap membuka layanan meskipun terbatas. “Saat Lebaran, banyak transaksi yang harus saya lakukan. Dengan adanya BSI yang tetap buka, saya jadi lebih mudah melakukan berbagai kebutuhan keuangan tanpa harus menunggu hari kerja,” katanya.
Strategi BSI Aceh dalam Menjaga Stabilitas Perbankan Selama Liburan
BSI Aceh juga menekankan pentingnya koordinasi dengan berbagai pihak dalam menjaga kelancaran transaksi perbankan selama periode liburan. Wachjono mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memastikan ketersediaan uang tunai serta kelancaran sistem perbankan.
“Kami terus berkoordinasi dengan regulator untuk memastikan stabilitas sistem keuangan selama libur Lebaran. Kami juga melakukan pemantauan ketat terhadap ketersediaan uang tunai agar tidak terjadi kekurangan di lapangan,” jelas Wachjono.
Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan tim teknis yang akan bertugas untuk menangani kendala operasional yang mungkin terjadi, baik di sistem ATM maupun layanan digital banking.
“Kami memiliki tim khusus yang siap siaga untuk menangani berbagai kendala teknis. Kami ingin memastikan bahwa semua layanan perbankan tetap berjalan lancar selama periode liburan,” tambahnya.