JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan ketersediaan stok bahan bakar minyak (BBM) bagi badan usaha penyedia layanan SPBU swasta tetap aman selama periode mudik Idulfitri 2025. Langkah ini dilakukan guna mengantisipasi lonjakan permintaan BBM di berbagai daerah saat masyarakat mulai melakukan perjalanan mudik.
Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, mengungkapkan bahwa pihaknya telah memberikan perizinan impor BBM kepada SPBU swasta untuk jangka waktu tiga bulan ke depan. Ia juga mengakui bahwa pada Januari lalu sempat terjadi kelangkaan produk BBM di beberapa SPBU swasta akibat kendala administrasi.
"Tapi seharusnya untuk persiapan Idulfitri tidak ada masalah, karena perpanjangan tiga bulan ke depan sudah kita berikan perizinan untuk badan usaha yang bersangkutan," ujar Yuliot dalam konferensi pers di Kantor BPH Migas.
Ia juga memastikan bahwa ketersediaan BBM di SPBU milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN), seperti Pertamina, tetap terjaga dan siap memenuhi kebutuhan masyarakat selama periode mudik Lebaran. "Jadi untuk kesiapan ini, baik SPBU swasta maupun Pertamina, dapat menyediakan BBM sesuai kebutuhan masyarakat," tambahnya.
BP-AKR Pastikan Stok BBM Aman Selama Mudik
Sementara itu, PT Aneka Petroindo Raya (BP-AKR Fuels Retail) yang mengelola SPBU BP-AKR juga menegaskan kesiapan mereka dalam menghadapi lonjakan permintaan BBM saat mudik Lebaran 2025. Direktur Utama BP-AKR, Vanda Laura, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan perhitungan stok secara matang untuk memastikan ketahanan suplai BBM.
"Kami memastikan bahwa pengadaan BBM telah memperhitungkan ketahanan stok, terutama untuk mengantisipasi kemungkinan peningkatan permintaan yang tidak terduga," ungkap Vanda saat ditemui di Kantor BPH Migas.
Vanda juga menambahkan bahwa pengiriman terakhir yang dilakukan BP-AKR telah mencukupi kebutuhan hingga setelah Lebaran. Selain itu, koordinasi terus dilakukan dengan pemasok untuk memastikan distribusi BBM tetap stabil selama periode puncak konsumsi.
"Pengiriman kami yang terakhir sudah mencukupi hingga Lebaran. Direktur Operasional BP-AKR, Maulina Novriani, juga memastikan bahwa suplai BBM akan tetap terjaga," tambahnya.
BP-AKR juga mencatat adanya perbedaan pola konsumsi BBM di Jakarta dan daerah tujuan mudik. Menurut Vanda, konsumsi BBM di Jakarta diperkirakan akan sedikit menurun seiring dengan meningkatnya arus mudik ke luar kota.
Sebaliknya, permintaan BBM di daerah tujuan mudik diprediksi akan melonjak signifikan. Namun, BP-AKR masih melakukan pemantauan lebih lanjut untuk menentukan angka pasti lonjakan konsumsi BBM selama periode mudik Lebaran.
Vivo Energy Indonesia Siap Hadapi Puncak Permintaan BBM
Di sisi lain, PT Vivo Energy Indonesia juga memastikan bahwa stok BBM mereka cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Lebaran 2025.
Project Manager PT Vivo Energy Indonesia, Iman Resa, mengungkapkan bahwa perusahaan telah memiliki cadangan BBM yang cukup untuk menghadapi lonjakan permintaan saat musim mudik.
"Saat ini, kondisi cadangan kami sudah mencapai 90 hari, sehingga cukup untuk sampai ke Hari Raya Idulfitri," ujar Iman dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi XII DPR RI.
Langkah strategis yang dilakukan oleh Vivo Energy ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menjamin ketersediaan BBM di seluruh wilayah Indonesia selama musim mudik. Dengan cadangan yang cukup, masyarakat diharapkan tidak mengalami kesulitan dalam mendapatkan BBM, baik di SPBU milik BUMN maupun swasta.
Pemerintah dan Swasta Bersinergi Hadapi Lonjakan Permintaan BBM
Dengan adanya koordinasi yang baik antara pemerintah dan penyedia BBM swasta, stok BBM selama Idulfitri dipastikan tetap aman. Pemerintah melalui Kementerian ESDM dan BPH Migas terus melakukan pengawasan agar distribusi BBM berjalan lancar dan tidak terjadi kendala pasokan di daerah-daerah yang menjadi tujuan utama pemudik.
Selain itu, badan usaha seperti BP-AKR dan Vivo Energy Indonesia juga telah menyiapkan strategi khusus dalam menghadapi lonjakan permintaan, baik dari segi stok maupun distribusi. Dengan adanya upaya bersama ini, diharapkan masyarakat dapat menjalani perjalanan mudik dengan lancar tanpa hambatan akibat kelangkaan BBM.
Pemerintah juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap bijak dalam menggunakan BBM selama periode mudik dan memastikan pembelian dilakukan di SPBU resmi untuk menghindari spekulasi harga maupun potensi penyalahgunaan.
Ke depan, Kementerian ESDM dan BPH Migas berjanji akan terus berupaya meningkatkan efisiensi distribusi BBM, termasuk mempercepat proses administrasi perizinan bagi SPBU swasta guna menghindari kendala pasokan di masa mendatang.