Sembako

Peninjauan Pasar di Aceh Utara Jelang Ramadhan: Polisi Ingatkan Warga Tidak Menimbun Sembako

Peninjauan Pasar di Aceh Utara Jelang Ramadhan: Polisi Ingatkan Warga Tidak Menimbun Sembako
Peninjauan Pasar di Aceh Utara Jelang Ramadhan: Polisi Ingatkan Warga Tidak Menimbun Sembako

JAKARTA – Menjelang bulan suci Ramadhan, kebutuhan bahan pokok seringkali menjadi perhatian utama masyarakat. Fenomena ini tak jarang menimbulkan aksi pembelian berlebihan dan penimbunan sembako. Atas dasar itu, Polres Aceh Utara melakukan tindakan preventif dengan mengingatkan warga untuk tidak menimbun dan membeli sembako secara bijak. Langkah ini bertujuan agar seluruh lapisan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan mereka selama bulan puasa tanpa mengalami lonjakan harga yang tidak wajar.

Kapolres Aceh Utara, AKBP Nanang Indra Bakti SH SIK, melakukan monitoring langsung untuk memastikan ketersediaan dan harga bahan pokok di pasar tradisional Kecamatan Tanah Jambo Aye. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi lonjakan harga dan memastikan kelancaran distribusi sembako saat Ramadhan. "Pengecekan yang kita lakukan seperti ketersediaan bahan pokok harga serta memastikan pendistribusian Bapokting berjalan lancar hingga ke masyarakat," jelas Kapolres AKBP Nanang.

Monitoring yang dilakukan tidak hanya mencakup ketersediaan bahan pokok, tetapi juga memastikan bahwa harga-harga tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat. Dalam kesempatan ini, Kapolres didampingi oleh pejabat utama Polres dan Personel Polsek Tanah Jambo Aye, serta sejumlah pejabat daerah dan dinas terkait.

Kolaborasi dan Kerjasama Antar Lembaga

Kegiatan monitoring ini juga dihadiri oleh Sekda Aceh Utara, Dr Murtala MSi, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Utara, Armelia Amri ST MSi, dan beberapa perwakilan dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Disperindag dan UKM) Aceh Utara. Dinas Perhubungan serta unsur Muspika Kecamatan Tanah Jambo Aye juga turut hadir, menunjukkan sinergi antar instansi dalam menjaga kestabilan ekonomi daerah.

Kapolres Aceh Utara menegaskan komitmennya bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kabupaten Aceh Utara untuk menjaga ketersediaan dan harga sembako yang stabil. "Diharapkan dengan adanya peninjauan yang kita lakukan dapat memberi dampak yang baik sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari jelang maupun saat bulan suci Ramadhan," ujar AKBP Nanang.

Menghadapi Tradisi Meugang di Aceh

Tidak jauh dari Tanah Jambo Aye, tradisi Meugang yang merupakan bagian dari kebiasaan masyarakat Aceh menjelang Ramadhan juga menjadi perhatian khusus. Sekda Aceh Utara, Dr Murtala MSi, bersama rombongan melakukan pemantauan di Pasar Kota Lhoksukon, Kecamatan Lhoksukon, pada Selasa, 25 Februari 2025. Tujuan utama dari kunjungan ini adalah untuk memantau situasi harga daging sapi serta kestabilan harga bahan kebutuhan pokok masyarakat.

Uniknya, meskipun permintaan tinggi menjelang Meugang, harga daging sapi di pasar masih menunjukkan kestabilan, berkisar antara Rp 140 ribu hingga Rp 150 ribu per kilogram. "Harga daging sapi masih tergolong stabil, dan kami berkomitmen untuk terus memantau agar tidak terjadi fluktuasi yang merugikan masyarakat," ungkap Dr Murtala.

Langkah-Langkah Selanjutnya

Dalam upaya menjaga kestabilan ekonomi ini, kolaborasi antara pemerintah daerah, aparat kepolisian, dan masyarakat menjadi sangat vital. Pejabat daerah menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menghadapi bulan Ramadhan, terutama dalam hal pengelolaan stok dan pembelian sembako. "Melalui upaya bersama, kami yakin masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih tenang," tambah Dr Murtala.

Pengawasan terhadap distribusi barang dan pengecekan masa kedaluwarsa produk sembako juga menjadi fokus utama. Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak hanya stok yang cukup, tetapi juga kualitas barang untuk kesehatan konsumen terjaga. Dengan kegiatan yang terus berlanjut hingga bulan Ramadhan tiba, diharapkan mampu memberikan rasa nyaman dan aman bagi masyarakat.

Kegiatan monitoring dan evaluasi ini menjadi cerminan betapa pentingnya peran sinergis antara sektor publik dan masyarakat dalam menjaga stabilitas harga dan mencegah praktik-praktik yang dapat merugikan khalayak ramai. Tanpa kerjasama yang solid, upaya ini tidak akan mencapai hasil yang diharapkan.

Dengan demikian, mari kita sambut bulan suci Ramadhan dengan semangat kebersamaan, menjaga persediaan bahan pokok secara bijak, dan mendukung langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah serta aparat keamanan. Hanya dengan cara ini, kestabilan ekonomi dan ketenangan dalam ibadah dapat terwujud.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index