JAKARTA – Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Tanjung Redeb yang berlangsung Kamis, 20 Februari 2025, menempatkan perbaikan drainase dan infrastruktur sebagai prioritas utama. Forum tahunan ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan usulan terkait pembangunan wilayah mereka.
Dalam Musrenbang kali ini, sebanyak 628 usulan disampaikan oleh enam kelurahan yang ada di Kecamatan Tanjung Redeb. Mayoritas dari usulan tersebut menyoroti masalah banjir yang kerap menghantui warga setempat setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan betapa mendesaknya kebutuhan akan perbaikan sistem drainase untuk mencegah bencana banjir yang berpotensi merugikan warga.
Banjir Sebagai Tantangan Utama
Camat Tanjung Redeb, Totoh Marjito, mengungkapkan bahwa banjir merupakan tantangan terbesar yang dihadapi oleh wilayah ini. "Banjir bukan hanya mengganggu aktivitas sehari-hari warga, tetapi juga merusak infrastruktur jalan dan fasilitas umum lainnya. Oleh karena itu, penanganan drainase menjadi prioritas utama dalam Musrenbang tahun ini," ujar Totoh.
Salah satu wilayah yang paling sering terendam banjir adalah kawasan sekitar Sungai Segah. Totoh menambahkan, "Kita harus mulai membenahi sistem drainase di titik-titik rawan untuk mencegah banjir berulang setiap musim hujan."
Peningkatan Kualitas Infrastruktur
Selain penanganan banjir, pembangunan infrastruktur juga menjadi perhatian utama. Banyak jalan di Tanjung Redeb yang kondisinya memprihatinkan akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh banjir. Oleh karena itu, perbaikan dan peningkatan kualitas jalan menjadi salah satu usulan yang terus diperjuangkan warga.
"Infrastruktur yang memadai adalah tulang punggung dari perekonomian daerah. Jika jalan-jalan rusak, distribusi barang dan mobilitas warga terganggu. Inilah mengapa kita juga fokus pada pembangunan infrastruktur," jelas Totoh.
Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan
Musrenbang menjadi momentum penting bagi warga untuk aktif berpartisipasi dalam pembangunan daerah. Setiap usulan dari masyarakat akan ditindaklanjuti dengan kajian mendalam untuk kemudian diintegrasikan dalam rencana pembangunan daerah.
Salah seorang warga Kelurahan Karang Ambun, Bambang, menyampaikan harapannya, "Kami berharap semua pihak, baik pemerintah maupun warga, dapat bekerja sama untuk mewujudkan lingkungan yang lebih baik. Karena sejatinya, pembangunan bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, tetapi juga kita semua sebagai warga."
Selain usulan perbaikan fisik, seperti drainase dan jalan, ada pula usulan terkait peningkatan kualitas layanan publik. Di antaranya adalah usulan penambahan fasilitas kesehatan dan pendidikan yang dinilai masih kurang memadai di beberapa kelurahan.
Komitmen Pemerintah Kecamatan
Pemerintah Kecamatan Tanjung Redeb berkomitmen untuk menindaklanjuti setiap aspirasi yang ada. Totoh Marjito menegaskan, "Kami akan berupaya maksimal untuk merealisasikan usulan-usulan yang sudah disampaikan dalam Musrenbang ini. Tentunya dengan kolaborasi dari semua pihak terkait."
Pemerintah kecamatan juga berencana untuk menjalin koordinasi intensif dengan Pemerintah Kabupaten Berau guna mempercepat pelaksanaan program-program prioritas yang telah direncanakan.
Arah Pembangunan Berkelanjutan
Sebagai langkah lanjutan, pemerintah kecamatan berencana untuk menerapkan sistem drainase yang lebih mutakhir dan adaptif terhadap perubahan cuaca ekstrem. Selain itu, integrasi program peningkatan infrastruktur dengan kebijakan ramah lingkungan akan terus didorong.
Memasuki akhir Musrenbang, Totoh menyampaikan bahwa partisipasi aktif dari masyarakat adalah pilar utama bagi terciptanya pembangunan yang berhasil dan berkelanjutan. "Kita semua memikul tanggung jawab untuk menjadikan Tanjung Redeb sebagai daerah yang lebih baik dan kuat dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan," ungkapnya.
Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, Kecamatan Tanjung Redeb optimis dapat mengatasi permasalahan yang ada dan terus bergerak maju menuju pembangunan yang lebih baik dan berkelanjutan di tahun-tahun mendatang.