GAS

Langkanya Gas LPG 3 Kg di Tenggarong: Warga Serbu Operasi Pasar Murah

Langkanya Gas LPG 3 Kg di Tenggarong: Warga Serbu Operasi Pasar Murah
Langkanya Gas LPG 3 Kg di Tenggarong: Warga Serbu Operasi Pasar Murah

JAKARTA  - Langkanya gas LPG 3 kilogram di pasaran membuat ratusan warga Tenggarong berbondong-bondong memadati halaman Kreatif Park di Jalan Ahmad Muksin sejak pagi hari. Mereka berusaha mendapatkan gas bersubsidi ini di operasi pasar murah yang diadakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

Operasi Pasar Murah: Penanggulangan Kenaikan Harga

Operasi pasar khusus ini diadakan sebagai langkah responsif terhadap kelangkaan dan naiknya harga elpiji 3 kg yang menjadi perhatian penting masyarakat. Dalam waktu singkat, sebanyak 560 tabung gas elpiji bersubsidi habis diserbu warga yang rela mengantre sejak pukul 07.00 WITA.

Guna membantu meringankan beban ekonomi warga, harga gas subsidi ini dijual lebih murah, yaitu seharga Rp19 ribu per tabung. Hal ini tentu berbeda dengan harga pasar yang melambung akibat kelangkaan.

Ketersediaan Gas Elpiji: Hasil Kerja Sama Dinas dan Pertamina

Menurut Surat Dinas Perindustrian Nomor P 561/Disperindag/Dag/065.20/02/2025 yang dikeluarkan pada 14 Februari 2025, program ini menjadi bagian dari kerja sama antara Dinas Perindustrian dan PT Pertamina guna memastikan ketersediaan LPG bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Plt. Kadis Disperindag) Kutai Kartanegara, melalui Staf Sarana dan Pelaku Distribusi Disperindag, Catur Supraptono, menyatakan, "Kegiatan ini diharapkan dapat meringankan beban rumah tangga dan mengatasi kelangkaan yang terjadi di pasaran," ujarnya.

Antrean Panjang: Warga Berebut Gas Bersubsidi

Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa animo masyarakat sangat tinggi, dengan ratusan warga dari berbagai kalangan, mulai dari ibu rumah tangga hingga remaja, mengantre hingga dua jam. Ketika truk pengangkut gas tiba, mereka segera berebut untuk mendapatkan tabung LPG 3 kg dengan harga subsidi.

Distribusi gas elpiji bersubsidi ini saat ini dilakukan di tiga kecamatan, yakni Tenggarong, Muara Wis, dan Tabang. Catur menambahkan, "Dari 19 kecamatan, baru 3 yang didistribusikan. Rencana awalnya memang semua kecamatan, tetapi karena ada efisiensi anggaran, kami masih menyesuaikan."

Pembatasan Pembelian: Hanya untuk Masyarakat Miskin

Untuk menjaga distribusi yang adil, setiap kepala keluarga hanya diperbolehkan membeli satu tabung gas. Pegawai Disperindag pun melakukan pengecekan KTP setiap warga sebelum penyerahan tabung dari distributor resmi.

Pemerintah juga menegaskan bahwa gas elpiji 3 kilogram ini diperuntukkan khusus bagi masyarakat miskin, sehingga ASN tidak diizinkan mengantre atau membeli gas subsidi. "Gas subsidi bukan hak ASN karena mereka tidak termasuk dalam kategori masyarakat miskin," tegas Catur. Namun, pensiunan ASN masih diperbolehkan membeli gas bersubsidi dengan menunjukkan identitas yang sah.

Tiga Distributor Resmi: Mengupayakan Keterjangkauan Harga

Sampai saat ini, gas elpiji 3 kg di Kutai Kartanegara didistribusikan oleh tiga distributor resmi. Jumlah ini dapat bertambah seiring dengan penyesuaian anggaran. "Untuk target distribusi, kami masih menunggu kepastian anggaran. Kami bekerja sama dengan distributor, dan sejauh ini sudah ada tiga yang beroperasi," tambah Catur.

Melalui langkah operasi pasar ini, pemerintah berharap masyarakat dapat memperoleh gas elpiji 3 kilogram dengan harga yang wajar sesuai ketentuan. Pendistribusian ini juga diharapkan mampu mengatasi kelangkaan dan mencegah kenaikan harga tidak terkendali di pasaran. Pemerintah menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik dalam menghadapi situasi ini, sambil memastikan terus tersedianya pasokan gas elpiji yang memadai bagi warga Kutai Kartanegara.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index