UMKM

Dukung Produk UMKM Warga Binaan Lapas Tual: Kerajinan Tangan Bernilai Tinggi dari Balik Jeruji

Dukung Produk UMKM Warga Binaan Lapas Tual: Kerajinan Tangan Bernilai Tinggi dari Balik Jeruji
Dukung Produk UMKM Warga Binaan Lapas Tual: Kerajinan Tangan Bernilai Tinggi dari Balik Jeruji

JAKARTA - Dalam usaha yang penuh dedikasi untuk memberdayakan warga binaan, Lapas Tual berhasil membuktikan bahwa kreativitas dan keterampilan dapat tumbuh subur bahkan di dalam lingkungan terbatas. Melalui program pembinaan yang intensif, para narapidana di Lapas Tual kini mampu menghasilkan beragam kerajinan tangan berkualitas tinggi. Di antara hasil karya tersebut adalah prasasti, batu nisan, serta sabuk yang terbuat dari kayu hitam dan akrilik, yang tidak hanya memikat secara estetis, tetapi juga memiliki nilai ekonomi yang signifikan. Program ini dirancang sebagai salah satu upaya rehabilitasi, memberikan keterampilan berharga yang dapat digunakan para warga binaan saat mereka kembali ke masyarakat.

Kasubsi Kegiatan Kerja Lapas Tual, Madjid Ohorella, memberikan apresiasi tinggi terhadap pencapaian ini. Mengakui perjuangan dan kerja keras para warga binaan, Ohorella menyatakan, “Melalui pembinaan ini, kami ingin membekali mereka dengan keterampilan produktif. Ini adalah wujud nyata dari program rehabilitasi agar mereka tidak hanya menjalani hukuman, tetapi juga memiliki harapan dan masa depan yang lebih baik.”

Sementara itu, Kepala Lapas Tual, Nurchalis Nur, menjelaskan bahwa kerajinan tangan ini dihasilkan sebagai bagian dari dukungan terhadap 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto. Salah satu fokus utama program tersebut adalah penguatan dan peningkatan pendayagunaan warga binaan untuk menghasilkan produk UMKM. “Produk yang dihasilkan sudah diminati oleh masyarakat lokal dan memiliki potensi untuk berkembang di pasar yang lebih luas,” tambah Nurchalis.

Pencapaian ini tidak hanya dirasakan oleh pihak pengelola Lapas, namun juga oleh para warga binaan. Salah seorang dari mereka mengungkapkan rasa syukurnya, “Awalnya saya ragu, tapi dengan bimbingan dari para petugas, saya bisa belajar banyak hal baru. Sekarang saya merasa punya kemampuan untuk memulai sesuatu yang positif di luar nanti.” Pernyataan ini menggambarkan betapa pentingnya dukungan dan kesempatan yang diberikan, tidak hanya membentuk keterampilan baru tetapi juga membangun kepercayaan diri serta semangat para narapidana.

Melihat keberhasilan ini, produk-produk hasil kerajinan warga binaan Lapas Tual direncanakan akan dipamerkan pada Hari Bhakti Pemasyarakatan (HBP) yang akan datang pada bulan April. Acara ini dirancang sebagai bentuk apresiasi dan peluang promosi terhadap hasil karya mereka. Melalui langkah ini, diharapkan semakin banyak warga binaan yang termotivasi untuk berkarya lebih giat, dan Lapas Tual semakin dikenal sebagai lembaga yang mendukung kuat rehabilitasi dan reintegrasi sosial. “Kami optimis, kegiatan ini akan terus memberikan manfaat besar, baik bagi warga binaan maupun masyarakat luas,” tutup Nurchalis dengan harapan yang besar.

Program pembinaan di Lapas Tual ini menjadi refleksi dari bagaimana sebuah sistem pemasyarakatan dapat mengubah hidup seseorang. Dengan adanya dukungan dan strategi yang tepat, narapidana tidak hanya menjalani masa hukuman semata, tetapi diberi pendidikan skill yang memungkinkan mereka berkontribusi positif dalam masyarakat.

Sebagai bagian dari langkah strategis, Lapas Tual juga berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap produksi dan pengembangan kerajinan tangan dilakukan dengan memerhatikan standar kualitas. Pemilihan bahan, desain, dan proses produksi terus dipantau agar hasilnya tidak jauh berbeda dari produk yang dibuat oleh profesional di luar lapas.

Pendampingan dari pihak lapas juga tidak berhenti di sini. Pihak terkait terus berkoordinasi dengan berbagai pihak eksternal yang dapat membantu memasarkan hasil karya para warga binaan ini ke pasar yang lebih luas, baik di level nasional maupun internasional. Ini menjadi langkah nyata agar setelah menyelesaikan masa hukumannya, para warga binaan tidak hanya membawa keterampilan tetapi juga portofolio dan pengalaman kerja yang berarti.

Secara keseluruhan, usaha dari Lapas Tual dan komitmen semua pihak yang terlibat menunjukkan bahwa melalui kreativitas dan kerja keras, produk berkualitas tinggi dapat dihasilkan dari tempat-tempat yang tidak terduga. Kerajinan tangan ini tidak hanya menjadi bukti dari kemampuan para warga binaan tetapi juga simbol kebangkitan dan kemampuan untuk mengubah hidup menjadi lebih baik. Dengan program pembinaan ini, Lapas Tual berharap dapat menyalurkan kembali para narapidana sebagai individu yang lebih baik dan siap menghadirkan dampak positif dalam lingkungannya kelak.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index