JAKARTA – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Way Kanan baru-baru ini menggelar Ujian Praktek Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) untuk siswa kelas XII. Ujian ini berlangsung dari tanggal 18 hingga 20 Februari 2025 dan bertujuan untuk mengevaluasi tingkat kebugaran fisik siswa menjelang akhir tahun pelajaran 2024/2025.
Kepala MAN 1 Way Kanan, Ahmad Zazili, mengungkapkan bahwa ujian praktek ini tidak hanya sekadar ujian akhir, melainkan juga menjadi parameter penting untuk mengukur sejauh mana kebugaran siswa telah berkembang selama mengikuti pembelajaran di sekolah. "Ujian praktek PJOK ini dirancang untuk memberikan gambaran jelas mengenai kondisi fisik siswa. Hal ini penting agar kita sebagai lembaga pendidikan bisa memastikan siswa memiliki kesehatan fisik yang optimal," ungkap Zazili.
Rangkaian Ujian Praktek
Pelaksanaan ujian praktek PJOK di MAN 1 Way Kanan meliputi berbagai jenis tes yang menilai kemampuan fisik murid secara menyeluruh. Di antaranya adalah senam, tes kekuatan otot lengan dengan pull up, tes sit up untuk mengukur kekuatan otot perut, tes vertical jump sebagai pengukur daya ledak, serta tes lari jarak jauh untuk menilai ketahanan fisik siswa.
“Setiap tes memiliki perannya masing-masing dalam menilai aspek kebugaran yang berbeda. Misalnya, tes vertical jump merupakan cara efektif untuk mengukur daya ledak yang penting bagi aktivitas olahraga tertentu,” ujar Zazili menegaskan pentingnya setiap bagian dari tes.
Persiapan Matang dan Fokus
Ahmad Zazili menekankan pentingnya persiapan matang dan keberanian siswa dalam menghadapi ujian ini. Ia mengajak seluruh siswa untuk fokus dan tidak terpengaruh oleh distraksi yang dapat mengganggu konsentrasi saat ujian berlangsung. "Saya minta siswa-siswi untuk menyiapkan diri sebaik mungkin. Dengan konsentrasi penuh, mereka dapat menunjukkan performa terbaiknya dalam setiap aspek ujian ini," tambahnya.
Peran Ujian Praktek dalam Pengembangan Diri Siswa
Zazili menjelaskan lebih lanjut bahwa hasil ujian praktek ini akan digunakan sebagai tolak ukur bagi madrasah untuk mengevaluasi dan meningkatkan program kebugaran jasmani di masa mendatang. "Hasil ujian ini akan menjadi data penting untuk dievaluasi. Kami akan memanfaatkan informasi ini untuk memperbaiki kurikulum dan program kebugaran agar lebih sesuai dengan kebutuhan siswa ke depannya," jelasnya.
Dampak Terhadap Kurikulum
Lebih lanjut, Zazili berharap bahwa melalui ujian praktek ini, pihak madrasah dapat mengidentifikasi kelemahan dan kelebihan dalam program pendidikan jasmani yang selama ini diterapkan. "Kami ingin memastikan bahwa setiap siswa dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, tidak hanya secara akademis tetapi juga dalam aspek fisik," tuturnya.
Sebagai penutup, Kepala MAN 1 Way Kanan menegaskan pentingnya keseimbangan antara prestasi akademik dan kebugaran fisik dalam mendukung pengembangan diri siswa secara menyeluruh. "Kami percaya bahwa kesehatan fisik adalah pondasi penting bagi setiap siswa untuk dapat meraih sukses di masa depan. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk terus melakukan evaluasi dan pengembangan di bidang ini," pungkas Zazili.
Dampak Positif Bagi Siswa
Bagi siswa, ujian ini justru menjadi tantangan baru yang positif. Salah seorang siswa kelas XII, Rahmat Hidayat, menyatakan bahwa ujian praktek seperti ini memberikan pengalaman belajar yang berbeda. "Tes ini bukan hanya sekedar tentang mendapatkan nilai, tetapi juga tentang memahami seberapa bugar dan sehat kita sekarang ini. Ini memotivasi saya untuk terus berolahraga secara rutin," ujar Rahmat.
Para siswa menyambut kegiatan ini dengan antusias. Mereka terlihat bersemangat mengikuti setiap rangkaian tes yang dilakukan, meskipun beberapa dari mereka merasa sedikit gugup di awal. Namun, dorongan semangat dari teman-teman dan guru membuat suasana ujian menjadi lebih kondusif.