Kesehatan

RSD Kalisat Laksanakan Vaksinasi Hepatitis B Dosis II untuk Tenaga Kesehatan

RSD Kalisat Laksanakan Vaksinasi Hepatitis B Dosis II untuk Tenaga Kesehatan
RSD Kalisat Laksanakan Vaksinasi Hepatitis B Dosis II untuk Tenaga Kesehatan

JAKARTA - Pada hari Jumat, 31 Januari 2025, Rumah Sakit Daerah (RSD) Kalisat mengadakan vaksinasi dosis kedua untuk Hepatitis B yang ditujukan kepada tenaga medis dan kesehatan. Kegiatan ini diadakan sebagai bagian dari upaya sistematis untuk melindungi tenaga kesehatan dari paparan virus hepatitis B selama mereka menjalankan tugas di lingkungan kerja yang berisiko tinggi.

Vaksinasi dilaksanakan di RSD Kalisat dan menyasar berbagai tenaga kesehatan dari Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Golongan yang mendapatkan prioritas meliputi dokter umum, dokter gigi, perawat, bidan, dan ahli teknologi laboratorium medik. Pada Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKTRL), vaksinasi diberikan kepada dokter umum, dokter gigi spesialis, spesialis penyakit dalam, obgyn, spesialis bedah, spesialis anestesi, spesialis patologi klinik, perawat, bidan, dan ahli teknologi laboratorium medik.

Vaksin yang digunakan dalam program ini adalah vaksin hepatitis B rekombinan dengan single dose prefill injection device. Rangkaian vaksin ini terdiri dari tiga dosis, dengan interval satu bulan antara dosis pertama dan kedua, diikuti dengan jarak lima bulan antara dosis kedua dan ketiga. Prosedur ini sesuai dengan aturan medis yang dirancang untuk memaksimalkan efektivitas imunisasi terhadap virus hepatitis B.

Dr. Ika Pratama, Direktur RSD Kalisat, menyatakan, "Kegiatan vaksinasi ini adalah langkah lanjut dari Kebijakan Kementerian Kesehatan untuk memperkuat sistem kesehatan Indonesia. Dengan melindungi tenaga medis dan tenaga kesehatan dari hepatitis B, kita menjaga keamanan dan kualitas pelayanan kesehatan yang mereka berikan setiap hari."

Hepatitis B merupakan sebuah penyakit menular yang dapat menyebar melalui kontak dengan darah dan cairan tubuh lain dari individu yang terinfeksi. Tenaga medis dan tenaga kesehatan sangat berisiko karena mereka sering terpapar pada situasi yang melibatkan darah dan cairan tubuh potensial terinfeksi. Melalui program vaksinasi ini, diharapkan risiko tersebut dapat ditekan seminimal mungkin.

Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hepatitis B menjadi risiko profesi yang signifikan bagi tenaga medis di seluruh dunia. "Inisiatif vaksinasi hepatitis B ini bukan hanya melindungi kesehatan individu tenaga kesehatan, tetapi juga merupakan strategi untuk mencegah penyebaran virus kepada pasien dan masyarakat luas," tambah Dr. Ika.

Program imunisasi ini tidak hanya bermanfaat bagi tenaga kesehatan secara individu, tetapi juga meningkatkan keamanan lingkungan rumah sakit dan masyarakat sekitarnya. Dengan berkurangnya risiko penularan dari tenaga kesehatan ke pasien dan vice versa, kepercayaan publik terhadap sistem kesehatan akan bertambah.

Program vaksinasi ini juga mendapat respons positif dari tenaga kesehatan yang mengikutinya. Satu perawat yang berpartisipasi, Rini Susanti, mengungkapkan rasa syukurnya, "Sebagai tenaga kesehatan, kami terkadang mengabaikan risiko yang kami hadapi setiap hari. Vaksin ini memberi saya dan rekan-rekan rasa aman untuk memberikan layanan kesehatan tanpa khawatir pada risiko infeksi."

Imunisasi kali ini dikatakan mencapai sasaran yang telah ditetapkan dengan lancar. Semua peserta yang menerima vaksinasi mengikuti proses registrasi yang telah ditetapkan sebelumnya, memastikan bahwa setiap tahap dilaksanakan sesuai standar protokol kesehatan yang berlaku.

Dengan begitu, pelaksanaan vaksinasi hepatitis B dosis II di RSD Kalisat tidak hanya menunjukkan komitmen terhadap kesehatan para tenaga medis, tetapi juga menegaskan pentingnya langkah pencegahan dalam melindungi masyarakat dari virus menular seperti hepatitis B. Upaya ini diharapkan bisa menjadi contoh bagi rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya dalam menyelenggarakan program serupa.

Program vaksinasi ini merupakan salah satu langkah penting dalam memupuk ketahanan kesehatan nasional, memberikan perlindungan optimal bagi tenaga medis kita yang bekerja di garis depan pelayanan kesehatan. Hanya dengan kolaborasi dan tindakan proaktif, kita dapat menghadapi tantangan kesehatan masa depan dengan lebih baik lagi.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index