SERANG – Menyambut datangnya libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Polda Banten mempersiapkan langkah-langkah antisipatif dalam menghadapi kemungkinan cuaca buruk yang dapat mengganggu penyeberangan ferry dari Pelabuhan Merak menuju Bakauheni. Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto menegaskan bahwa pihaknya berencana untuk menghentikan penyeberangan kapal ferry jika cuaca buruk mengancam keselamatan, dengan berkoordinasi bersama ASDP dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP).
“Tentu ini akan berimplikasi pada arus lalu lintas yang berpotensi mengekor hingga ke jalan tol,” kata Kapolda Banten, Irjen Pol Suyudi Ario Seto. Ia menambahkan harapan agar cuaca tetap bersahabat supaya proses penyeberangan di berbagai dermaga di wilayah Banten bisa berjalan dengan lancar dan tanpa gangguan.
Dalam upaya memastikan keamanan dan ketertiban selama periode libur tersebut, Polda Banten bersama Pemprov Banten, TNI, dan Polri mengerahkan sebanyak 4.302 personel dalam Operasi Lilin Maung 2024. Selain itu, disiapkan juga 51 pos yang terdiri dari 41 pos pengamanan, sembilan pos pelayanan, dan dua pos terpadu sebagai pusat koordinasi dan pengendalian.
Kepala Direktorat Lalu Lintas Polda Banten, Kombes Pol Leganek Mawardi, menegaskan bahwa jika terjadi kepadatan lalu lintas hingga ke jalan tol, pihaknya akan menerapkan sistem tunda untuk mengatur aliran kendaraan menuju kantong-kantong parkir di pelabuhan seperti Merak, Indah Kiat, Ciwandan, dan BBJ. "Selanjutnya, jika cuaca ekstrem menghambat fungsional dermaga, kami akan melakukan rekayasa lalu lintas untuk kendaraan kecil atau roda empat,” ujar Kombes Pol Leganek.
Lebih lanjut, Leganek menjelaskan bahwa kendaraan roda empat akan dialihkan melalui Cilegon Barat menuju selatan Pelabuhan Merak untuk mencari perlindungan atau mencari rute alternatif. Sementara itu, kendaraan berat akan diarahkan ke Cilegon Timur dan buffer area di Pelabuhan BBJ. "Ini akan diterapkan jika terjadi kontingensi untuk memastikan kenyamanan, keselamatan, dan ketertiban lalu lintas," imbuhnya.
Masyarakat yang berniat melakukan perjalanan selama libur Natal dan Tahun Baru 2025 diimbau untuk melakukan pengecekan kendaraan dan memastikan pengemudi dalam kondisi yang prima demi keselamatan di jalan.
Menurut data terbaru, sekitar 110,67 juta orang diprediksi akan menjalankan aktivitas mudik selama libur Nataru ini. Lonjakan pergerakan diproyeksikan mulai terjadi pada Sabtu, 21 Desember 2024. "Puncak arus mudik diperkirakan pada tanggal 21 dan 28 Desember 2024," ungkap Kadiv Humas Polri, Irjen Sandi Nugroho.
Prediksi puncak arus balik sendiri akan terjadi pada Minggu, 29 Desember 2024 dan Rabu, 1 Januari 2025. Sandi mengatakan bahwa jumlah masyarakat yang melakukan perjalanan mudik dan liburan tahun ini mengalami peningkatan daripada tahun sebelumnya. Berdasar pada data Kementerian Perhubungan (Kemenhub), kenaikan terjadi sebesar 2,83 persen, yang berarti tambahan sekitar 3,04 juta orang.
Dengan tingginya mobilitas masyarakat, Polri merencanakan penerapan rekayasa lalu lintas seperti contra flow dan one way di beberapa titik sesuai kebutuhan untuk mendukung kelancaran arus mudik dan balik. "Strategi ini telah terbukti efektif dalam Operasi Ketupat 2024 dan akan kembali digunakan," jelas Sandi.
Operasi pengamanan Nataru nantinya melibatkan berbagai pihak dalam Operasi Lilin 2024 yang berlangsung dari Sabtu, 21 Desember 2024 hingga Kamis, 2 Januari 2025. Operasi ini diperkirakan melibatkan 141.605 personel gabungan dengan mendirikan 2.794 posko, yang terdiri dari pos pengamanan, pos pelayanan, dan pos terpadu, sebagai langkah proaktif mengantisipasi berbagai kemungkinan tantangan di lapangan.
Melalui koordinasi dan persiapan yang matang, Polda Banten beserta seluruh pihak terkait berharap dapat memastikan kelancaran dan keamanan bagi seluruh masyarakat yang akan merayakan libur Natal dan Tahun Baru.