PLN

PLN dan Energy Exemplar Bersatu Pacu Transisi Energi Indonesia

PLN dan Energy Exemplar Bersatu Pacu Transisi Energi Indonesia
PLN dan Energy Exemplar Bersatu Pacu Transisi Energi Indonesia

JAKARTA - PT PLN (Persero) menggandeng Energy Exemplar, perusahaan global yang berbasis di Australia, untuk memperkuat proses transisi energi di Indonesia. Kolaborasi ini menandai langkah strategis guna mengoptimalkan energy modelling dengan sistem Plexos, teknologi terdepan yang dipakai dalam sistem kelistrikan di berbagai belahan dunia. Fokus utama dari kerjasama ini adalah untuk mendukung percepatan implementasi transisi energi dengan meningkatkan keandalan sistem kelistrikan nasional dalam mencapai peta jalan energi baru terbarukan (EBT) yang ambisius.

Dalam upaya mendukung visi energi nasional Presiden Prabowo Subianto, PLN merancang roadmap yang ambisius hingga 2040 untuk meningkatkan porsi EBT, meliputi surya, angin, hidro, geotermal, dan nuklir, hingga mencapai 75% atau setara dengan 75 gigawatt (GW) dari total kapasitas energi nasional. Transisi ini diperkirakan akan mengubah wajah perencanaan energi di Indonesia, mengingat peningkatan signifikan pada kapasitas variable renewable energy.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan perubahan ini mengakibatkan pergantian dari pemanfaatan pembangkit berbasis batubara yang stabil kepada sumber energi yang dominan dari EBT yang bersifat intermiten. “Dulu sistem kelistrikan kita didominasi pembangkit batubara yang bersifat baseload. Maka sistem kelistrikan kita pun lebih sederhana. Sedangkan ke depan, sistem akan didominasi pembangkit EBT dari surya dan angin yang bersifat intermiten. Maka sistem kelistrikan akan menjadi lebih kompleks,” ungkap Darmawan dalam siaran pers, Jumat, 20 Desember 2024.

Perubahan ini memaksa PLN untuk mendesain ulang pengembangan pembangkit yang responsif cepat serta mengintegrasikan sistem penyimpanan energi baterai guna menjaga kestabilan pasokan listrik. “Bahkan untuk memastikan kestabilan sistem secara end to end, PLN mempersiapkan juga Smart Grid sebagai operasi kelistrikan terdigitalisasi melalui smart power plant, smart transmission, smart dispatch center, smart distribution sampai smart metering di sisi pelanggan," tambah Darmawan.

Selain dari sisi variable renewable energy, PLN juga menargetkan peningkatan baseload renewable energy yang stabil seperti hidro dan geotermal, dari sebelumnya 16 GW menjadi 33 GW. Namun, pengembangan ini tidak lepas dari tantangan, yakni jarak yang jauh antara lokasi pembangkit dengan pusat demand. "Dulu pembangkit-pembangkit fosil yang bersifat baseload bisa dibangun langsung berdekatan dengan pusat-pusat permintaan. Maka jalur-jalur transmisi pun dibangun dengan jumlah yang minimal. Tetapi ke depan akan ada mismatch antara lokasi pembangkit hydro dan geotermal yang jauh dengan pusat-pusat demand," papar Darmawan.

Energy modelling adalah kunci dalam merancang jalur transmisi hijau yang melintasi Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, dan Nusa Tenggara sepanjang 70.000 km. "Diperlukan energy modelling yang juga berbasis spasial sebagai upaya balancing antara pasokan dan demand di seluruh Indonesia," kata Darmawan.

PLN memandang pentingnya keberlanjutan kerjasama dengan Plexos dan terus melakukan studi komparatif serta benchmarking terhadap sistem kelistrikan internasional yang telah sukses menangani peningkatan EBT skala besar. “Ini sebagai upaya untuk memperkuat perancangan sistem kelistrikan yang jauh lebih robust," tegasnya.

Adopsi sistem Plexos adalah bagian dari strategi PLN dalam menciptakan perencanaan kelistrikan komprehensif—dari proyeksi permintaan hingga pasokan, pembangunan, operasi sistem, sampai efisiensi investment dalam sistem kelistrikan. "Dua tahun lalu PLN melakukan lawatan ke Eropa dan bertemu International Energy Agency (IEA), di mana mereka menggunakan energy modelling system standar terbaik yaitu Plexos. Maka PLN pun mengadopsi sistem tersebut dan terus melakukan pendalaman," jelas Darmawan.

Head of Energy Modelling dari Energy Exemplar, Ali Ghahremanlou, mengungkapkan antusiasmenya terhadap kolaborasi ini. "Maka kami siap mendukung PLN sepenuhnya dalam aspek engineering support dan capacity building," cetusnya. Pujian ini sekaligus menggarisbawahi pentingnya peran Indonesia dalam panggung energi terbarukan global, dengan komitmen kuat untuk mencapai bauran energi yang lebih lestari.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index