JAKARTA - Pasar otomotif dunia tengah berdebar menanti peluncuran mobil listrik terbaru dari raksasa teknologi asal China, Xiaomi. Kendaraan terbaru yang diberi nama 'Xiaomi YU7' ini tertangkap kamera sedang diuji coba tanpa penutup stiker kamuflase di jalan-jalan China, menandakan kesiapan Xiaomi untuk menghadirkan inovasi terbarunya ke khalayak umum.
Menurut laporan terbaru yang dikutip dari Carnewschina pada Sabtu, 20 Desember, Xiaomi sebelumnya telah terpantau melakukan uji coba terhadap YU7, tetapi dengan tampilan yang disamarkan. Namun dalam pengujian terbaru ini, Xiaomi seolah ingin memperlihatkan kepercayaan dirinya dengan membiarkan bodi YU7 'telanjang', hanya ditempeli stiker bertuliskan 'test car'.
Sisi eksterior Xiaomi YU7 tampak mengadopsi elemen desain dari pendahulunya, Xiaomi SU7. Dari segi tampilan, YU7 mempertahankan desain sporty dengan lampu depan modern dan gril minimalis, menciptakan kesan agresif namun elegan. Garis desain yang menonjol pada kap mesin memberikan nuansa Eropa yang kental, menjanjikan tampilan yang memikat.
Kesan serupa juga terlihat di bagian belakang mobil yang menampilkan desain serupa dengan SU7. Perbedaan utama terletak pada pelek roda dan dimensi keseluruhan yang telah mengalami penyempurnaan untuk memberikan pengalaman berkendara yang lebih optimal.
Dalam sebuah pernyataan, Xiaomi telah menyampaikan dokumen homologasi kendaraan ini kepada Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT) China. Pengajuan izin ini esensial untuk memenuhi persyaratan regulator sebelum YU7 dapat dipasarkan secara resmi.
Setiap kendaraan di China diwajibkan untuk mendapatkan persetujuan dari regulator, dan MIIT merilis daftar mobil yang menjalani proses homologasi setiap bulan. Proses ini penting untuk memastikan kendaraan memenuhi standar kualitas dan keamanan yang ketat.
Laporan resmi menunjukkan bahwa YU7 akan dilengkapi dengan motor listrik ganda; masing-masing 220 kW di depan dan 288 kW di belakang. Kombinasi canggih ini menghasilkan total tenaga hingga 508 kW atau setara dengan 681 dk, menjadikannya salah satu SUV listrik paling bertenaga di kelasnya. Meskipun spesifikasi baterai NMC dari CATL belum terungkap, hal ini semakin menambah antisipasi terhadap peluncuran YU7.
"Xiaomi YU7 dirancang untuk menjadi penantang serius di segmen SUV listrik premium. Dengan performa tinggi dan desain menawan, kami yakin YU7 akan disukai pasar," ujar seorang sumber dari Xiaomi yang ingin tetap anonim.
Kabarnya, Xiaomi YU7 akan diposisikan di segmen yang lebih tinggi dibandingkan dengan SU7. Dengan harga jual berkisar antara 300.000 hingga 400.000 yuan (sekitar Rp 650-870 juta), YU7 menawarkan nilai yang kompetitif untuk SUV listrik di kelas premium, memastikan Xiaomi tetap relevan di pasar yang sangat dinamis ini.
Peluncuran Xiaomi YU7 bukan hanya menandakan keberanian Xiaomi untuk masuk lebih dalam ke industri otomotif berbasis listrik, tetapi juga menunjukkan ambisi perusahaan untuk menghadirkan lebih banyak pilihan bagi konsumen dalam memilih kendaraan ramah lingkungan namun tetap bertenaga.
Dengan banyaknya perhatian yang diberikan pada uji coba terbuka ini, Xiaomi seolah menyiapkan pijakan kuat untuk masa depan electric vehicle yang lebih inklusif di dunia, dan YU7 bisa menjadi babak baru dalam upaya inovatif perusahaan teknologi ini merambah dunia otomotif.
Sebagai perusahaan yang dikenal dengan gebrakan inovatifnya, Xiaomi kembali membuktikan bahwa mereka memiliki kapasitas untuk menghadirkan perubahan besar bagi industri otomotif. Kendaraan-kendaraan seperti Xiaomi YU7 menunjukkan bahwa era kendaraan listrik yang canggih dan terjangkau semakin dekat untuk menjadi kenyataan.
Dengan persiapan matang dalam pengembangan dan strategi pasar yang jitu, peluncuran Xiaomi YU7 bisa menjadi lompatan besar bagi Xiaomi dalam memenangkan persaingan di pasar otomotif dunia.