Penyeberangan

Antisipasi Kemacetan, Dishub Jatim Terapkan Penyudetan Truk Logistik saat Nataru

Antisipasi Kemacetan, Dishub Jatim Terapkan Penyudetan Truk Logistik saat Nataru
Antisipasi Kemacetan, Dishub Jatim Terapkan Penyudetan Truk Logistik saat Nataru

SURABAYA - Seperti yang sudah menjadi tradisi tahunan, libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) selalu menjadi momen yang dinanti banyak orang. Namun, di balik kemeriahan tersebut, tantangan besar juga menanti khususnya dalam hal pengelolaan arus lalu lintas yang kerap mengalami lonjakan signifikan. Salah satu hotspot yang tidak luput dari perhatian adalah jalur penyeberangan antara Jawa Timur (Jatim) dan Bali, tepatnya melalui Pelabuhan Ketapang Banyuwangi.

Menghadapi situasi ini, Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Timur mengambil langkah antisipatif dengan melakukan penyudetan khusus untuk truk logistik. Tujuannya adalah untuk mengurangi kemacetan parah yang sering terjadi saat masuk ke Pelabuhan Ketapang, terutama berdasarkan pengalaman Natal dan Tahun Baru tahun lalu. Akibat kemacetan waktu itu, antrean kendaraan di kawasan ini mencapai hingga 17 kilometer, mengular dari pintu masuk pelabuhan hingga ke Baluran.

"Pada libur Nataru tahun lalu, kemacetan masuk ke Pelabuhan Ketapang bisa sampai mencakup Baluran. Kami berharap tahun ini antrean tidak sepanjang itu," ujar Kepala Dinas Perhubungan Jatim.

Nyono juga mengungkapkan bahwa kebijakan penyudetan dilakukan dengan merujuk pada kebijakan SKB empat menteri mengenai pembatasan operasional truk logistik. Kebijakan ini berlaku pada tanggal 20 - 24 Desember 2024 dan dilanjutkan lagi pada 26 Desember 2024 hingga 1 Januari 2025. Oleh karena itu, truk logistik akan dialihkan melewati Pelabuhan Jangkar dan masuk melalui Pelabuhan Tanjung Wangi.

Upaya ini juga dilengkapi dengan penyiapan beberapa "kantong parkir" atau tempat parkir sementara di sekitar Pelabuhan Ketapang. Beberapa lokasi yang dijadikan kantong parkir di antaranya adalah di daerah Bulusan, Sri Tanjung, dan lapangan bola di sekitar Pelabuhan Ketapang. "Kami sudah menyiapkan kantong parkir di beberapa lokasi agar bisa mengatasi panjangnya antrean masuk ke Pelabuhan Ketapang," tambah Nyono.

Menurut Nyono, Pelabuhan Ketapang akan lebih diprioritaskan untuk melayani kendaraan pribadi selama Nataru, sedangkan truk logistik dialihkan sesuai rencana. "Ketapang lebih diprioritaskan untuk kendaraan pribadi. Sedangkan kendaraan logistik diarahkan ke Pelabuhan Jangkar dan Pelabuhan Tanjung Wangi," jelasnya.

Kebijakan ini diambil tidak hanya sebagai langkah preventif namun juga sebagai bentuk kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi kemacetan yang mungkin kembali terjadi. Dengan mengalihkan rute bagi truk logistik, diharapkan dapat mengurangi kepadatan kendaraan masuk ke Pelabuhan Ketapang dan meminimalisir dampak negatif dari lonjakan arus mudik dan arus balik selama libur panjang Nataru.

Pemerintah daerah melalui Dishub Jatim terus berupaya keras memantau kondisi lapangan dan siap melakukan evaluasi serta penyesuaian kebijakan bila diperlukan. Langkah-langkah proaktif ini diharapkan mampu memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang melakukan perjalanan selama libur Natal dan Tahun Baru, serta meningkatkan efisiensi layanan penyeberangan antara Jawa Timur dan Bali.

Kesuksesan pelaksanaan kebijakan ini tentunya akan sangat bergantung pada kerjasama berbagai pihak, baik dari instansi pemerintah, pihak kepolisian, pengelola pelabuhan, hingga para pengguna jalan sendiri. Semua berharap agar perjalanan libur Natal dan Tahun Baru kali ini dapat berlangsung lancar dan keamanan tetap terjaga.

Dengan langkah antisipatif ini, Dishub Jatim berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan transportasi publik demi kenyamanan masyarakat selama musim liburan. Ini juga membuktikan bahwa perlunya perencanaan matang dan strategi manajemen lalu lintas yang efektif dalam mengatasi tantangan tahunan seperti Nataru.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index