Penyeberangan

Jembatan Penyeberangan di TNGHS Ambruk: 24 Wisatawan Terjatuh di Cidahu, Sukabumi

Jembatan Penyeberangan di TNGHS Ambruk: 24 Wisatawan Terjatuh di Cidahu, Sukabumi
Jembatan Penyeberangan di TNGHS Ambruk: 24 Wisatawan Terjatuh di Cidahu, Sukabumi

SUKABUMI - Tragedi mengejutkan terjadi di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), tepatnya di Blok Dam, Desa/Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi. Pada Senin sore, tanggal 23 Desember 2024, sekitar pukul 15.30 WIB, sebuah jembatan penyeberangan ambruk dan menyebabkan 24 wisatawan terjatuh ke dasar sungai.

Kejadian ini terjadi ketika jembatan yang menjadi akses menuju Curug 2 Undak tersebut sedang dipadati oleh para wisatawan. Menurut Gungun Ganjar Gunawan, Kepala Resort TNGHS Kawah Ratu, jembatan ini sebenarnya dirancang hanya untuk menampung maksimal 20 orang. Namun, perilaku pengunjung yang bercanda dan berlarian membuat beban jembatan menjadi berlebih hingga akhirnya ambruk.

"Secara jumlah sudah over capacity. Anak-anak muda itu bercanda dan lari-lari di atas jembatan, akhirnya ambrol," ujar Gungun kepada sukabumiupdate.com pada Selasa, 24 Desember 2024.

Akibat dari ambruknya jembatan tersebut, 24 orang terjatuh dari ketinggian sekitar empat meter. Dari jumlah ini, tujuh orang mengalami luka, dengan rincian dua orang mengalami luka berat dan lima lainnya mengalami luka ringan. Menurut Gungun, "Yang luka berat rata-rata terdorong oleh teman-temannya saat jembatan ambruk."

Para korban luka berat segera mendapatkan penanganan medis di berbagai fasilitas kesehatan. Satu orang dirujuk ke Rumah Sakit Bhakti Medicare, sementara korban lainnya dibawa ke RSUD R Syamsudin SH (Bunut) dan satu korban lagi dirujuk ke Jakarta. Sementara itu, empat dari korban luka ringan telah diperbolehkan pulang setelah mendapatkan perawatan, dengan satu di antaranya sempat ditangani di lokasi kejadian oleh petugas medis dari Resort Kawah Ratu.

Setelah kejadian ini, Gungun menyatakan bahwa jembatan sepanjang 26 meter yang dibangun oleh TNGHS pada 2018 tersebut kini sedang dalam proses investigasi oleh tim dari Balai Taman Nasional. Sebagai langkah pencegahan lebih lanjut, akses menuju Curug 2 Undak sementara ini ditutup untuk umum hingga infrastruktur jembatan baru selesai diperbarui.

"Kami mengimbau para pengunjung yang masuk kawasan Taman Nasional untuk selalu berhati-hati, terutama dengan kondisi cuaca yang tidak menentu," tambah Gungun. Dia juga mengingatkan agar pengunjung selalu mematuhi aturan kapasitas saat melintasi fasilitas umum seperti jembatan.

Dari informasi yang dihimpun, sebagian wisatawan yang terlibat dalam insiden ini berasal dari sebuah pondok pesantren di Sukabumi yang sedang melakukan kunjungan ke kawasan tersebut. Kejadian ini menggugah banyak pihak untuk memperhatikan keselamatan dan perawatan infrastruktur di lokasi-lokasi wisata alam.

Sebagai tambahan, TNGHS dikenal sebagai salah satu destinasi wisata alam yang menawan di Sukabumi, dengan pemandangan alam yang menakjubkan dan kekayaan ekosistem yang luar biasa. Namun, kecelakaan semacam ini bisa berpotensi mengurangi minat wisatawan jika langkah-langkah pencegahan dan perbaikan tidak segera dilakukan.

Kejadian ini menegaskan pentingnya pengelolaan pariwisata alam yang tidak hanya mengedepankan aspek keindahan alam semata, tetapi juga keamanan dan kenyamanan pengunjung. Diharapkan, setelah perbaikan jembatan selesai, pengunjung dapat menikmati keindahan TNGHS dengan lebih aman dan tenang.

Pihak berwenang dan pengelola diharapkan terus meningkatkan standar keselamatan serta melakukan sosialisasi terhadap pengunjung untuk mematuhi peraturan yang ada demi menghindari kecelakaan serupa di masa mendatang. Hal ini penting agar kawasan wisata alam tetap menjadi pilihan utama bagi wisatawan lokal maupun mancanegara tanpa ada kekhawatiran mengenai keselamatan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index