JAKARTA - Insiden kebakaran kembali terjadi di Jakarta Timur, tepatnya di kawasan Rawamangun. Sebuah warung kaki lima terbakar hebat, diduga akibat kebocoran tabung gas tiga kilogram atau yang lebih dikenal dengan sebutan gas melon.
Menurut keterangan dari Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, enam unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) dikerahkan bersama 30 personel untuk memadamkan api yang mengamuk dengan cepat.
"Pengerahan 6 unit dan 30 personel berhasil dilakukan segera setelah menerima laporan. Dugaan sementara penyebab kebakaran adalah kebocoran tabung gas. Pemilik warung saat itu sedang memasak, tiba-tiba kompor terbakar dan api membesar," ujar seorang petugas dari Dinas Kebakaran yang menangani kejadian ini.
Peristiwa ini dilaporkan terjadi pada pagi hari, ketika aktivitas jual beli di kawasan tersebut baru saja dimulai. Asap tebal dan kobaran api yang membumbung tinggi menarik perhatian warga sekitar serta pengguna jalan yang melintas.
Kecepatan respons dari tim pemadam kebakaran berhasil menghindari potensi penyebaran api ke bangunan lain di sekitarnya. Meskipun api berhasil dipadamkan dalam waktu kurang dari satu jam, kerugian material yang ditaksir mencapai jutaan rupiah tidak dapat dihindari. Setelah dilakukan pendinginan, puing-puing sisa kebakaran menyisakan jejak kehancuran yang signifikan.
Insiden ini menambah daftar kejadian kebakaran yang melibatkan tabung gas tiga kilogram di wilayah perkotaan. Investigasi lebih lanjut akan dilakukan oleh pihak berwenang untuk memastikan penyebab pasti dari kebakaran ini, dan untuk memeriksa kemungkinan adanya faktor kelalaian yang berkontribusi.
Warga yang menyaksikan kejadian tersebut cukup terkejut dengan kecepatan api melahap bangunan warung. Salah satu saksi mata, Anton, yang memiliki warung di dekat lokasi kebakaran mengatakan, "Saya melihat api tiba-tiba membesar dari dapur warung, dalam beberapa menit saja seluruh warung sudah terbakar. Beruntung tim pemadam datang cepat."
Kebakaran akibat kebocoran tabung gas memang menjadi salah satu ancaman serius, terutama bagi usaha kecil menengah, mengingat penggunaan gas melon yang masih cukup populer di tengah masyarakat. Gas melon dikenal sebagai solusi ekonomi namun sering kali dihubungkan dengan standar keamanan yang kurang memadai, terutama jika tabung mengalami kerusakan atau digunakan dengan cara yang tidak tepat.
Sebagai tindak lanjut, kampanye dan sosialisasi penggunaan gas yang aman pun sering digelar oleh pemerintah dan pihak terkait, guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan dalam penggunaan gas elpiji.
Insiden ini kembali menjadi sebuah pengingat bagi seluruh pengguna tabung gas untuk selalu memeriksa kondisi selang dan regulator pada kompor gas secara berkala. Selain itu, penting untuk memperhatikan pemasangan yang benar dan memastikan bahwa tidak ada kebocoran gas sebelum memulai aktivitas memasak.
Kebakaran ini menarik perhatian berbagai pihak, terutama dalam meningkatkan usaha pencegahan dan penanggulangan bencana serupa. Diharapkan dengan adanya investigasi menyeluruh, dapat ditemukan solusi dan langkah konkret untuk mengurangi frekuensi kejadian kebakaran akibat kebocoran gas.
Sebagai tambahan, masyarakat juga diimbau untuk segera melaporkan ke pihak berwenang apabila mencurigai adanya kebocoran gas atau potensi bahaya lainnya untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah dan instansi terkait untuk menjadikan lingkungan perkotaan lebih aman dan bebas dari risiko kebakaran yang diakibatkan kelalaian penggunaan tabung gas.