DENPASAR - PT PLN (Persero) UID Bali telah mempersiapkan infrastruktur layanan listrik bagi para wisatawan selama periode liburan Natal dan Tahun Baru 2025. Fasilitas Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Bali siap menyambut lonjakan wisatawan yang menggunakan kendaraan listrik, menawarkan pengalaman wisata yang lebih berkelanjutan.

Kamis, 26 Desember 2024, General Manager PT PLN (Persero) UID Bali, Eric Rossi Priyo Nugroho, menegaskan kesiapan pihaknya dalam melayani kebutuhan para wisatawan. "Kami ada aplikasi untuk memantau titik mana SPKLU terjadi antrean atau sedang mati. Petugas kami akan selalu memastikan bahwa SPKLU ini bisa digunakan pada saat peak season seperti saat ini," tutur Eric saat ditemui di Denpasar.

Dengan menyebar sebanyak 62 titik pengisian daya di seluruh kabupaten/kota di Bali, PLN menyediakan total 123 soket pengisian. Setiap SPKLU didistribusikan secara strategis dengan jarak maksimal 40 kilometer, mengakomodasi kebutuhan rute wisata yang telah direncanakan oleh dinas pariwisata setempat. Hal ini diharapkan dapat menjawab permintaan yang tinggi dari wisata lan domestic dan internasional yang menuju Bali.

"Ini adalah jarak yang terjauh wisatawan butuhkan saat menggunakan kendaraan listrik," Eric menjelaskan, meyakinkan bahwa para wisatawan tidak perlu khawatir tentang daya saat berkeliling Bali menggunakan kendaraan listrik. Lokasi seperti Sanur, Nusa Dua, dan Renon dijadikan prioritas karena menjadi daya tarik wisata utama, menjadikannya sebagai SPKLU tersibuk.

Inisiatif ini tidak hanya ditujukan kepada wisatawan yang menyewa kendaraan listrik selama di Bali. Pengguna kendaraan listrik yang melakukan perjalanan darat dari luar Bali juga akan mendapatkan manfaat dari fasilitas SPKLU ini. "Kalau dari barat mulai dari Pelabuhan Gilimanuk pun kita sudah mempunyai SPKLU, lalu di Melaya Jembrana sudah ada," tambah Eric, mendeskripsikan bagaimana SPKLU di titik tersebut juga menjadi tempat peristirahatan yang ideal bagi wisatawan.

Menanggapi kesiapan dari PLN, Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjok Bagus Pemayun, memuji langkah ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas wisata di Bali dengan penerapan budaya wisata ramah lingkungan. "Ada wisatawan yang kadang-kadang menyewa mobil, penyewaan mobil ada beberapa yang sudah menyiapkan kendaraan listrik. Nah, itu diinformasikan di mana tempat SPKLU ini dan ini komitmen bahwa ini Bali sudah menjaga wilayah dari polusi," ungkap Tjok Pemayun.

Ia menyebutkan bahwa tren wisatawan belakangan ini cenderung mengarah ke praktik berkelanjutan, termasuk penggunaan kendaraan listrik sebagai salah satu bentuk wisata sehat. Dengan adanya SPKLU yang memadai di Bali, ia optimis akan ada peningkatan minat wisatawan yang berkomitmen terhadap lingkungan.

Pemerintah daerah Bali dan PLN berharap bahwa dengan menyediakan fasilitas SPKLU yang memadai dan tersebar di berbagai titik strategis, Bali dapat meneguhkan posisinya sebagai destinasi wisata yang berkomitmen terhadap keberlanjutan dan inovasi teknologi. Keberadaan SPKLU ini diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan logistik para wisatawan tetapi juga menjadi daya tarik baru bagi mereka yang ingin menikmati liburan ramah lingkungan.

Dengan pendekatan terpadu antara penyedia layanan energi dan sektor pariwisata, Bali terus berkomitmen untuk menawarkan pengalaman berwisata yang unik, sekaligus menjaga dan melestarikan keindahan alamnya. Fasilitas SPKLU yang siap pakai ini merupakan langkah maju konkret bagi Bali untuk menyambut era baru wisata ramah lingkungan, memberikan kemudahan ekstra bagi wisatawan, serta meningkatkan daya saing pariwisata Bali di kancah internasional.

Secara keseluruhan, kesiapan SPKLU di Bali menegaskan komitmen PT PLN dan pemerintah daerah untuk memajukan pariwisata berkelanjutan, sekaligus menyajikan pengalaman liburan yang aman dan nyaman bagi para wisatawan yang memilih kendaraan listrik.