Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (IDX: BBCA) beserta entitas anaknya menutup tahun 2024 dengan torehan pertumbuhan total kredit sebesar 13,8% secara tahunan (Year-on-Year/YoY), mencapai angka fantastis sebesar Rp922 triliun. Kinerja positif ini menggambarkan kapabilitas BCA dalam menjaga kualitas pembiayaan, yang tercermin dari penurunan rasio loan at risk (LAR) dari 6,9% pada 2023 menjadi 5,3% di 2024. Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja, mengucapkan rasa terima kasih kepada nasabah serta dukungan pemerintah dan otoritas yang memungkinkan perusahaan melalui tahun 2024 dengan soliditas tinggi.
“BCA berterima kasih atas kepercayaan nasabah serta dukungan pemerintah dan otoritas, sehingga perusahaan mampu melewati 2024 dengan solid dan menorehkan kinerja positif. Kami melihat perekonomian domestik mampu bertumbuh, di tengah berbagai tantangan serta perubahan lanskap geopolitik global,” ujar Jahja Setiaatmadja, dalam pernyataan resminya, Selasa, 4 Februari 2025.
Perusahaan ini menunjukkan komitmennya dalam mendukung perekonomian nasional dengan mengadakan berbagai acara strategis, seperti BCA Expo, BCA UMKM Fest 2024, BCA Wealth Summit 2024, dan Gebyar Hadiah BCA. “Berbagai kegiatan itu berdampak positif terhadap kinerja perseroan, salah satunya terlihat dari penyaluran kredit ke segmen UMKM yang naik signifikan per Desember 2024,” lanjut Jahja.
Pertumbuhan kredit yang kuat tersebut ditopang pertumbuhan substansial di berbagai segmen kredit. Kredit korporasi mengalami kenaikan 15,7% YoY mencapai Rp426,8 triliun, didorong oleh berbagai sektor. Di sisi lain, kredit komersial tumbuh 8,9% YoY untuk mencapai Rp137,9 triliun, sementara kredit UKM mengalami peningkatan 14,8% hingga mencapai Rp123,8 triliun.
Di sektor kredit konsumer, terjadi peningkatan sebesar 12,4% YoY menjadi Rp223,7 triliun. Pertumbuhan ini ditopang oleh peningkatan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) sebesar 14,8% YoY mencapai Rp65,3 triliun, serta Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang naik 11,2% YoY menjadi Rp135,5 triliun. Sementara itu, outstanding pinjaman konsumer lainnya (mayoritas dari kartu kredit) mencatatkan pertumbuhan 12,8% YoY menjadi Rp22,9 triliun.
BCA juga menunjukkan komitmennya terhadap sektor-sektor berkelanjutan dengan mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 12,5% YoY menjadi Rp229 triliun per Desember 2024. Angka ini berkontribusi sebesar 24,8% terhadap total portofolio pembiayaan. Salah satu penopangnya adalah kredit kendaraan bermotor listrik yang mengalami lonjakan 84,2% YoY mencapai Rp2,3 triliun. Tak ketinggalan, BCA juga menyalurkan Sustainability Linked Loan (SLL) sebesar Rp1 triliun, dengan peningkatan tiga kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
“Komitmen BCA menerapkan nilai-nilai environmental, social, and governance (ESG) terus diperkuat, salah satunya melalui perhitungan jejak karbon yang dihasilkan dari seluruh kegiatan operasional sepanjang tahun. Pada 2024, BCA diestimasikan mengurangi emisi sekitar 4.216 ton CO2 melalui pengolahan 593 ton limbah operasional, digital banking, hingga implementasi gedung ramah lingkungan,” tambah Jahja Setiaatmadja.
Di sisi keuangan, pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) BCA tumbuh 9,5% YoY menjadi Rp82,3 triliun, sedangkan pendapatan selain bunga mencatatkan kenaikan 10,2% YoY menjadi Rp25,2 triliun. Dengan demikian, total pendapatan operasional BCA berada pada angka Rp107,4 triliun, meningkat 9,7% YoY. Rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) tetap terjaga pada angka rendah 1,8% untuk 2024, dan laba bersih BCA serta entitas anaknya menguat sebesar 12,7% mencapai Rp54,8 triliun.
Dalam hal pendanaan, dana giro dan tabungan (CASA) memberikan kontribusi besar sekitar 82% dari total Dana Pihak Ketiga (DPK), mengalami pertumbuhan 4,4% hingga mencapai Rp924 triliun. Ekspansi ekosistem transaksi perbankan, baik melalui kanal online maupun offline, mendorong peningkatan total frekuensi transaksi BCA hingga rekor tertinggi, yakni naik 21% YoY mencapai 36 miliar transaksi.
BCA terus memfokuskan diri pada inovasi dengan mengoptimalkan aplikasi myBCA. Pada 2024, myBCA menghadirkan berbagai fitur baru seperti QRIS Transfer, QRIS cross-border, serta 'Proteksi' untuk pembelian asuransi, dengan tujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan kemudahan transaksi bagi nasabahnya.