Logistik

Trans Power Marine dan Resources Alam Indonesia Dirikan Perusahaan Patungan, Fokus Logistik Batu Bara di Kalimantan Timur

Trans Power Marine dan Resources Alam Indonesia Dirikan Perusahaan Patungan, Fokus Logistik Batu Bara di Kalimantan Timur
Trans Power Marine dan Resources Alam Indonesia Dirikan Perusahaan Patungan, Fokus Logistik Batu Bara di Kalimantan Timur

Dalam langkah strategis untuk memperkuat posisi mereka di industri logistik batu bara, PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) dan PT Resources Alam Indonesia Tbk (KKGI) secara resmi mengumumkan pembentukan perusahaan patungan bernama PT Trans Bahtera Pioneer (TBP). Langkah ini tidak hanya menandakan kerja sama penting antara dua raksasa industri tersebut, tetapi juga menargetkan peluang besar di kawasan Kalimantan Timur, yang dikenal sebagai salah satu pusat produksi batu bara nasional terbesar.

Kalimantan Timur saat ini menyumbang sekitar 210 juta ton atau 30 persen dari total produksi batu bara di Indonesia sepanjang tahun 2023. Dengan potensi yang demikian besar, pendirian TBP di kawasan ini dianggap menjadi langkah yang sangat strategis untuk memaksimalkan peluang ekonomi dan industrial yang ada.

Agar dapat mengoptimalkan operasionalnya, TBP merencanakan investasi besar-besaran mencapai Rp200 miliar. Dana ini akan digunakan untuk pembelian enam set tugboat dan barge baru maupun bekas yang diharapkan akan terealisasi pada semester pertama tahun 2025. Investasi tersebut sebagian akan berasal dari arus kas internal TBP dengan minimum 20 persen, sementara sisanya akan dibiayai melalui pinjaman bank. Hal ini disampaikan oleh Direktur Keuangan Resources Alam Indonesia, Agoes Soegiarto Soeparman, dalam siaran pers yang diterima pada Jumat, 27 Desember 2024.

Wakil Direktur Utama TPMA, Daniel Wardojo, menyatakan bahwa dengan adanya kemitraan ini, TPMA memiliki jaminan pasokan batu bara yang stabil dari anak perusahaan KKGI, sekaligus membuka peluang untuk optimalisasi aset mereka. “Dengan keahlian logistik dari TPMA dan potensi besar yang dimiliki oleh KKGI, kami yakin kemitraan ini akan membawa manfaat besar bagi kedua belah pihak serta bagi seluruh pemangku kepentingan," ungkap Daniel.

Kerja sama ini tidak hanya akan memperkuat posisi TPMA dan KKGI di industri logistik batu bara, tetapi juga memberikan efek positif bagi ekosistem bisnis yang lebih luas. Peluang pertumbuhan bagi TBP juga didukung oleh komitmen dari klien utama mereka, PT Insani Bara Perkasa, anak usaha KKGI yang mencatat produksi batu bara sebesar 5,3 juta ton pada tahun 2023. Klien seperti Insani Bara Perkasa memainkan peran penting dalam memastikan operasional TBP berjalan dengan efisien dan menguntungkan.

Meski tidak ada hubungan afiliasi antara KGI dan TPMA, kepemilikan TBP dibagi rata antara kedua perusahaan tersebut. Keduanya telah menyetor modal awal sebesar Rp25,75 miliar masing-masing, dari total modal sebesar Rp51,5 miliar. Struktur kepemilikan seperti ini menciptakan sinergi yang seimbang dan memungkinkan kedua belah pihak untuk berkontribusi secara adil dalam pengembangan dan pertumbuhan TBP.

Laporan keuangan TBP nantinya akan menggunakan metode ekuitas. Ini mencerminkan pendekatan yang seimbang dan kerjasama harmonis antara TPMA dan KKGI, yang diharapkan mendatangkan manfaat jangka panjang baik secara finansial maupun operasional bagi kedua perusahaan induk.

Dengan latar belakang demikian, pendirian TBP dan strategi investasi mendatangnya diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan industri logistik batu bara Indonesia, khususnya di kawasan strategis seperti Kalimantan Timur. Sejalan dengan perkembangan industri energi dan kebutuhan logistik yang efisien, kemitraan ini menjadi salah satu pilar penting dalam mendukung keberlanjutan dan daya saing industri batu bara nasional di masa depan.

Dengan berbagai langkah strategis dan investasi yang telah direncanakan, TBP siap menjadi pemain utama dalam sektor logistik batu bara di Indonesia, memberikan solusi logistik yang efisien dan dapat diandalkan bagi berbagai pemangku kepentingan di industri.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index