Goodman Group, pengembang properti terkemuka di Australia, menunjukkan kinerja yang mencolok di antara sesama perusahaan properti di negara tersebut. Peningkatan ini didorong oleh lonjakan permintaan untuk pusat data, seiring berkembangnya kecerdasan buatan yang mendorong kebutuhan akan infrastruktur teknologi canggih.

Lonjakan permintaan ini sebagian besar didorong oleh "hyperscalers" penyedia layanan cloud besar seperti Amazon, Microsoft, dan Meta. Perusahaan-perusahaan ini telah berinvestasi miliaran dolar untuk membangun pusat data yang dapat memenuhi kebutuhan layanan kecerdasan buatan yang terus meningkat. Menurut laporan dari Reuters, fenomena ini telah memicu tren positif saham Goodman Group sepanjang tahun ini.

Pasar pusat data Australia sendiri, meski masih dalam tahap pertumbuhan, telah menjadi magnet investasi besar pada tahun ini. Salah satu transaksi penting adalah pembelian AirTrunk oleh Blackstone dengan nilai A$24 miliar ($14,91 miliar) pada bulan September lalu. Selain itu, pengembang pusat data NEXTDC juga mencatat peningkatan modal hampir A$4,6 miliar melalui ekuitas dan utang.

Goodman, sebagai pemain utama di pasar properti, telah berhasil menarik perhatian dari perusahaan-perusahaan hyperscalers terbesar dunia, meski identitas lengkap para pelanggannya tidak diungkapkan kepada publik. Inventaris proyek yang dimiliki Goodman menunjukkan betapa tingginya permintaan untuk fasilitas pusat data dengan 42% dari portofolio proyek senilai A$12,8 miliar ($7,96 miliar) didedikasikan untuk pembangunan pusat data pada akhir September, meningkat dari 37% pada akhir tahun lalu.

Kinerja saham Goodman yang melonjak sebesar 45,8% sepanjang tahun ini menjadikannya sebagai salah satu saham terbaik di indeks real estat Australia. Hal ini memberikan Goodman reputasi cemerlang sejak 2006. Menurut John Lockton, kepala strategi investasi di Sandstone Insights, "Paparan yang lebih tinggi terhadap pusat data dalam pengembangan membuat pasar lebih nyaman membayar multiple yang lebih tinggi untuk bisnis ini."

Lockton menambahkan bahwa "Investasi ke pusat data terus mengalami momentum. Kami mengharapkan lingkungan ini akan terus mendukung Goodman proyeksi belanja modal untuk hyperscalers menunjukkan pertumbuhan yang berkelanjutan untuk tahun fiskal 2025."

Namun, tidak semua analis sepakat dengan keberlanjutan kenaikan saham Goodman. Beberapa investor mulai berhati-hati, khawatir bahwa penilaian yang semakin tinggi bisa mempengaruhi minat terhadap saham yang berfokus pada pusat data. Penawaran perdana dari pemilik tanah DigiCo Infrastructure REIT memberikan contoh bagaimana antusiasme investor bisa meredup, meskipun berhasil mengumpulkan A$2 miliar, saham tersebut turun 9% pada debutnya.

Winky Yingqi Tan, analis Morningstar yang fokus pada REITs, menyatakan keraguannya dengan mengatakan, "Kami berpikir sekuritas Goodman terlalu mahal pada harga saat ini… kami lebih berhati-hati dalam mengasumsikan kelebihan return yang dapat dipertahankan dari investasi pusat data dalam jangka panjang." Tan juga memperingatkan tentang risiko kekurangan pusat data dan dampak dari peningkatan kompetisi yang dapat mempengaruhi return Goodman seiring waktu.

Meskipun ada tantangan yang dihadapi, Lockton tetap optimis mengenai masa depan Goodman. "Jalur proyek yang sudah ada dan akses ke tanah dengan pasokan listrik yang dapat dikonversi menjadi pusat data adalah keunggulan yang sulit didapat oleh pesaing," ujarnya.

Secara keseluruhan, pertumbuhan Goodman Group di sektor pusat data mencerminkan perubahan cepat dalam kebutuhan infrastruktur teknologi global. Meski dihadapkan pada tantangan pasar yang berpotensi mengganggu, keahlian Goodman dalam mengelola portofolio proyek berisiko tinggi dapat menempatkannya di garis depan pengembangan sektor properti dan teknologi yang berkembang di Australia. Dengan ketajaman strategis dan posisi yang kuat di pasar, Goodman Group dapat terus mengoptimalkan peluang di era digitalisasi ini.