PT Waskita Karya (Persero) Tbk, salah satu perusahaan konstruksi terkemuka di Indonesia, kembali mendapatkan kepercayaan dalam menggarap proyek infrastruktur besar. Kali ini, Waskita Karya berhasil meraih kontrak senilai Rp 109,6 miliar untuk pembangunan Land Development Kawasan Pusat Pemerintahan Otonomi Baru di Papua Selatan. Proyek strategis ini berlokasi di Kabupaten Merauke, dan direncanakan akan memakan waktu penyelesaian selama 240 hari kalender dengan masa pemeliharaan tambahan selama 180 hari.
Proyek ini memiliki peran penting dalam mempersiapkan lahan guna pembangunan Kawasan Pusat Pemerintahan Daerah Otonomi Baru Papua Selatan yang diamanatkan pemerintah. Hal ini disampaikan oleh Direktur Operasi I Waskita Karya, Ari Asmoko. "Pembangunan proyek ini bertujuan mempersiapkan lahan untuk pembangunan Kawasan Pusat Pemerintahan Daerah Otonomi Baru Papua Selatan. Maka kami akan memastikan lahan siap dibangun," ungkapnya.
Dalam pelaksanaannya, proyek ini memiliki lingkup pekerjaan yang komprehensif, meliputi persiapan serta penyiapan kelengkapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK), pekerjaan tanah, hingga pengembangan Multi Utility Tunnel (MUT) untuk Jaringan Air Bersih. Proyek ini juga akan mencakup berbagai persiapan infrastruktur dasar seperti pembuatan manajemen lokasi konstruksi, barak kerja, gudang penyimpanan, serta penyediaan listrik dan air kerja.
Lebih lanjut, Ari Asmoko menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan proyek ini, pihaknya telah menyusun rencana kerja pelaksanaan yang mendetail. "Kami juga membuat rencana kerja pelaksanaan yang terdiri dari pemahaman dokumen, sistem manajemen keselamatan konstruksi, dan jalur koordinasi. Disusun pula strategi perizinan dan pelaksanaan, lintasan kritis pekerjaan, serta sistem manajemen proyek," jelas Ari. Semua ini dilakukan untuk memastikan bahwa proyek berjalan sesuai dengan prinsip dasar proses konstruksi, termasuk dalam aspek keselamatan, ketepatan waktu, dan pengelolaan biaya yang efisien.
Sebagai bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang telah berpengalaman selama hampir 64 tahun di kancah industri konstruksi, Waskita Karya berkomitmen untuk terus melakukan inovasi dalam setiap proyek yang dikerjakannya. Dalam proyek ini, mereka mengimplementasikan konsep Work Breakdown Structure (WBS) untuk memaksimalkan efisiensi kerja dan memastikan setiap bagian dari proyek terselesaikan secara tepat waktu dan sesuai standar yang ditetapkan.
Proyek Land Development di Papua Selatan ini akan dilaksanakan melalui Kerja Sama Operasi (KSO) antara Waskita Karya dan Pusaka. Penting dicatat bahwa sebelumnya, Waskita Karya juga telah mendapatkan kontrak untuk mengerjakan proyek lain di Papua Selatan, yakni pembangunan Gedung Kantor Gubernur senilai Rp 215 miliar. Hal ini menandakan keyakinan pemerintah terhadap kapasitas dan kredibilitas Waskita Karya dalam menangani proyek-proyek berskala besar.
Pentingnya proyek ini tidak hanya terletak pada aspek pembangunan fisik, tetapi juga bagi pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional. Dengan adanya infrastruktur yang memadai dan terencana baik, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pemerintahan daerah serta mempercepat berbagai program pembangunan yang dicanangkan oleh pemerintah pusat, terutama di daerah terluar seperti Papua Selatan.
Keberhasilan Waskita Karya dalam mendapatkan kontrak ini juga menjadi bukti nyata dari kehandalan BUMN konstruksi Indonesia di tengah persaingan yang semakin ketat, baik di tingkat domestik maupun internasional. Hal ini memberikan dampak positif tidak hanya bagi perseroan namun juga bagi kemajuan pembangunan infrastruktur Indonesia secara keseluruhan.
Sebagai penutup, proyek ini diharapkan dapat diselesaikan tepat waktu dan memenuhi standar kualitas yang diharapkan, sehingga memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Papua Selatan dan mendukung perkembangan wilayah tersebut sebagai salah satu pusat pemerintahan baru yang proporsional dan efisien.
Dengan momentum ini, Waskita Karya semakin memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam industri konstruksi nasional, siap menjawab tantangan dan menggenggam peluang dalam proyek-proyek pembangunan di masa depan.