Pemerintah Kota Gunungsitoli meresmikan kembali pelabuhan penyeberangan dengan harapan besar sebagai penggerak utama perekonomian wilayah dan sekaligus meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Peresmian ini menjadi tonggak penting dalam rencana pengembangan ekonomi dan infrastruktur di kota tersebut.

Dengan diaktifkannya kembali pelabuhan ini, pemerintah kota bertujuan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, memberikan dampak signifikan pada sektor perdagangan, transportasi, dan pariwisata, serta menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat. Pelabuhan ini juga diharapkan mampu menjembatani aktivitas perdagangan lebih masif ke kota dan wilayah sekitarnya.

Walikota Gunungsitoli, Sowa'a Laoli, SE., M.Si, menyuarakan rasa optimismenya dalam menghadapi babak baru perkembangan ekonomi kota ini. "Kami berharap pelabuhan ini tidak hanya meningkatkan PAD, tetapi juga memberikan dampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat. Aktivitas ekonomi seperti perdagangan, jasa transportasi, dan sektor pariwisata diharapkan akan tumbuh signifikan,” ujar Laoli dalam pernyataannya pada hari Senin, 1 Januari 2025.

Sebagai fasilitas yang kini memiliki lahan parkir luas dan memadai, pelabuhan ini dilihat sebagai daya tarik bagi investor dan pelaku usaha untuk terlibat aktif memajukan daerah. Fasilitas pelabuhan yang memadai menjadi salah satu keunggulan dalam menarik lebih banyak investasi dan menggerakkan roda ekonomi secara lokal maupun regional.

Selain dampak ekonomi secara langsung, pelabuhan ini juga diharapkan mampu meningkatkan daya saing daerah melalui pengembangan infrastruktur strategis lainnya. Hal ini selaras dengan visi pemerintah untuk memajukan kawasan serta meningkatkan kesejahteraan penduduknya. Laoli menambahkan, "Dengan keberadaan pelabuhan ini, pemerintah daerah akan terus mendukung pembangunan infrastruktur strategis yang berdampak langsung pada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat."

Strategi pemerintah kota untuk meresmikan kembali pelabuhan ini disambut baik oleh berbagai kalangan. Banyak pihak melihat bahwa langkah ini merupakan solusi nyata dalam memecahkan tantangan ekonomi yang selama ini dihadapi oleh masyarakat Gunungsitoli. Adanya pelabuhan penyeberangan di kota ini dipandang sebagai lompatan besar yang akan mengubah wajah perekonomian Gunungsitoli menjadi lebih dinamis dan kompetitif.

Keputusan untuk mengaktifkan kembali pelabuhan ini datang setelah kajian mendalam dan evaluasi kebutuhan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman. Pengembangan infrastruktur dianggap sebagai kunci untuk mewujudkan peningkatan PAD yang berkelanjutan. Ini termasuk upaya pemerintah untuk tetap berfokus pada pembangunan jangka panjang yang menjamin pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara bertahap.

Pelabuhan penyeberangan ini juga diatur untuk memfasilitasi alur perdagangan yang lebih efisien, mengurangi hambatan logistik, serta menyediakan akses lebih mudah dan cepat ke pasar regional. Fasilitas ini tidak hanya menjadi aset strategis bagi Gunungsitoli tetapi juga menjadi pemain penting dalam jaringan ekonomi regional di Sumatra.

Dengan dibukanya kembali pelabuhan ini, pemerintah berharap dapat membuka lebih banyak peluang ekonomi, menciptakan lapangan pekerjaan baru, dan membawa kemajuan signifikan bagi warga sekitar. Peran serta masyarakat dan pelaku usaha diharapkan dapat bersinergi untuk menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Melihat prospek positif yang diharapkan muncul sejalan dengan beroperasinya pelabuhan ini, dorongan untuk terus mengembangkan infrastruktur lain juga menjadi prioritas pemerintah. Ini menandakan babak baru revolusi ekonomi di Gunungsitoli, di mana pelabuhan penyeberangan menjadi salah satu pilar kekuatan ekonomi yang dapat memacu kemajuan daerah. Peresmian ini diharapkan menjadi momentum untuk terus mengejar target pertumbuhan yang telah ditetapkan, serta mewujudkan Gunungsitoli sebagai kota yang lebih modern dan berdaya saing tinggi.